Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung siap melakukan hilirisasi beragam produk hortikultura guna mengembangkan potensi komoditas tersebut di daerahnya.

"Produk hortikultura ini sangat spesial karena bisa menguntungkan bila dijual dalam bentuk sudah diolah ataupun yang masih berbentuk buah segar," ujar Plt Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Kusnardi, di Bandarlampung, Kamis.

Pihaknya akan terus mencoba melakukan hilirisasi produk hortikultura yang saat ini menjadi potensi daerah.

"Di Lampung banyak sekali hasil produk hortikultura dan kita siap melakukan hilirisasi agar meningkatkan nilai tambah komoditas itu," katanya.

Ia mengatakan, kedua produk yaitu buah segar dan buah olahan memiliki pasar ekspor yang cukup baik serta mampu menyumbang perekonomian daerah.

"Untuk olahan produk hortikultura ada nanas kaleng, dan beberapa produk lain. Sedangkan untuk buah segar ada manggis, pisang, nanas juga yang di ekspor kebanyakan ke Malaysia, China, dan beberapa negara lain," ucapnya.

Dia menjelaskan, hilirisasi produk hortikultura itu tidak hanya akan menyasar pasar ekspor juga akan menyasar pasar domestik.

"Tidak hanya di ekspor, pasar domestik juga masih luas jadi coba dimanfaatkan agar produk hortikultura Lampung bisa luas pasarnya," katanya lagi.

Diketahui Lampung selain mampu memproduksi komoditas pertanian berupa padi dan perkebunan, juga memiliki potensi hortikultura yang meliputi komoditas nanas pada 2020 mampu memproduksi buah sebanyak 662.587 ton.

Lalu untuk produksi manggis pada 2020 ada sebanyak 4.056 ton dengan Kabupaten Tanggamus yang memiliki produktivitas tertinggi, dan produksi pisang 2020 sebanyak 1.208.955 ton.

Selain itu pada akhir tahun 2021 Lampung juga telah memfasilitasi ekspor tiga jenis komoditas hortikultura yaitu durian dengan volume ekspor 300 kilogram, manggis sebanyak 3,2 ton, dan rambutan yang berjumlah 300 kilogram dengan nilai Rp228 juta.

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024