Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar menyampaikan BNI adalah bagian dari transformasi BUMN yang terus berupaya mendorong pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.
Dengan menyasar debitur top tier di segmen industri prospektif diiringi dengan kebijakan manajemen risiko yang prudent, BNI yakin penyaluran kredit dapat bertumbuh 7 persen sampai 10 persen untuk 2022.
“Kami terus memperbaiki setiap lini operasional bisnis guna meningkatkan fundamental keuangan dan kapabilitas perusahaan dalam menjalankan fungsi intermediasi, investasi, dan penyediaan solusi transaksi keuangan yang unggul melalui digitalisasi,” kata Royke dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.
Ia berharap transformasi BNI juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional karena banyak peluang yang dapat digarap BNI pada semester II-2022.
Apalagi, pertumbuhan konsumsi domestik masih relatif kuat yang akan mendorong perusahaan di berbagai sektor untuk melakukan ekspansi bisnis baik di segmen large commercial dan segmen kecil hingga konsumer.
Di samping itu, dalam rangka mendorong inklusi keuangan Indonesia, BNI menyiapkan berbagai channel serta program diharapkan mampu membantu mendorong pemerataan sekaligus peningkatan kestabilan ekonomi.
BNI memiliki tiga product champion yaitu BNI Mobile Banking untuk solusi perbankan bagi nasabah perorangan, BNIDirect untuk pengelolaan keuangan nasabah institusi, serta BNI Xpora yang memfasilitasi UMKM lokal Indonesia untuk Go Internasional.
“Kami juga memiliki lebih dari 164 ribu Agen46 untuk memberikan layanan perbankan bagi masyarakat di berbagai pelosok daerah," katanya.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan transformasi BUMN sejauh ini telah membuahkan hasil berupa kinerja yang cemerlang dalam 3 tahun terkahir.
Terlebih, BUMN berhasil mendorong program transformasi yang dibarengi dengan upaya peningkatan kinerja berkelanjutan.
Pada 2021, pendapatan BUMN mencapai 160 miliar dolar AS atau naik 18,8 persen secara tahunan, net profit BUMN mencapai 9 miliar dolar AS atau tumbuh 838 persen secara tahunan, dan aset BUMN tercatat 630 miliar dolar AS yang mewakili 53 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Erick pun meyakini, tranformasi masih dapat menjadi kunci kesuksesan bagi perusahan milik negara serta pelaku bisnis secara keseluruhan untuk dalam menjawab perkembangan ekonomi ke depannya.
“Kami yakin penguatan portofolio, tata kelola, manajemen risiko, sumber daya manusia, kinerja korporasi, serta partner strategis dapat terus kami jaga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesai ke depan,” katanya dalam SOE International Conference #BUMNuntukG20 #SOEInternationalConference di Bali Nusa Dua Conference Center, Senin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BNI terus dorong pertumbuhan sehat dengan transformasi