Metro (ANTARA) - Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga RI, Faisal Abdullah meminta pemerintah daerah untuk memperkuat moderasi beragama khususnya kepada pemuda agar menjadi generasi yang selalu bertoleransi antar umat beragama dan menjaga kerukunan.
"Para pemuda ini adalah generasi penerus, jadi moderasi beragama harus diperkuat. Agar nanti menjadi generasi yang bisa merekatkan tali persaudaraan antar sesama, serta menghindari intoleransi dan menjaga kerukunan," kata Faisal saat menghadiri Workshop Moderasi Beragama Pemuda, di Universitas Muhammadiyah Metro, Kamis.
Moderasi beragama ini, lanjut dia, juga untuk mencegah masyarakat dan pemuda terpapar oleh faham radikalisme yang bisa merusak negara.
"Berprinsip menerima perbedaan dan mempertegas toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita sebagai umat beragama harus menepis hadirnya radikalisme, yang sangat berpengaruh pada moderasi beragama dan pemuda. Sebagai penerus nilai-nilai agama, kita harus mengembangkan pemahaman sesuai dengan syariat Islam," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengapresiasi adanya workshop moderasi beragama pemuda ini. Pasalnya, kegiatan ini untuk menciptakan sinergi dan harmonisasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, tentang pembangunan di bidang kepemudaan.
Menurut Wahdi, menggelorakan ajaran amalan agama dan sikap toleransi beragama kepada generasi muda sejak dini adalah investasi, untuk memupuk generasi bertaqwa sesuai keyakinan.
"Saat ini kecanggihan dan kemajuan teknologi harus dibarengi iman dan taqwa. Pemuda harus dilatih sejak dini terlebih sikap toleransi dan empati terhadap semua orang,” ujar Wahdi.
Ke depan, tambah dia, Pemkot Metro akan mesosialisasikan moderasi beragama terhadap generasi muda, agar nantinya tercipta generasi yang menjalankan amalan dengan baik dan saling menghormati antar pemeluk agama satu sama lain.
"Dengan pengenalan sejak dini harapannya ajaran ekstrim dapat dihindari, sehingga menciptakan ketentraman di wilayah Kota Metro. Hal ini juga termasuk untuk mewujudkan visi dan misi Kota Metro yang berpendidikan," tandasnya.
"Para pemuda ini adalah generasi penerus, jadi moderasi beragama harus diperkuat. Agar nanti menjadi generasi yang bisa merekatkan tali persaudaraan antar sesama, serta menghindari intoleransi dan menjaga kerukunan," kata Faisal saat menghadiri Workshop Moderasi Beragama Pemuda, di Universitas Muhammadiyah Metro, Kamis.
Moderasi beragama ini, lanjut dia, juga untuk mencegah masyarakat dan pemuda terpapar oleh faham radikalisme yang bisa merusak negara.
"Berprinsip menerima perbedaan dan mempertegas toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Kita sebagai umat beragama harus menepis hadirnya radikalisme, yang sangat berpengaruh pada moderasi beragama dan pemuda. Sebagai penerus nilai-nilai agama, kita harus mengembangkan pemahaman sesuai dengan syariat Islam," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Metro, Wahdi Siradjuddin mengapresiasi adanya workshop moderasi beragama pemuda ini. Pasalnya, kegiatan ini untuk menciptakan sinergi dan harmonisasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, tentang pembangunan di bidang kepemudaan.
Menurut Wahdi, menggelorakan ajaran amalan agama dan sikap toleransi beragama kepada generasi muda sejak dini adalah investasi, untuk memupuk generasi bertaqwa sesuai keyakinan.
"Saat ini kecanggihan dan kemajuan teknologi harus dibarengi iman dan taqwa. Pemuda harus dilatih sejak dini terlebih sikap toleransi dan empati terhadap semua orang,” ujar Wahdi.
Ke depan, tambah dia, Pemkot Metro akan mesosialisasikan moderasi beragama terhadap generasi muda, agar nantinya tercipta generasi yang menjalankan amalan dengan baik dan saling menghormati antar pemeluk agama satu sama lain.
"Dengan pengenalan sejak dini harapannya ajaran ekstrim dapat dihindari, sehingga menciptakan ketentraman di wilayah Kota Metro. Hal ini juga termasuk untuk mewujudkan visi dan misi Kota Metro yang berpendidikan," tandasnya.