Metro (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro terus melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) kepada satuan pendidikan baik SD maupun SMP dalam rangka penerapan pendidikan inklusif di Bumi Sai Wawai.
Pendidikan inklusif adalah layanan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk mengikuti pendidikan bersama dengan peserta didik pada umumnya dan dilayani sesuai kemampuannya.
Sekretaris Disdikbud Kota Metro, Dedi Hasmara, saat dikonfirmasi di Metro, Selasa, mengatakan penerapan pendidikan inklusif sudah mulai diterapkan di SD maupun SMP yang ada di Bumi Sai Wawai.
"Untuk pendidikan inklusif ini memang sudah mulai berjalan pada tahun ini ya. Karena itu kita lakukan Monev ini untuk melihat bagaimana penerapannya di masing-masing satuan pendidikan," kata dia.
Kendati sudah berjalan, kata dia, namun dalam penerapannya pendidikan inklusif ini masih perlu ditingkatkan. Sebab, dari segi sarana dan prasarana (sarpras) sekolah maupun SDM di satuan pendidikan masih terbatas.
"Iya masih ada sekolah yang perlu ditambah sarprasnya. Kemudian SDM kita kan masih terbatas, jadi masih perlu peningkatan lagi ke depannya," katanya lagi.
Menurut Dedi, selain sarpras dan SDM yang masih terbatas, kendala lainnya yakni orang tua yang mayoritas belum menerima jika anaknya masuk dalam kategori ABK.
"Tetapi kita sudah meminta pihak sekolah untuk melakukan pendekatan dan pemahaman kepada orang tuanya. Kemudian juga dilakukan assesment untuk mengetahui perkembangan anak dan apa yang harus dilakukan ke depannya," terangnya.
Ia menambahkan, ke depan Disdikbud akan terus berupaya agar penerapan pendidikan inklusif di Kota Metro semakin baik.
"Tentu kita akan terus lakukan perbaikan. Kita tidak ingin pendidikan inklusif ini benar-benar diterapkan dengan baik di satuan pendidikan di Metro ini," tambahnya.
Pendidikan inklusif adalah layanan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) untuk mengikuti pendidikan bersama dengan peserta didik pada umumnya dan dilayani sesuai kemampuannya.
Sekretaris Disdikbud Kota Metro, Dedi Hasmara, saat dikonfirmasi di Metro, Selasa, mengatakan penerapan pendidikan inklusif sudah mulai diterapkan di SD maupun SMP yang ada di Bumi Sai Wawai.
"Untuk pendidikan inklusif ini memang sudah mulai berjalan pada tahun ini ya. Karena itu kita lakukan Monev ini untuk melihat bagaimana penerapannya di masing-masing satuan pendidikan," kata dia.
Kendati sudah berjalan, kata dia, namun dalam penerapannya pendidikan inklusif ini masih perlu ditingkatkan. Sebab, dari segi sarana dan prasarana (sarpras) sekolah maupun SDM di satuan pendidikan masih terbatas.
"Iya masih ada sekolah yang perlu ditambah sarprasnya. Kemudian SDM kita kan masih terbatas, jadi masih perlu peningkatan lagi ke depannya," katanya lagi.
Menurut Dedi, selain sarpras dan SDM yang masih terbatas, kendala lainnya yakni orang tua yang mayoritas belum menerima jika anaknya masuk dalam kategori ABK.
"Tetapi kita sudah meminta pihak sekolah untuk melakukan pendekatan dan pemahaman kepada orang tuanya. Kemudian juga dilakukan assesment untuk mengetahui perkembangan anak dan apa yang harus dilakukan ke depannya," terangnya.
Ia menambahkan, ke depan Disdikbud akan terus berupaya agar penerapan pendidikan inklusif di Kota Metro semakin baik.
"Tentu kita akan terus lakukan perbaikan. Kita tidak ingin pendidikan inklusif ini benar-benar diterapkan dengan baik di satuan pendidikan di Metro ini," tambahnya.