Jakarta (ANTARA) - Indosat Ooredo Hutchison (IOH atau Indosat) mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan BDx Indonesia terkait dengan akuisisi pusat data atau data center yang dimiliki Indosat di Indonesia.
Kesepakatan tersebut diharapkan dapat mendukung transformasi digital Indonesia sejalan dengan visi pemerintah dalam Visi Indonesia Digital 2045.
Adapun BDx Indonesia yang merupakan perusahaan patungan di Indosat, BDx Data Centers (BDx), serta Lintasarta itu pada kesempatan tersebut mengakuisisi portofolio berupa carrier-neutral colocation dan edge sites milik Indosat.
Aset pusat data tersebut tersebar di kota-kota besar seperti seperti Jakarta, Surabaya, Batam, Medan, Makassar, Bandung, dan Semarang. Akuisisi ini juga termasuk sepuluh lokasi strategis yang terhubung ke enam kabel laut dalam negeri dan lima kabel laut internasional.
"Kami senang dapat berperan dalam membentuk masa depan digital Indonesia lewat kolaborasi berdampak ini. Transaksi ini menegaskan dedikasi kami untuk membangun bisnis yang berkelanjutan dan mendorong evolusi Indosat dari Telco menjadi TechCo. Berkolaborasi dengan BDx Indonesia tidak hanya meningkatkan layanan pelanggan kami tetapi juga memperkuat komitmen kami untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia," kata President Director and Chief Executive Officer IOH Vikram Sinha dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Dalam mewujudkan akuisisi itu, BDx Indonesia mendapatkan fasilitas pinjaman dari tiga bank di Indonesia yaitu BCA, Bank Permata, dan Bank Bukopin sebesar Rp2,625 triliun.
Pinjaman itu selain untuk mengoptimalkan struktur permodalan diharapkan juga dapat mendukung laju pertumbuhan bisnis BDx Indonesia sebagai salah satu penyedia pusat data di Indonesia sejalan untuk mendukung realisasi Peta Jalan Digital Nasional.
Senior Vice President and Head of Corporate Communications IOH Steve Saerang menambahkan adapun total aset terkait pusat data yang diakuisisi BDx Indonesia dari Indosat sejak 2022 berjumlah 46 pusat data.
Nantinya aset baru itu bakal menambah ekosistem terhubung yang sedang dibangun oleh BDx Indonesia. Penguatan infrastruktur lokal ini merupakan upaya BDx Indonesia dalam menciptakan lapangan pekerjaan lokal.
Harapannya dapat memberikan edukasi kepada masyarakat setempat, mendorong pertumbuhan ekonomi digital, khususnya di area pedesaan mengingat digitalisasi dapat mendatangkan inklusi keuangan dan kesejahteraan.
Adapun ekosistem di sepanjang jaringan pusat data BDx Indonesia akan terhubung dengan beberapa penyedia cloud, Jaringan Pengiriman Konten (Content Delivery Network), dan perusahaan finansial digital melalui Internet Exchange/IX, jalur cloud, dan private interconnects yang melibatkan beberapa penyedia telekomunikasi dalam menyediakan akses digital ke seluruh Indonesia.
“Akuisisi ini merupakan bukti komitmen BDx Indonesia terhadap masa depan digital Indonesia. Tak hanya itu, kolaborasi ini merupakan bentuk nyata kemampuan teknis dan operasional BDx yang memberikan keyakinan pada mitra kami untuk mengalihkan portofolio pusat data dan edge site mereka kepada kami," kata Chief Executive Officer BDx Mayank Srivastava.
Kesepakatan tersebut diharapkan dapat mendukung transformasi digital Indonesia sejalan dengan visi pemerintah dalam Visi Indonesia Digital 2045.
Adapun BDx Indonesia yang merupakan perusahaan patungan di Indosat, BDx Data Centers (BDx), serta Lintasarta itu pada kesempatan tersebut mengakuisisi portofolio berupa carrier-neutral colocation dan edge sites milik Indosat.
Aset pusat data tersebut tersebar di kota-kota besar seperti seperti Jakarta, Surabaya, Batam, Medan, Makassar, Bandung, dan Semarang. Akuisisi ini juga termasuk sepuluh lokasi strategis yang terhubung ke enam kabel laut dalam negeri dan lima kabel laut internasional.
"Kami senang dapat berperan dalam membentuk masa depan digital Indonesia lewat kolaborasi berdampak ini. Transaksi ini menegaskan dedikasi kami untuk membangun bisnis yang berkelanjutan dan mendorong evolusi Indosat dari Telco menjadi TechCo. Berkolaborasi dengan BDx Indonesia tidak hanya meningkatkan layanan pelanggan kami tetapi juga memperkuat komitmen kami untuk menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia," kata President Director and Chief Executive Officer IOH Vikram Sinha dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Dalam mewujudkan akuisisi itu, BDx Indonesia mendapatkan fasilitas pinjaman dari tiga bank di Indonesia yaitu BCA, Bank Permata, dan Bank Bukopin sebesar Rp2,625 triliun.
Pinjaman itu selain untuk mengoptimalkan struktur permodalan diharapkan juga dapat mendukung laju pertumbuhan bisnis BDx Indonesia sebagai salah satu penyedia pusat data di Indonesia sejalan untuk mendukung realisasi Peta Jalan Digital Nasional.
Senior Vice President and Head of Corporate Communications IOH Steve Saerang menambahkan adapun total aset terkait pusat data yang diakuisisi BDx Indonesia dari Indosat sejak 2022 berjumlah 46 pusat data.
Nantinya aset baru itu bakal menambah ekosistem terhubung yang sedang dibangun oleh BDx Indonesia. Penguatan infrastruktur lokal ini merupakan upaya BDx Indonesia dalam menciptakan lapangan pekerjaan lokal.
Harapannya dapat memberikan edukasi kepada masyarakat setempat, mendorong pertumbuhan ekonomi digital, khususnya di area pedesaan mengingat digitalisasi dapat mendatangkan inklusi keuangan dan kesejahteraan.
Adapun ekosistem di sepanjang jaringan pusat data BDx Indonesia akan terhubung dengan beberapa penyedia cloud, Jaringan Pengiriman Konten (Content Delivery Network), dan perusahaan finansial digital melalui Internet Exchange/IX, jalur cloud, dan private interconnects yang melibatkan beberapa penyedia telekomunikasi dalam menyediakan akses digital ke seluruh Indonesia.
“Akuisisi ini merupakan bukti komitmen BDx Indonesia terhadap masa depan digital Indonesia. Tak hanya itu, kolaborasi ini merupakan bentuk nyata kemampuan teknis dan operasional BDx yang memberikan keyakinan pada mitra kami untuk mengalihkan portofolio pusat data dan edge site mereka kepada kami," kata Chief Executive Officer BDx Mayank Srivastava.