Bandarlampung (ANTARA) - Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) meminta pemerintah mengawasi lebih ketat pendistribusian minyak goreng curah kemasan sederhana dengan merek MinyaKita agar tepat sasaran dan kualitasnya terjaga baik.
"Program yang baru dibuat ini cukup inovatif karena dapat mempermudah pendistribusian minyak curah di daerah pedalaman, jadi ini patut diapresiasi," ujar Ketua ISEI Cabang Lampung, Agus Nompitu, di Bandarlampung, Rabu.
Meskipun begitu, lanjut dia, adanya program tersebut perlu pengawasan ekstra dari pemerintah guna menjaga keberlangsungan penyaluran di masyarakat.
"Program ini perlu kontrol pengawasan dari pemerintah dari beragam bagian," ucap Agus.
Dia menjelaskan pengawasan tersebut harus dilakukan dari sisi produksi, pendistribusian, hingga kualitas produk.
"Dari sisi produksi harus diawasi dengan cermat agar bisa menyerap sawit petani, lalu kualitas produk perlu diperhatikan, dan pendistribusian harus bisa tepat sasaran ke masyarakat," katanya.
Selain itu perlu pula terus diawasi untuk stabilitas harga di tengah masyarakat agar tetap terjaga.
"Stabilitas harga di masyarakat harus dijaga, jadi antara kuota, harga, dan bagian ekspor atau impor harus diawasi dengan seksama, sebab ini satu mata rantai yang saling berkaitan," tambahnya.
Ia mengharapkan dengan adanya program penyaluran minyak curah rakyat, ataupun minyak curah rakyat kemasan sederhana melalui MinyaKita maka dapat segera menstabilkan harga di pasaran.
"Harapannya ini jadi solusi, sehingga pada masa mendatang tidak ada permasalahan serupa dan stabilitas ekonomi, konsumsi masyarakat tetap terjaga," ucap dia.
"Program yang baru dibuat ini cukup inovatif karena dapat mempermudah pendistribusian minyak curah di daerah pedalaman, jadi ini patut diapresiasi," ujar Ketua ISEI Cabang Lampung, Agus Nompitu, di Bandarlampung, Rabu.
Meskipun begitu, lanjut dia, adanya program tersebut perlu pengawasan ekstra dari pemerintah guna menjaga keberlangsungan penyaluran di masyarakat.
"Program ini perlu kontrol pengawasan dari pemerintah dari beragam bagian," ucap Agus.
Dia menjelaskan pengawasan tersebut harus dilakukan dari sisi produksi, pendistribusian, hingga kualitas produk.
"Dari sisi produksi harus diawasi dengan cermat agar bisa menyerap sawit petani, lalu kualitas produk perlu diperhatikan, dan pendistribusian harus bisa tepat sasaran ke masyarakat," katanya.
Selain itu perlu pula terus diawasi untuk stabilitas harga di tengah masyarakat agar tetap terjaga.
"Stabilitas harga di masyarakat harus dijaga, jadi antara kuota, harga, dan bagian ekspor atau impor harus diawasi dengan seksama, sebab ini satu mata rantai yang saling berkaitan," tambahnya.
Ia mengharapkan dengan adanya program penyaluran minyak curah rakyat, ataupun minyak curah rakyat kemasan sederhana melalui MinyaKita maka dapat segera menstabilkan harga di pasaran.
"Harapannya ini jadi solusi, sehingga pada masa mendatang tidak ada permasalahan serupa dan stabilitas ekonomi, konsumsi masyarakat tetap terjaga," ucap dia.