Kota Bengkulu (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Bengkulu mencatat, penyaluran dana program kredit ulta mikro (UMi) selama 2023 telah mencapai Rp84,26 miliar.
 
Untuk pemanfaatan program UMi pada 2023 telah mencapai 17.510 debitur yang berada di seluruh wilayah di Provinsi Bengkulu.
 
"Untuk 2023 telah mencapai Rp84,26 miliar dan kredit ultra mikro berperan strategis karena mendukung pembiayaan bagi pelaku usaha mikro dengan karakter segmen yang belum bankable dan rentan," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) DJPb Bengkulu Bayu Andy Prasetya saat dikonfirmasi di Bengkulu, Rabu.
 
Ia menyebutkan, kredit UMi sangat berperan strategis dalam mendukung pembiayaan di Bengkulu khususnya dalam mendukung pelaku usaha mikro.
 
Sebab, melalui program UMi telah menarik perhatian para pelaku usaha mikro di Bengkulu karena telah membantu pelaku usaha mikro memperluas usahanya.
 
"Banyak yang terbantu dari kredit ini dan membuat mereka mampu memperluas usaha dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja di komunitas mereka," ujar dia.
 
Oleh karena itu, Bayu ingin agar pemerintah daerah dapat memberikan pendampingan ke para debitur UMi dalam bentuk pelatihan bisnis dan konsultasi keuangan agar dapat mengelola kredit dengan bijak dan meningkatkan peluang kesuksesan.
 
"Walaupun program ini bagus untuk pelaku usaha mikro, namun tetap butuh pendampingan, maka kami berharap pemerintah daerah di Bengkulu bisa melakukan itu," sebutnya.
 
Untuk itu, pihaknya dan pemerintah terus memantau perkembangan UMi di Bengkulu dan melakukan evaluasi secara berkala guna memastikan bahwa dana yang dialokasikan benar-benar memberikan manfaat yang signifikan bagi para debitur dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Pewarta : Anggi Mayasari
Editor : Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024