Metro (ANTARA) - Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin menargetkan pembangunan 10 ruas jalan strategis di Bumi Sai Wawai akan rampung pada awal Agustus 2024 mendatang.
"Dari hasil laporan 10 ruas jalan strategis yang sudah selesai diperbaiki ada empat ruas jalan. Kemudian, yang lainnya sudah dalam proses pengerjaan. Insya Allah di awal Agustus sudah selesai semua dan masyarakat bisa menikmati itu," kata Wahdi usai meninjau Jalan WR Supratman, Rabu.
Dia menyatakan, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pembangunan dengan menggunakan rigid beton di beberapa ruas jalan yang ada agar jalan tersebut nantinya bisa lebih baik.
"Memang, untuk pembangunan jalan secara rigid beton ini memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Sehingga, kita akan semaksimal mungkin melakukan pembangunan itu. Pada tahun 2023 lalu, kita sudah selesaikan dan di tahun ini akan kami maksimalkan kembali," katanya pula.
Wahdi menjelaskan, dalam pembangunan ini, tidak semua jalan dibangun menggunakan rigid beton. Jalan yang dibangun menggunakan rigid diutamakan jalan yang sering dilalui kendaraan berat.
"Rigid beton itu hasilnya sangat bagus, apalagi dikerjakan sesuai dengan dokumen yang ada. Dengan ketebalan hampir 40 sentimeter, maka akan mendapatkan hasil yang maksimal dan bisa awet," katanya lagi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Metro Robby K Saputra menuturkan, di tahun 2024 ini ada tiga ruas jalan diperbaiki menggunakan metode rigid beton.
"Ada tiga ruas jalan utama yang kami rigid beton. Itu ada Jalan WR Supratman, Jalan Kacapiring, dan Jalan Sultan Syahrir. Itu merupakan 10 jalan strategis yang ditangani oleh pemerintah," kata dia pula.
Dia menjelaskan, meskipun memerlukan anggaran yang cukup besar, pembangunan jalan dengan rigid beton memiliki kualitas yang lebih baik.
"Bisa kita ilustrasikan. Dengan anggaran Rp200 juta kita hanya mendapatkan hasil dengan panjang 50 meter lebar 6 meter dan ketebalan 37 sentimeter. Tapi, insya Allah itu akan sangat berkualitas," katanya lagi.
"Rigid beton itu harga satuannya mahal, maka pemerintah menerapkan di ruas-ruas jalan tertentu dan secara selektif. Kalau untuk jalan lingkungan tentu kami lakukan metode lain lagi dan ini sudah dilakukan beberapa kajian," katanya pula.
Baca juga: Wali Kota Metro inginkan pembangunan infrastruktur semakin baik pada 2023
Baca juga: Wali Kota tinjau pembangunan Jalan Budi Utomo dan Brigjen Katamso
"Dari hasil laporan 10 ruas jalan strategis yang sudah selesai diperbaiki ada empat ruas jalan. Kemudian, yang lainnya sudah dalam proses pengerjaan. Insya Allah di awal Agustus sudah selesai semua dan masyarakat bisa menikmati itu," kata Wahdi usai meninjau Jalan WR Supratman, Rabu.
Dia menyatakan, pemerintah berupaya meningkatkan kualitas pembangunan dengan menggunakan rigid beton di beberapa ruas jalan yang ada agar jalan tersebut nantinya bisa lebih baik.
"Memang, untuk pembangunan jalan secara rigid beton ini memerlukan anggaran yang tidak sedikit. Sehingga, kita akan semaksimal mungkin melakukan pembangunan itu. Pada tahun 2023 lalu, kita sudah selesaikan dan di tahun ini akan kami maksimalkan kembali," katanya pula.
Wahdi menjelaskan, dalam pembangunan ini, tidak semua jalan dibangun menggunakan rigid beton. Jalan yang dibangun menggunakan rigid diutamakan jalan yang sering dilalui kendaraan berat.
"Rigid beton itu hasilnya sangat bagus, apalagi dikerjakan sesuai dengan dokumen yang ada. Dengan ketebalan hampir 40 sentimeter, maka akan mendapatkan hasil yang maksimal dan bisa awet," katanya lagi.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Metro Robby K Saputra menuturkan, di tahun 2024 ini ada tiga ruas jalan diperbaiki menggunakan metode rigid beton.
"Ada tiga ruas jalan utama yang kami rigid beton. Itu ada Jalan WR Supratman, Jalan Kacapiring, dan Jalan Sultan Syahrir. Itu merupakan 10 jalan strategis yang ditangani oleh pemerintah," kata dia pula.
Dia menjelaskan, meskipun memerlukan anggaran yang cukup besar, pembangunan jalan dengan rigid beton memiliki kualitas yang lebih baik.
"Bisa kita ilustrasikan. Dengan anggaran Rp200 juta kita hanya mendapatkan hasil dengan panjang 50 meter lebar 6 meter dan ketebalan 37 sentimeter. Tapi, insya Allah itu akan sangat berkualitas," katanya lagi.
"Rigid beton itu harga satuannya mahal, maka pemerintah menerapkan di ruas-ruas jalan tertentu dan secara selektif. Kalau untuk jalan lingkungan tentu kami lakukan metode lain lagi dan ini sudah dilakukan beberapa kajian," katanya pula.
Baca juga: Wali Kota Metro inginkan pembangunan infrastruktur semakin baik pada 2023
Baca juga: Wali Kota tinjau pembangunan Jalan Budi Utomo dan Brigjen Katamso