Pesisir Barat (ANTARA) - Ikan blue marlin atau yang lebih dikenal ikan tuhu/tuhuk oleh warga Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, memilki bermacam-macam olahan makanan untuk disantap menjadi daya tarik pelancong selain lokasi wisatanya pantai yang ada di daerah itu.
Ikan tuhuk ini pun sudah menjadi ikon yang tak terpisahkan dari salah satu kabupaten termuda di Lampung ini. Hal tersebut tercermin dari adanya Tugu Ikan Tuhuk yang berdiri di tengah jalan ibu kota kabupaten tersebut.
Bahkan, di sepanjang jalan utama hingga pedesaan di daerah yang memilki memiliki motto Helauni Kikbakhong yang berarti bagusnya jika bersama-sama itu, ragam kuliner berbahan baku ikan blue marlin dapat dijumpai dengan mudah.
Mulai olahan makanan dari ikan tuhuk seperti, ikan tuhuk panggang, gulai ikan tuhuk, sop ikan tuhuk, ikan tuhuk krispi, abon ikan tuhuk, siomai ikan tuhuk, bakso ikan tuhuk hingga sate ikan tuhuk merupakan olahan yang mudah ditemui di sana.
Melimpahnya hasil laut di Pesisir barat membuat
masyarakat pada umumnya menjadikan ikan sebagai hidangan wajib yang harus berada di meja makan. Bahkan ada suatu paradigma bila lauknya tidak terdapat ikan dirasa kurang lengkap.
"Masyarakat di sini beranggapan kalau tidak ada ikan di atas meja saat makan tak lengkap lauknya," ujar Ketua Harian Dewan Kesenian Kabupaten Pesisir Barat, Eli Darmawati.
Bahkan, ketika sedang dalam acara pesta adat maupun pernikahan hidangan yang disediakan pun hampir semuanya berbahan dasar dari ikan termasuk ikan tuhuk yang menjadi kegemaran masyarakat di kabupaten ini.
Kesukaan mengkonsumsi ikan masyarakat setempat ditambah dengan melimpahnya hasil laut di daerah itu, banyak orang di daerah itu berinovasi untuk membuat ragam kuliner berbahan dasar ikan khususnya ikan tuhuk.
Tentunya bagi para wisatawan domestik maupun luar negeri yang datang ke Pesisir Barat, hal tersebut dapat menjadi daya tarik sendiri untuk mencicipi berbagai kuliner yang terbuat dari ikan blue marlin.
Ajang Kejuaraan Selancar Internasional Krui Pro 2022 di Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat yang dilaksanakan dari tanggal 11-17 Juni, bukan hanya sekedar menampilkan potensi wisata saja, namun sekaligus mengenalkan produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan juga kuliner khas ikan tuhuk di daerah itu kepada wisatawan yang datang.
Salah satu pemilik rumah pengenipan di Pantai Tanjung Setia, Dicky mengungkapkan bahwa turis asing yang datang ke sana banyak menyukai makanan olahan ikan khusunya ikan tuhuk dibandingkan dengan lainnya.
"Wisatawan luar negeri kalau makanan biasanya mereka mencari atau lebih suka ikan khususnya ikan tuhuk," ujarnya.
Bahkan, bagi wisatawan lokal bila mereka tidak mencicipi makanan berbahan dasar ikan tuhuk saat berwisata ke Pesisir Barat belumlah lengkap rasanya. Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang pelancong Hadi.
Ia pun mengatakan sudah mencicipi berbagai makanan yang dibuat dari ikan tuhuk, seperti bakso ikan tuhuk, sop ikan tuhuk, ikan tuhuk bakar dan krispi, dan semuanya dirasa sangat enak dan cocok di lidah.
Pengunjung sedang menyantap ikan tuhuk asap yang dicapit bambu, Pesisir Barat, Lampung. Pesisir Barat, Senin, (13/6/2022). (ANTARA/Dian Hadiyatna)
Kelezatan dan kepopuleran ikan tuhuk di Pesisir Barat tak bisa lepas dari masyarakatnya yang gigih dan kreatif. Seperti penjual ikan tuhuk Asap yang berada di Pasar Tradisional Way Batu Ina.
Wanita paruh baya yang disapa Andung tersebut telah berjualan ikan tuhuk Asap sejak puluhan tahun lalu hingga saat ini.
"Dulu banyak, ada delapan orang yang jualan ikan tuhuk asap seperti saya di pasar ini, tapi sekarang memang tinggal sendirian yang berjualan di sini. Tapi di tempat lain ada juga beberapa orang yang jualan ikan asap juga," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa sekali memproduksi ikan tuhuk asap hanya berkisar 10 kilogram dan bila sedang bernasib bagus barangnya akan habis terjual sebelum tengah hari datang. Pembuatan ikan tuhuk asap ini tidak sulit,
"Kalau dulu bisa banyak produksinya karena harga per kilogramnya ikan tuhuk hanya Rp40.000 itu sudah dapat banyak, tapi sekarang harga sudah Rp65.000 per kilogramnya maka mengurangi jumlahnya. Satu capitnya ikan asap tuhu dijual Rp10.000 untuk ukuran kecil dan ukuran besar berkisar Rp15.000," kata dia.
