Bandarlampung (ANTARA) - Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Lampung Ary Meizari Alfian menargetkan kegiatan Pekan Raya Lampung (PRL) 2023 dikunjungi 500 ribu orang.

"Tahun ini kami bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Lampung dalam penyelenggaraan Pekan Raya Lampung," ujarnya di Bandarlampung, Lampung, Jumat.

Ia mengatakan kegiatan itu akan dilaksanakan di Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Way Halim pada 6-21 Oktober 2023.

"Dalam kegiatan Pekan Raya Lampung ini ditargetkan dalam 16 hari jumlah pengunjung ditargetkan mencapai 500 ribu orang," katanya.

Menurut dia, seluruh pengunjung akan menggunakan gelang khusus dengan barcode agar lebih menjaga ketertiban, sekaligus untuk menerapkan sistem digital di dalam kegiatan tersebut.

"Tema PRL kali ini adalah digitalisasi menuju Lampung berjaya, jadi sesuai tema maka akan diterapkan barcode jenis gelang untuk peserta, sedangkan untuk pembayaran akan cashless sebab sudah bekerja sama dengan perbankan," ucapnya.

Selanjutnya, semua pedagang kaki lima (PKL) yang berada di lokasi juga akan diedukasi untuk menggunakan sistem pembayaran digital, agar nilai transaksi dalam kegiatan itu terukur.

"Tahun lalu tidak terukur untuk nilai transaksi, sebab masih menerapkan pembayaran tunai. Dan tahun ini dengan target pengunjung 500 ribu orang, estimasi nilai transaksi paling sedikit mencapai Rp100 miliar," tambahnya.

Tanggapan serupa dikatakan oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi.

Menurut dia, kegiatan Pekan Raya Lampung itu dilaksanakan sebagai ajang hiburan bagi masyarakat, sekaligus meningkatkan perekonomian daerah. Juga sebagai wadah edukasi tentang pembangunan daerah.

"Rencananya pada pekan raya ini akan ada klasterisasi seperti otomotif, pendidikan dan teknologi, lalu ada dari berbagai sektor lainnya. Di sini juga akan dikenalkan potensi daerah untuk menarik investasi, ada festival kopi, kompetisi, dan job fair. Harapannya ini bisa berjalan dengan lancar dan perekonomian dapat berputar dengan baik," ucapnya.

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025