Bandarlampung (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Mikro (Kemenkop dan UKM) mengajak semua pihak saling bersinergi dan kolaborasi dalam meningkatkan produktivitas UMKM agar naik kelas.
"Pemerintah sudah banyak melakukan kegiatan dalam rangka percepatan ekonomi nasional (PEN) baik dalam bentuk perlindungan sosial, pemulihan ekonomi, serta kesehatan, sosial dan lingkungan," kata Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop dan UKM Yulius MA, pada kegiatan Sinergi dan Kolaborasi Program Pengembangan Usaha Mikro, di Bandarlampung, Jumat.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah juga telah melakukan beberapa kebijakan guna mendukung pelaku UMKM salah satunya dengan program KUR booster yang bisa memberikan pinjaman hingga Rp500 juta kepada satu individu.
"Kalau ada kluster 10 atau 20 dan seterunya tinggal dikalikan, nanti kami akan langsung memberikan dana pinjaman dengan bunga yang relatif kecil yakni 6 persen," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, tahun depan rumah produksi di Bandarlampung juga sudah jadi dan didorong menjadi tempat pengemasan produk UMKM.
"Seperti kita ketahui dalam berbisnis kemasan sangat penting di negara maju. Mungkin isinya sama tapi dengan kemasan yang menarik akan lebih baik lagi," kata dia.
Ia juga mengatakan bahwa Kemenkop dan UKM pun ada program Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi (LPDB) yang memberikan pinjaman kepada koperasi untuk dipinjamkan kembali kepada UMKM-nya.
"Semoga teman-teman di sini bisa menindaklanjuti bagaimana mendorong UMKM supaya naik kelas dan bisa sejahterakan masyarakat," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, Kemenkop dan UKM juga terus mendorong koperasi modern yang mana koperasi diharapkan dapat menjadi offtaker menggantikan swasta
"Kita juga mendorong koperasi modern yang mana koperasi diharapkan menjadi offtaker menjadi pengepul kalau selama ini hal itu dilakukan oleh swasta kita gantikan dengan koperasi agar bisa memberikan kebaikan kepada masyarakat," kata dia.
"Pemerintah sudah banyak melakukan kegiatan dalam rangka percepatan ekonomi nasional (PEN) baik dalam bentuk perlindungan sosial, pemulihan ekonomi, serta kesehatan, sosial dan lingkungan," kata Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop dan UKM Yulius MA, pada kegiatan Sinergi dan Kolaborasi Program Pengembangan Usaha Mikro, di Bandarlampung, Jumat.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah juga telah melakukan beberapa kebijakan guna mendukung pelaku UMKM salah satunya dengan program KUR booster yang bisa memberikan pinjaman hingga Rp500 juta kepada satu individu.
"Kalau ada kluster 10 atau 20 dan seterunya tinggal dikalikan, nanti kami akan langsung memberikan dana pinjaman dengan bunga yang relatif kecil yakni 6 persen," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, tahun depan rumah produksi di Bandarlampung juga sudah jadi dan didorong menjadi tempat pengemasan produk UMKM.
"Seperti kita ketahui dalam berbisnis kemasan sangat penting di negara maju. Mungkin isinya sama tapi dengan kemasan yang menarik akan lebih baik lagi," kata dia.
Ia juga mengatakan bahwa Kemenkop dan UKM pun ada program Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi (LPDB) yang memberikan pinjaman kepada koperasi untuk dipinjamkan kembali kepada UMKM-nya.
"Semoga teman-teman di sini bisa menindaklanjuti bagaimana mendorong UMKM supaya naik kelas dan bisa sejahterakan masyarakat," kata dia.
Kemudian, lanjut dia, Kemenkop dan UKM juga terus mendorong koperasi modern yang mana koperasi diharapkan dapat menjadi offtaker menggantikan swasta
"Kita juga mendorong koperasi modern yang mana koperasi diharapkan menjadi offtaker menjadi pengepul kalau selama ini hal itu dilakukan oleh swasta kita gantikan dengan koperasi agar bisa memberikan kebaikan kepada masyarakat," kata dia.