Jakarta (ANTARA) -
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mendukung PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), mencapai target pembangunan jaringan gas (jargas) sebanyak 400.000 sambungan rumah (SR) pada 2022.
Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, Sumut, khususnya Kota Medan, menjadi bagian pencapaian target 400 ribu SR tersebut.
"PGN tadi menyampaikan ada program jargas rumah tangga. Untuk Medan, program dari PGN ini ada 17 ribu. Kami dari Pemprov Sumut menyambut baik. Pemerintah provinsi akan mendukung dan membantu nantinya," ujar Wagub Musa usai bertemu Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar di , Medan, 15 Oktober 2022.
Achmad Muchtasyar menyatakan pihaknya tengah mengejar target pembangunan jargas rumah tangga 400.000 SR dengan skema investasi internal, yang fokus di wilayah telah tersedia jaringan gas, salah satunya di Medan.
"Dari 17 ribu itu, baru tujuh ribu yang terealisasi. Masih ada 10 ribu lagi dan akan kami kejar terus, mengingat di 2023 nanti akan ada alokasi lagi," ujar Achmad.
Wagub Musa menambahkan hal yang paling penting adalah pemahaman masyarakat mengenai pelayanan PGN lebih murah, lebih aman, dan lebih banyak keuntungannya daripada gas tabung.
"Saya baru dengar juga malah jaringan pipa ke dalam rumah sepanjang 15 meter gratis dari PGN. Pelayanan ini saya rasa jauh lebih baik, lebih murah. Di rumah sudah pakai, kalau sudah pakai, pasti masyarakat tahu bagaimana keuntungannya. Dan, kita harap ini terus disosialisasikan," ujarnya
Pembangunan jargas mengadopsi pemanfaatan digitalisasi pada smart meter atau unit meteran yang akan menghitung pemakaian gas bumi yang dapat langsung terhubung dengan sistem pembayaran milik perusahaan secara otomatis.
Menurut Achmad, keamanan juga bertambah dengan adanya layanan tambahan smart meter, karena pemakaian gas akan termonitor dan tercatat otomatis. Selain itu, jargas bumi lebih aman dengan fitur pengamanan yang lengkap dan gas bumi mudah terurai di udara.
Smart meter akan menggantikan pencatatan meter manual petugas PGN untuk rumah tangga maupun UMKM, sehingga meminimalkan kontak fisik dengan petugas. PGN menggandeng mitra dalam negeri untuk memproduksi smart meter.
Menurut dia, penggunaan produk dalam negeri dalam pembangunan jargas diharapkan juga meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 45 persen.
"PGN akan bersinergi dengan seluruh stakeholder dan dukungan pemerintah pusat maupun daerah siap mengakselerasi pemanfaatan jargas sebagai solusi pemenuhan energi yang praktis, aman, nyaman, dan modern bagi masyarakat," ujar Achmad.
Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah mendukung PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), mencapai target pembangunan jaringan gas (jargas) sebanyak 400.000 sambungan rumah (SR) pada 2022.
Menurut dia, dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, Sumut, khususnya Kota Medan, menjadi bagian pencapaian target 400 ribu SR tersebut.
"PGN tadi menyampaikan ada program jargas rumah tangga. Untuk Medan, program dari PGN ini ada 17 ribu. Kami dari Pemprov Sumut menyambut baik. Pemerintah provinsi akan mendukung dan membantu nantinya," ujar Wagub Musa usai bertemu Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar di , Medan, 15 Oktober 2022.
Achmad Muchtasyar menyatakan pihaknya tengah mengejar target pembangunan jargas rumah tangga 400.000 SR dengan skema investasi internal, yang fokus di wilayah telah tersedia jaringan gas, salah satunya di Medan.
"Dari 17 ribu itu, baru tujuh ribu yang terealisasi. Masih ada 10 ribu lagi dan akan kami kejar terus, mengingat di 2023 nanti akan ada alokasi lagi," ujar Achmad.
Wagub Musa menambahkan hal yang paling penting adalah pemahaman masyarakat mengenai pelayanan PGN lebih murah, lebih aman, dan lebih banyak keuntungannya daripada gas tabung.
"Saya baru dengar juga malah jaringan pipa ke dalam rumah sepanjang 15 meter gratis dari PGN. Pelayanan ini saya rasa jauh lebih baik, lebih murah. Di rumah sudah pakai, kalau sudah pakai, pasti masyarakat tahu bagaimana keuntungannya. Dan, kita harap ini terus disosialisasikan," ujarnya
Pembangunan jargas mengadopsi pemanfaatan digitalisasi pada smart meter atau unit meteran yang akan menghitung pemakaian gas bumi yang dapat langsung terhubung dengan sistem pembayaran milik perusahaan secara otomatis.
Menurut Achmad, keamanan juga bertambah dengan adanya layanan tambahan smart meter, karena pemakaian gas akan termonitor dan tercatat otomatis. Selain itu, jargas bumi lebih aman dengan fitur pengamanan yang lengkap dan gas bumi mudah terurai di udara.
Smart meter akan menggantikan pencatatan meter manual petugas PGN untuk rumah tangga maupun UMKM, sehingga meminimalkan kontak fisik dengan petugas. PGN menggandeng mitra dalam negeri untuk memproduksi smart meter.
Menurut dia, penggunaan produk dalam negeri dalam pembangunan jargas diharapkan juga meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 45 persen.
"PGN akan bersinergi dengan seluruh stakeholder dan dukungan pemerintah pusat maupun daerah siap mengakselerasi pemanfaatan jargas sebagai solusi pemenuhan energi yang praktis, aman, nyaman, dan modern bagi masyarakat," ujar Achmad.