Bandarlampung (ANTARA) - Universitas Lampung (Unila) menggelar sidang senat terbuka dalam rangka puncak Dies Natalis Ke-58 Unila, di gedung serba guna (GSG) setempat, di Bandarlampung, Sabtu.

Pada sambutannya, Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani mengatakan tepat di ulang tahunnya yang ke-58, Unila telah memiliki delapan fakultas serta berbagai program pascasarjana S-2 dan S-3. Secara keseluruhan Unila memiliki 121 program studi yang mencakup 8 program studi S-3, 36 program studi S-2, 63 program studi S-1/D-4, 11 program studi D-3, 3 program profesi, dan 1 program spesialis.

"Saya mengajak semua untuk memandang ke belakang, menghormati, dan mengambil inspirasi dari mereka. Kepada para pendiri dan perintis Unila, para founding fathers yakni Bapak Kusno Danupoyo, Zainal Abidin Pagar Alam, Alhusniduki Hamim, Prof Rasyid Machsus Akrabi, dan Prof Hilman Hadikusuma. Dengan penuh kesadaran dan keikhlasan hati, kami generasi penerus, meneguhkan tekad untuk melanjutkan perjuangan Bapak semua. Mari kita bersama-sama berjanji untuk memastikan bahwa semangat dan cita-cita mereka terus hidup dalam setiap nafas dan langkah Unila," kata Prof Lusmeilia.

Ia menjelaskan, tema yang diusung pada Dies Natalis Ke-58 Unila tahun 2023 ini adalah “Unila Be Strong: Momentum Peningkatan Tata Kelola dan Pencapaian IKU Universitas Lampung”.

Tema ini merefleksikan keberanian, ketekunan, dedikasi  tinggi Unila dalam  merespons situasi yang penuh dinamika, serta memahami bahwa setiap peristiwa bisa menjadi titik balik untuk sebuah transformasi.

Tagline “Be Strong” memancarkan dedikasi Unila untuk menciptakan generasi terbaik dengan mengusung prinsip sebagai center of excellence di tingkat nasional dan internasional sebagai institusi yang kuat berlandaskan nilai-nilai luhur.

"Melalui Be Strong, Unila bukan hanya berkomitmen untuk mempersiapkan diri menghadapi masa depan, tetapi juga bertekad untuk menjadi pionir dalam dunia pendidikan yang selalu berkembang dan berubah. Ini bukan sekadar tagline semata, tetapi merupakan semangat yang harus diterjemahkan dalam setiap tindakan dan inisiatif yang diambil oleh Unila. Dan mencerminkan pula tekad untuk menjadikan setiap tantangan sebagai peluang, terutamanya dalam meningkatkan tata kelola dan mempercepat pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Unila," katanya lagi.

Rektor Unila menjelaskan, transisi kepemimpinan dalam bentuk pemilihan rektor Unila menandai salah satu momentum tersebut, dan keberhasilan Unila menjalankan proses ini dengan lancar merefleksikan maturitas dan progresivitas demokrasi di Unila.

"Kehadiran saya dalam barisan rektor perempuan di Indonesia yang masih terbilang sedikit menunjukkan komitmen Unila untuk terus memajukan peran perempuan dalam kepemimpinan pendidikan tinggi, sambil tetap menghormati tradisi dan nilai-nilai yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari universitas ini. Lebih daripada itu, transisi kepemimpinan," ujarnya pula.

Lusmeilia mengatakan, tak hanya itu, momentum peningkatan tata kelola Unila turut terwujud melalui revitalisasi Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unila. Langkah ini bukan sekadar perubahan administratif, melainkan aktualisasi dari dedikasi Unila untuk memajukan pendidikan yang berkualitas.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan Unila menjadi kampus yang terkenal di kancah nasional bahkan internasional dari segi pendidikan dan menghasilkan lulusan yang terbaik dan bisa bersaing di kancah dunia.

"Unila merupakan kampus terbaik yang ada di Provinsi Lampung, banyak sekali alumni yang sudah berhasil. Semoga ke depan banyak alumni-alumni yang bisa peduli untuk memajukan nama kampus tercinta," ujarnya lagi.

"Saya mengucapkan terima kasih banyak atas penghargaan Wira Utama Bakti Unila. Semoga saya bisa membawa nama Provinsi Lampung dan Kampus Unila untuk ke jenjang nasional dan internasional," katanya pula.
Baca juga: Unila mewisuda 1.473 mahasiswa pada Periode I 2023/2024
Baca juga: Mantan Rektor Unila Karomani ikut shalat istiqo di Lapas Bandarlampung

Pewarta : Emir Fajar Saputra
Editor : Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024