Bandarlampung (ANTARA) - Tim dosen dan mahasiswa Program Studi Teknik Kelautan, Jurusan Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan (JTIK), Institut Teknologi Sumatera (Itera) melaksanakan sosialisasi terkait mitigasi bencana tsunami, di SDN 1 Way Muli, Lampung Selatan, beberapa waktu lalu.
Kegiatan itu merupakan bagian Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di tahun kedua, program sosialisasi mitigasi bencana dari Prodi Teknik Kelautan Itera.
Kegiatan itu bertujuan memberikan pemahaman mengenai mitigasi bencana kepada pelajar SD khususnya kelas 5 dan 6, sekaligus meningkatkan kesadaran sejak usia dini terhadap risiko bencana khususnya tsunami di daerah tempat tinggal mereka.
Kegiatan sosialisasi ini melibatkan beberapa dosen, yaitu Elsa Rizkiya Kencana sebagai ketua tim, serta dosen Teknik Kelautan Itera lainnya yaitu Muhammad Fatkhurrozi, Trika Agnestasia Br Tarigan, Suciana, dan M Hafidz Ibnu Khaldun.
Kegiatan tersebut juga melibatkan mahasiswa Prodi Teknik Kelautan Itera, yaitu Branco Gabriel Abraham Irala, Febria Utami, dan M Ridho Setiawan.
Dosen Teknik Kelautan Itera Elsa Rizkiya Kencana dan Muhammad Fatkhurrozi secara langsung memberikan materi tentang pengenalan bencana tsunami, dilanjutkan dengan upaya-upaya dalam manajemen bencana tsunami yang terdiri dari tiga tahapan berbeda, yaitu prabencana, saat bencana, dan pascabencana.
Kemudian disampaikan juga beberapa tahapan dalam evakuasi saat sebelum dan sesudah terjadi bencana tsunami serta pentingnya memiliki tas siaga bencana (TSB).
Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai mitigasi bencana kepada pelajar SD khususnya kelas 5 dan 6, sekaligus meningkatkan kesadaran sejak usia dini terhadap risiko bencana khususnya tsunami di daerah tempat tinggal mereka.
Setelah sesi materi diberikan, dalam kesempatan tersebut masing-masing siswa mendapatkan tas siaga bencana (TSB) serta melihat demonstrasi cara memasukkan peralatan yang akan menjadi isi dari tas tersebut.
Elsa Rizkiya Kencana menyampaikan, kegiatan tersebut menjadi salah satu contoh bagaimana kolaborasi antara sekolah dan perguruan tinggi dapat membentuk generasi yang lebih tangguh dalam menghadapi bencana, dan akan membantu mereka untuk melindungi diri sendiri dan membantu sesama warga di masa depan.
“Harapannya kegiatan PkM ini dapat menambah tingkat kapasitas dari warga Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan,” ujar Elsa.