Dengan banyaknya potensi wisata maupun kuliner dengan bahan dasar ikan tuhuk di Kabupaten Pesisir barat, pemerintah daerah terkait harus terus melakukan pembinaan terhadap masyarakatnya sehingga sektor pariwisata yang terdapat disana dapat memberikan pengaruh yang meluas.
Ikan tuhuk ini pun sudah menjadi ikon yang tak terpisahkan dari salah satu kabupaten termuda di Lampung ini. Hal tersebut tercermin dari adanya Tugu Ikan Tuhuk yang berdiri di tengah jalan ibu kota kabupaten tersebut.
Bahkan, di sepanjang jalan utama hingga pedesaan di daerah yang memilki memiliki motto Helauni Kikbakhong yang berarti bagusnya jika bersama-sama itu, ragam kuliner berbahan baku ikan blue marlin dapat dijumpai dengan mudah.
Mulai olahan makanan dari ikan tuhuk seperti, ikan tuhuk panggang, gulai ikan tuhuk, sop ikan tuhuk, ikan tuhuk krispi, abon ikan tuhuk, siomai ikan tuhuk, bakso ikan tuhuk hingga sate ikan tuhuk merupakan olahan yang mudah ditemui di sana.
Melimpahnya hasil laut di Pesisir barat membuat
masyarakat pada umumnya menjadikan ikan sebagai hidangan wajib yang harus berada di meja makan. Bahkan ada suatu paradigma bila lauknya tidak terdapat ikan dirasa kurang lengkap.
"Masyarakat di sini beranggapan kalau tidak ada ikan di atas meja saat makan tak lengkap lauknya," ujar Ketua Harian Dewan Kesenian Kabupaten Pesisir Barat, Eli Darmawati.
Bahkan, ketika sedang dalam acara pesta adat maupun pernikahan hidangan yang disediakan pun hampir semuanya berbahan dasar dari ikan termasuk ikan tuhuk yang menjadi kegemaran masyarakat di kabupaten ini.
Kesukaan mengkonsumsi ikan masyarakat setempat ditambah dengan melimpahnya hasil laut di daerah itu, banyak orang di daerah itu berinovasi untuk membuat ragam kuliner berbahan dasar ikan khususnya ikan tuhuk.
Tentunya bagi para wisatawan domestik maupun luar negeri yang datang ke Pesisir Barat, hal tersebut dapat menjadi daya tarik sendiri untuk mencicipi berbagai kuliner yang terbuat dari ikan blue marlin.
Ajang Kejuaraan Selancar Internasional Krui Pro 2022 di Pantai Tanjung Setia, Kabupaten Pesisir Barat yang dilaksanakan dari tanggal 11-17 Juni, bukan hanya sekedar menampilkan potensi wisata saja, namun sekaligus mengenalkan produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan juga kuliner khas ikan tuhuk di daerah itu kepada wisatawan yang datang.
Salah satu pemilik rumah pengenipan di Pantai Tanjung Setia, Dicky mengungkapkan bahwa turis asing yang datang ke sana banyak menyukai makanan olahan ikan khusunya ikan tuhuk dibandingkan dengan lainnya.
"Wisatawan luar negeri kalau makanan biasanya mereka mencari atau lebih suka ikan khususnya ikan tuhuk," ujarnya.
Bahkan, bagi wisatawan lokal bila mereka tidak mencicipi makanan berbahan dasar ikan tuhuk saat berwisata ke Pesisir Barat belumlah lengkap rasanya. Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang pelancong Hadi.
Ia pun mengatakan sudah mencicipi berbagai makanan yang dibuat dari ikan tuhuk, seperti bakso ikan tuhuk, sop ikan tuhuk, ikan tuhuk bakar dan krispi, dan semuanya dirasa sangat enak dan cocok di lidah.
Kelezatan dan kepopuleran ikan tuhuk di Pesisir Barat tak bisa lepas dari masyarakatnya yang gigih dan kreatif. Seperti penjual ikan tuhuk Asap yang berada di Pasar Tradisional Way Batu Ina.
Wanita paruh baya yang disapa Andung tersebut telah berjualan ikan tuhuk Asap sejak puluhan tahun lalu hingga saat ini.
"Dulu banyak, ada delapan orang yang jualan ikan tuhuk asap seperti saya di pasar ini, tapi sekarang memang tinggal sendirian yang berjualan di sini. Tapi di tempat lain ada juga beberapa orang yang jualan ikan asap juga," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa sekali memproduksi ikan tuhuk asap hanya berkisar 10 kilogram dan bila sedang bernasib bagus barangnya akan habis terjual sebelum tengah hari datang. Pembuatan ikan tuhuk asap ini tidak sulit,
"Kalau dulu bisa banyak produksinya karena harga per kilogramnya ikan tuhuk hanya Rp40.000 itu sudah dapat banyak, tapi sekarang harga sudah Rp65.000 per kilogramnya maka mengurangi jumlahnya. Satu capitnya ikan asap tuhu dijual Rp10.000 untuk ukuran kecil dan ukuran besar berkisar Rp15.000," kata dia.
Dengan banyaknya potensi wisata maupun kuliner dengan bahan dasar ikan tuhuk di Kabupaten Pesisir barat, pemerintah daerah terkait harus terus melakukan pembinaan terhadap masyarakatnya sehingga sektor pariwisata yang terdapat disana dapat memberikan pengaruh yang meluas.