Bandarlampung (ANTARA) -
Minat investor dari negara anggota ASEAN untuk berinvestasi di Provinsi Lampung cukup tinggi pada semester I 2023, kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung Yudhi Alfadri.
"Negara di ASEAN yang melakukan penanaman modal cukup banyak di sini adalah Malaysia dan Singapura yang menduduki nilai PMA tertinggi urutan pertama serta kedua dan ada juga investasi dari Thailand," katanya Bandarlampung, Selasa.
Dia merinci nilai investasi asing dari negara-negara ASEAN itu meliputi Malaysia sebanyak Rp541 miliar, Singapura Rp825 miliar, dan Thailand sebanyak Rp300 juta, cukup tinggi dibanding dengan negara lainnya.
"Negara ASEAN tersebut menanamkan modal ke sini kebanyakan ke jenis usaha pertanian, perkebunan karena Lampung menjadikan pertanian menjadi sektor utama peningkatan ekonomi daerah," ucapnya.
Menurut dia minat investasi tersebut juga makin diperkuat dengan kerja sama segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT). Yang bertujuan untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat melalui peningkatan perdagangan dan investasi.
"Nilai investasi tiga negara ASEAN tersebut sampai pertengahan tahun ini bagus trennya mudah-mudahan sampai akhir tahun tetap sama bisa terjaga untuk penanaman modal asing disini," tambahnya.
Ia juga mengatakan nilai investasi asing di Lampung pada semester I 2023 cukup baik perkembangannya.
Berdasarkan data pada periode Januari-Juni 2023 total realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) Lampung berjumlah Rp1,9 triliun atau tumbuh 87,37 persen dari tahun sebelumnya, dengan 270 proyek dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.195 tenaga kerja Indonesia (TKI) serta 13 tenaga kerja asing (TKA).
Ia melanjutkan untuk meningkatkan nilai investasi asing pihaknya pun akan terus memberi kemudahan kepada investor untuk berinvestasi di Lampung.
"Tidak menutup kemungkinan agro maritim bisa dikembangkan untuk menarik investasi ke daerah. Kami akan dorong untuk memberikan kemudahan bagi investor yang ingin mengusahakan sektor yang menjadi program utama di Lampung seperti di sektor pertanian," kata dia lagi.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung dari total nilai PMA sebanyak Rp1,9 triliun, realisasi investasi PMA di kabupaten kota terinci di Kabupaten Lampung Tengah Rp301 miliar, Kota Bandarlampung Rp578 miliar, Kabupaten Lampung Selatan Rp307 miliar, Mesuji Rp525 miliar.
Lalu Lampung Timur Rp45 miliar, Tanggamus Rp62 miliar, Kota Metro Rp318 juta, Lampung Utara Rp359 juta, Tulang Bawang Rp15 miliar, Tulang Bawang Barat Rp5 miliar, Pesisir Barat Rp1 miliar, Waykanan Rp64 miliar, Pesawaran Rp156 juta dan Pringsewu Rp47 juta.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Lampung sebut minat investasi negara ASEAN tinggi
Minat investor dari negara anggota ASEAN untuk berinvestasi di Provinsi Lampung cukup tinggi pada semester I 2023, kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung Yudhi Alfadri.
"Negara di ASEAN yang melakukan penanaman modal cukup banyak di sini adalah Malaysia dan Singapura yang menduduki nilai PMA tertinggi urutan pertama serta kedua dan ada juga investasi dari Thailand," katanya Bandarlampung, Selasa.
Dia merinci nilai investasi asing dari negara-negara ASEAN itu meliputi Malaysia sebanyak Rp541 miliar, Singapura Rp825 miliar, dan Thailand sebanyak Rp300 juta, cukup tinggi dibanding dengan negara lainnya.
"Negara ASEAN tersebut menanamkan modal ke sini kebanyakan ke jenis usaha pertanian, perkebunan karena Lampung menjadikan pertanian menjadi sektor utama peningkatan ekonomi daerah," ucapnya.
Menurut dia minat investasi tersebut juga makin diperkuat dengan kerja sama segitiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT). Yang bertujuan untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat melalui peningkatan perdagangan dan investasi.
"Nilai investasi tiga negara ASEAN tersebut sampai pertengahan tahun ini bagus trennya mudah-mudahan sampai akhir tahun tetap sama bisa terjaga untuk penanaman modal asing disini," tambahnya.
Ia juga mengatakan nilai investasi asing di Lampung pada semester I 2023 cukup baik perkembangannya.
Berdasarkan data pada periode Januari-Juni 2023 total realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) Lampung berjumlah Rp1,9 triliun atau tumbuh 87,37 persen dari tahun sebelumnya, dengan 270 proyek dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.195 tenaga kerja Indonesia (TKI) serta 13 tenaga kerja asing (TKA).
Ia melanjutkan untuk meningkatkan nilai investasi asing pihaknya pun akan terus memberi kemudahan kepada investor untuk berinvestasi di Lampung.
"Tidak menutup kemungkinan agro maritim bisa dikembangkan untuk menarik investasi ke daerah. Kami akan dorong untuk memberikan kemudahan bagi investor yang ingin mengusahakan sektor yang menjadi program utama di Lampung seperti di sektor pertanian," kata dia lagi.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung dari total nilai PMA sebanyak Rp1,9 triliun, realisasi investasi PMA di kabupaten kota terinci di Kabupaten Lampung Tengah Rp301 miliar, Kota Bandarlampung Rp578 miliar, Kabupaten Lampung Selatan Rp307 miliar, Mesuji Rp525 miliar.
Lalu Lampung Timur Rp45 miliar, Tanggamus Rp62 miliar, Kota Metro Rp318 juta, Lampung Utara Rp359 juta, Tulang Bawang Rp15 miliar, Tulang Bawang Barat Rp5 miliar, Pesisir Barat Rp1 miliar, Waykanan Rp64 miliar, Pesawaran Rp156 juta dan Pringsewu Rp47 juta.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Lampung sebut minat investasi negara ASEAN tinggi