Kuala Lumpur (ANTARA) - Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, mengatakan saat usianya yang mencapai 97 tahun sudah tidak ada lagi yang diinginkan namun sebagai orang Melayu dia kesal karena bangsanya  masih tertinggal.

"Kita belum menjadi bangsa yang maju. Meski Malaysia diakui sebagai Middle Income Country namun orang Melayu belum mencapai level itu. Rata-rata orang Melayu masih miskin," katanya melalui blog-nya di Kuala Lumpur, Jumat.

Mahathir bersyukur dirinya sudah sembuh dari serangan berat pada kesehatannya.

"Jadi ketika diserang saya putus asa. Saya percaya waktu saya telah tiba. Tapi Alhamdulillah hari ini saya sudah kembali sehat, hampir seperti orang normal," katanya.

Namun dia bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan dalam sisa hidupnya.

"Saya bertanya-tanya apa yang akan saya lakukan dengan sisa hidup ini? Apakah sejauh makan dan minum, hanya bersenang-senang. Waktunya tentu tidak lama. Saya berusia 97 tahun. Apa waktu yang singkat ini harus dihabiskan begitu saja?" katanya.

Mahathir menyatakan kemampuannya saat ini terbatas dibanding saat dia berkuasa.

"Kemampuan saya terbatas. Tidak seperti dulu ketika saya menjadi Perdana Menteri. Tapi teman saya bersikeras bahwa posisi tertinggi itu tidak penting. Orang tua dan berpengalaman pasti sedikit lebih berpengaruh. Jika tertarik gunakan sisa pengaruh ini untuk bangsa, demi kebaikan bangsaku, orang Melayu, mengapa mereka tertinggal," katanya.

Mahathir mengatakan dia mungkin salah tetapi rasnya menganggap enteng korupsi.

"Ini adalah sifat yang digunakan oleh orang-orang tertentu untuk mengalihkan orang Melayu dari penolakan yang salah. Tidak dapat disangkal kegagalan orang Melayu karena mereka mudah memilih yang buruk karena mudah. Yang sederhana dan yang dekat lebih menarik saat menentukan pilihan. Mereka tidak berpikir panjang," katanya.

Dia tidak akan berkomentar panjang lebar mengapa korupsi membawa kerugian.

"Bagi saya dalam waktu yang masih ada, tidak akan sia-sia jika saya bekerja keras memberantas korupsi di tengah-tengah masyarakat saya. Saya mengajak semua orang Melayu untuk bergabung dalam perjuangan ini," katanya.
 

Pewarta : Agus Setiawan
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024