Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengatakan penyelenggaraan festival rempah dapat meningkatkan konsumsi lada masyarakat di daerahnya.
"Saat ini memang terus dilakukan upaya untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat akan komoditas unggulan Lampung yaitu lada hitam yang masih kurang mendapatkan perhatian," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Kusnardi, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan pelaksanaan festival rempah dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan sekaligus memperkenalkan lada hitam Lampung kepada masyarakat.
"Adanya penyelenggaraan Festival Lada Lampung sepertinya akan menarik perhatian masyarakat kepada komoditas lada, serta hasil akhirnya konsumsi lada akan meningkat. Saat ini masih kami formulasikan dahulu bagaimana pelaksanaan festival tersebut," katanya.
Dia menjelaskan Festival Lada Lampung tersebut direncanakan berlangsung pada akhir September 2023 mendatang, dengan target kehadiran peserta dan pengunjung sebanyak 1.000 orang.
"Pada pelaksanaan festival selain melakukan promosi komoditas lada hitam dengan memperlihatkan tata cara budi daya hingga pengolahan, akan ada juga temu bisnis bagi petani lada untuk meningkatkan produksi, pemasaran. Pada puncak acara akan dilakukan berbagai kegiatan yang lebih menyasar konsumen," ujarnya lagi.
Menurut dia, dalam kegiatan tersebut juga akan diperkenalkan sekaligus didorong pengembangan diversifikasi produk olahan lada hitam Lampung.
"Temu usaha itu bertujuan untuk memperpendek rantai pemasaran dan ekonomi komoditas lada Lampung. Ada diversifikasi lada juga dimana lada tidak hanya diolah sebagai bumbu masak, tapi bisa juga untuk sirop, parfum, hingga penyegar ruangan," katanya.
Ia menambahkan selain meningkatkan konsumsi lada oleh masyarakat, adanya festival ini juga dinilai dapat berkontribusi kepada peningkatan ekonomi.
"Harapannya di sini bisa meningkatkan ekonomi, jadi perputaran uang serta kinerja pelaksanaan kegiatan harus lebih tinggi daripada dana yang dikeluarkan oleh pemerintah," ujar.
Luas kebun lada Lampung sebanyak 46.847 hektare, dan pada tahun 2022 produktivitas komoditas andalan Lampung tersebut dapat bertumbuh hingga total 15.819 ton. Namun saat ini produksinya masih per hektare hanya 0,7 kuintal, dan perlu langkah intensifikasi lagi.
"Saat ini memang terus dilakukan upaya untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat akan komoditas unggulan Lampung yaitu lada hitam yang masih kurang mendapatkan perhatian," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Lampung Kusnardi, di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan pelaksanaan festival rempah dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan sekaligus memperkenalkan lada hitam Lampung kepada masyarakat.
"Adanya penyelenggaraan Festival Lada Lampung sepertinya akan menarik perhatian masyarakat kepada komoditas lada, serta hasil akhirnya konsumsi lada akan meningkat. Saat ini masih kami formulasikan dahulu bagaimana pelaksanaan festival tersebut," katanya.
Dia menjelaskan Festival Lada Lampung tersebut direncanakan berlangsung pada akhir September 2023 mendatang, dengan target kehadiran peserta dan pengunjung sebanyak 1.000 orang.
"Pada pelaksanaan festival selain melakukan promosi komoditas lada hitam dengan memperlihatkan tata cara budi daya hingga pengolahan, akan ada juga temu bisnis bagi petani lada untuk meningkatkan produksi, pemasaran. Pada puncak acara akan dilakukan berbagai kegiatan yang lebih menyasar konsumen," ujarnya lagi.
Menurut dia, dalam kegiatan tersebut juga akan diperkenalkan sekaligus didorong pengembangan diversifikasi produk olahan lada hitam Lampung.
"Temu usaha itu bertujuan untuk memperpendek rantai pemasaran dan ekonomi komoditas lada Lampung. Ada diversifikasi lada juga dimana lada tidak hanya diolah sebagai bumbu masak, tapi bisa juga untuk sirop, parfum, hingga penyegar ruangan," katanya.
Ia menambahkan selain meningkatkan konsumsi lada oleh masyarakat, adanya festival ini juga dinilai dapat berkontribusi kepada peningkatan ekonomi.
"Harapannya di sini bisa meningkatkan ekonomi, jadi perputaran uang serta kinerja pelaksanaan kegiatan harus lebih tinggi daripada dana yang dikeluarkan oleh pemerintah," ujar.
Luas kebun lada Lampung sebanyak 46.847 hektare, dan pada tahun 2022 produktivitas komoditas andalan Lampung tersebut dapat bertumbuh hingga total 15.819 ton. Namun saat ini produksinya masih per hektare hanya 0,7 kuintal, dan perlu langkah intensifikasi lagi.