Bandarlampung (ANTARA) - Direktur Perundingan Antar Kawasan dan Organisasi Internasional, Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Reza Pahlevi Chairul mengatakan bahwa Indonesia tengah memperkuat hilirisasi produk kelapa berkelanjutan.
"Melalui pelaksanaan pertemuan International Coconut Community di Lampung, kami menggunakan kesempatan ini untuk mendorong kemajuan sektor kelapa di Indonesia," ujar Reza di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan dengan bertukar gagasan serta tatacara pengembangan industri kelapa dengan negara-negara penghasil kelapa, Indonesia tengah memperkuat posisi sebagai negara yang mampu mengembangkan produk kelapa berkelanjutan.
"Saat ini Indonesia tengah memperkuat posisi dalam pengembangan produk kelapa berkelanjutan, yang memiliki daya tahan, berkelanjutan, dan yang terpenting adalah menambah kesejahteraan para petani kelapa kecil untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," katanya.
Dia menjelaskan produk dengan nilai tambah menjadi kata kunci utama pengembangan produk kelapa berkelanjutan di Indonesia, sebab banyak bagian dari tanaman kelapa yang dapat dimanfaatkan menjadi beragam produk bernilai ekonomis.
"Di sini banyak produk turunan kelapa dari buah, air, hingga tempurung. Dan yang terpenting Indonesia mendorong pengembangan nilai tambah dari produk kelapa agar nilai ekonominya lebih tinggi," ucap Reza.
Menurut dia, kini Indonesia secara perlahan terus berupaya untuk memperkuat hilirisasi kelapa dengan tidak menjual buah kelapa utuh.
"Kelapa adalah pohon kehidupan yang menjadi unggulan selain komoditi lainnya. Jadi secara perlahan akan didorong untuk tidak menjual kelapa mentah, tetapi diolah menjadi produk turunan sehingga ada nilai tambah dari situ," tambahnya.
Ia melanjutkan, dalam upaya mendorong hilirisasi produk kelapa berkelanjutan, telah dilakukan pula jalinan kerjasama melalui kemitraan strategis kelapa dengan berbagai negara.
"Melalui kemitraan strategis kelapa kami mencoba meningkatkan keterlibatan pemerintah, dan swasta dalam menciptakan produk kelapa berkelanjutan. Serta ini menjadi salah satu kesepakatan yang dicapai dalam kegiatan ini," ujar dia.
Selanjutnya, untuk makin memperkuat hilirisasi produk kelapa telah dilakukan berbagai upaya pertukaran informasi, dan teknologi dalam mengatasi masalah di sektor industri kelapa.
"Masalah di sektor kelapa ini banyak sekali seperti produktivitas berkurang, penyakit kelapa, peremajaan pohon kelapa yang semakin tua, kekurangan bibit. Tadi dengan negara anggota telah mendiskusikan upaya strategis untuk mengatasi hambatan tersebut," kata dia.
Selanjutnya, sebagai upaya memperkuat posisi Indonesia dalam melakukan hilirisasi produk kelapa berkelanjutan, pihaknya pun melakukan promosi berbagai produk turunan kelapa yang menerapkan nilai-nilai yang menjaga lingkungan, bernilai ekonomi, dan sosial.
"Besok akan mengunjungi dua perusahaan yang menghasilkan produk turunan kelapa yang memiliki nilai berkelanjutan, ini bertujuan untuk mempromosikan bahwa Indonesia serius mendorong pengembangan produk berkelanjutan dari kelapa," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendag: Indonesia perkuat hilirisasi produk kelapa berkelanjutan
"Melalui pelaksanaan pertemuan International Coconut Community di Lampung, kami menggunakan kesempatan ini untuk mendorong kemajuan sektor kelapa di Indonesia," ujar Reza di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan dengan bertukar gagasan serta tatacara pengembangan industri kelapa dengan negara-negara penghasil kelapa, Indonesia tengah memperkuat posisi sebagai negara yang mampu mengembangkan produk kelapa berkelanjutan.
"Saat ini Indonesia tengah memperkuat posisi dalam pengembangan produk kelapa berkelanjutan, yang memiliki daya tahan, berkelanjutan, dan yang terpenting adalah menambah kesejahteraan para petani kelapa kecil untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," katanya.
Dia menjelaskan produk dengan nilai tambah menjadi kata kunci utama pengembangan produk kelapa berkelanjutan di Indonesia, sebab banyak bagian dari tanaman kelapa yang dapat dimanfaatkan menjadi beragam produk bernilai ekonomis.
"Di sini banyak produk turunan kelapa dari buah, air, hingga tempurung. Dan yang terpenting Indonesia mendorong pengembangan nilai tambah dari produk kelapa agar nilai ekonominya lebih tinggi," ucap Reza.
Menurut dia, kini Indonesia secara perlahan terus berupaya untuk memperkuat hilirisasi kelapa dengan tidak menjual buah kelapa utuh.
"Kelapa adalah pohon kehidupan yang menjadi unggulan selain komoditi lainnya. Jadi secara perlahan akan didorong untuk tidak menjual kelapa mentah, tetapi diolah menjadi produk turunan sehingga ada nilai tambah dari situ," tambahnya.
Ia melanjutkan, dalam upaya mendorong hilirisasi produk kelapa berkelanjutan, telah dilakukan pula jalinan kerjasama melalui kemitraan strategis kelapa dengan berbagai negara.
"Melalui kemitraan strategis kelapa kami mencoba meningkatkan keterlibatan pemerintah, dan swasta dalam menciptakan produk kelapa berkelanjutan. Serta ini menjadi salah satu kesepakatan yang dicapai dalam kegiatan ini," ujar dia.
Selanjutnya, untuk makin memperkuat hilirisasi produk kelapa telah dilakukan berbagai upaya pertukaran informasi, dan teknologi dalam mengatasi masalah di sektor industri kelapa.
"Masalah di sektor kelapa ini banyak sekali seperti produktivitas berkurang, penyakit kelapa, peremajaan pohon kelapa yang semakin tua, kekurangan bibit. Tadi dengan negara anggota telah mendiskusikan upaya strategis untuk mengatasi hambatan tersebut," kata dia.
Selanjutnya, sebagai upaya memperkuat posisi Indonesia dalam melakukan hilirisasi produk kelapa berkelanjutan, pihaknya pun melakukan promosi berbagai produk turunan kelapa yang menerapkan nilai-nilai yang menjaga lingkungan, bernilai ekonomi, dan sosial.
"Besok akan mengunjungi dua perusahaan yang menghasilkan produk turunan kelapa yang memiliki nilai berkelanjutan, ini bertujuan untuk mempromosikan bahwa Indonesia serius mendorong pengembangan produk berkelanjutan dari kelapa," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemendag: Indonesia perkuat hilirisasi produk kelapa berkelanjutan