Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung Elvira Umihanni mengatakan pembentukan komunitas Industri Kecil Menengah (IKM) dapat membantu standardisasi produk.
"Beberapa waktu lalu telah ada proses penggabungan IKM yang ada di Lampung dalam kelembagaan komunitas sesuai dengan produk yang dikelola seperti ada komunitas IKM kopi, IKM mocaf, dan lain sebagainya," ujar Elvira Umihanni di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan dengan dibentuknya kelembagaan dalam bentuk komunitas dapat menjadi sarana bagi IKM untuk melakukan standardisasi produk dengan lebih terintegrasi.
"Melalui komunitas ini, IKM bisa meningkatkan kualitas produk yang lebih terstandardisasi. Bagi IKM yang belum tahu standardisasi bisa melakukan transfer teknologi dengan IKM yang telah paham proses standarisasi," katanya.
Dengan adanya standardisasi produk seperti dengan menerapkan ukuran, bahan baku, dan kualitas produk, dapat pula membantu IKM untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi lebih besar saat ada permintaan besar dari konsumen.
"Ini yang sering jadi permasalahan IKM di Lampung selama ini, sebab belum bisa memenuhi permintaan konsumen yang cukup besar karena kapasitas belum memadai kalau sudah menjadi satu komunitas sesuai produk, maka akan lebih mudah dalam memenuhi permintaan tersebut," ucapnya.
Dia menjelaskan selain itu dengan adanya komunitas IKM dapat pula membantu penyelesaian akan berbagai permasalahan terkait ketersediaan bahan baku produksi.
"Permasalahan terkait bahan baku produksi yang selalu jadi masalah utama bagi IKM seperti keripik pisang kemarin sudah dipertemukan dengan kelompok tani agar bermitra. IKM menyediakan bibit dan petani yang menanam, sehingga mereka bisa memiliki bahan baku yang sesuai spesifikasi," tambahnya.
Menurut dia, pihaknya juga akan membantu para komunitas IKM dari sisi pengembangan teknologi melalui pemberian bantuan alat serta pelatihan secara berkala.
"Kemudian dari sisi pemasaran juga akan dibantu dalam memasarkan secara daring ataupun melalui kegiatan misi dagang serta pameran," kata dia..
Tanggapan serupa dikatakan oleh Ketua Komunitas IKM Pisang Lampung Mulyadi Alkahfi yang juga pemilik IKM Pisang Beku Shamiya.
"Kami sudah membentuk komunitas IKM pisang, berkat dorongan dari pemerintah daerah saat ini hanya menunggu pengesahan. Dengan berkumpulnya kami pelaku usaha berbasis pisang ini harapannya berbagai permasalahan terkait produksi terutama pemenuhan bahan baku bisa teratasi," kata Mulyadi.
"Beberapa waktu lalu telah ada proses penggabungan IKM yang ada di Lampung dalam kelembagaan komunitas sesuai dengan produk yang dikelola seperti ada komunitas IKM kopi, IKM mocaf, dan lain sebagainya," ujar Elvira Umihanni di Bandarlampung, Senin.
Ia mengatakan dengan dibentuknya kelembagaan dalam bentuk komunitas dapat menjadi sarana bagi IKM untuk melakukan standardisasi produk dengan lebih terintegrasi.
"Melalui komunitas ini, IKM bisa meningkatkan kualitas produk yang lebih terstandardisasi. Bagi IKM yang belum tahu standardisasi bisa melakukan transfer teknologi dengan IKM yang telah paham proses standarisasi," katanya.
Dengan adanya standardisasi produk seperti dengan menerapkan ukuran, bahan baku, dan kualitas produk, dapat pula membantu IKM untuk meningkatkan kapasitas produksi menjadi lebih besar saat ada permintaan besar dari konsumen.
"Ini yang sering jadi permasalahan IKM di Lampung selama ini, sebab belum bisa memenuhi permintaan konsumen yang cukup besar karena kapasitas belum memadai kalau sudah menjadi satu komunitas sesuai produk, maka akan lebih mudah dalam memenuhi permintaan tersebut," ucapnya.
Dia menjelaskan selain itu dengan adanya komunitas IKM dapat pula membantu penyelesaian akan berbagai permasalahan terkait ketersediaan bahan baku produksi.
"Permasalahan terkait bahan baku produksi yang selalu jadi masalah utama bagi IKM seperti keripik pisang kemarin sudah dipertemukan dengan kelompok tani agar bermitra. IKM menyediakan bibit dan petani yang menanam, sehingga mereka bisa memiliki bahan baku yang sesuai spesifikasi," tambahnya.
Menurut dia, pihaknya juga akan membantu para komunitas IKM dari sisi pengembangan teknologi melalui pemberian bantuan alat serta pelatihan secara berkala.
"Kemudian dari sisi pemasaran juga akan dibantu dalam memasarkan secara daring ataupun melalui kegiatan misi dagang serta pameran," kata dia..
Tanggapan serupa dikatakan oleh Ketua Komunitas IKM Pisang Lampung Mulyadi Alkahfi yang juga pemilik IKM Pisang Beku Shamiya.
"Kami sudah membentuk komunitas IKM pisang, berkat dorongan dari pemerintah daerah saat ini hanya menunggu pengesahan. Dengan berkumpulnya kami pelaku usaha berbasis pisang ini harapannya berbagai permasalahan terkait produksi terutama pemenuhan bahan baku bisa teratasi," kata Mulyadi.