Bandarlampung (ANTARA) - Ahli hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Nasional, Dr Sopian Sitepu mengharapkan aparat kepolisian di Lampung harus  siap dan hadir lebih dekat dengan masyarakat, terutama dalam pemberantasan tindak kejahatan.

"Memang akar masalah penyebab kejahatan itu yang harus pertama diselesaikan oleh semua pihak terkait, tapi polisi perlu hadir lebih dekat dengan masyarakat," katanya, saat diminta pendapatnya di Bandarlampung, Kamis.

Ia melanjutkan, faktor ekonomi yang lesu mendorong terjadinya tindak kriminal seperti begal yang semakin merajalela, khususnya di wilayah-wilayah terpencil yang jauh dari pos pengamanan polisi maupun kantor-kantor polsek.

"Terjadinya aksi begal yang semakin merajalela  didorong faktor kebutuhan daripada rasa takut," kata dia.

Menurut dia, keadaan yang tidak normal tersebut selain akibat faktor ekonomi, juga banyak dipengaruhi oleh para pelaku begal yang sebagian adalah pengguna narkoba.

"Di tangan kepolisian lah paling dominan terkait pencegahan dan penanggulangan narkoba. Di tangan polisi juga penanggulangan begal. Untuk itu, polisi harus lebih siap dan harus hadir lebih dekat bagi masyarakat," kata dia lagi.

Dalam hal tersebut, pengacara kondang ini meminta pihak kepolisian membentuk pos-pos polisi pada daerah rawan dan melakukan patroli khusus pada daerah rawan pada jam tertentu, seperti di kawasan Desa Sabah Balau.

"Bangun pos-pos atau  Polsek khusus yang jauh dari kantor polisi. Polisi juga dapat melakukan patroli di daerah-daerah rawan. Itu salah satu upaya memperkecil angka kriminal  di Lampung ini," katanya.

Belakangan ini berulangkali terjadi  tindak kriminal seperti pembegalan dan pencurian, seperti di Desa Sabah Balau, Lampung Selatan dan sekitarnya.

Para pelaku begal tersebut sengaja menyasar daerah pelosok lantaran jauhnya pos pengamanan maupun kantor polisi. Selain itu, juga terjadi aksi pencurian.

Pewarta : Adam
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024