Jakarta (ANTARA) - Di antara banyaknya diet, vegan dan vegetarian merupakan jenis yang cukup populer di masyarakat. Vegan dan vegetarian dikenal sebagai sebutan untuk seseorang yang tidak mengonsumsi daging.
Meskipun sama-sama tidak mengonsumsi daging hewan, vegan dan vegetarian ternyata memiliki perbedaan. Bahkan vegetarian memiliki beberapa jenis yang berbeda.
Dikutip dari Medical News Today, Senin, veganisme atau vegan lebih ketat dibandingkan dengan vegetarian. Seorang vegan dilarang mengonsumsi produk susu, telur, madu, maupun produk-produk lainnya yang berasal dari hewani. Bahkan seorang vegan tidak akan menggunakan pakaian dari kulit dan sutra.
Sementara itu menurut Vegetarian Society, vegetarian adalah seseorang yang tidak memakan produk atau produk sampingan dari penyembelihan hewan. Seorang vegetarian tidak akan mengonsumsi daging hewan apapun. Mereka juga tidak mengonsumsi rennet, gelatin dan jenis protein hewani lainnya.
Meskipun demikian, banyak vegetarian yang mengonsumsi produk sampingan yang tidak melibatkan proses penyembelihan hewan. Misalnya saja seperti telur, produk susu seperti keju, susu dan yogurt.
Untuk mengetahui lebih jauh perbedaan antara vegan dan vegetarian, simak informasi berikut ini:
Jenis-Jenis Vegetarian
Vegetarisme atau vegetarian sendiri ternyata memiliki beberapa variasi diet yang berbeda-beda. Di antaranya adalah Lacto Ovo Vegetarian yang menghindari semua jenis daging dan ikan namun masih mengonsumsi produk susu dan telur. Kemudian ada juga variasi Lacto Vegetarian yang tidak memakan daging atau telur apa pun namun masih mengonsumsi produk susu.
Ovo Vegetarian tidak mengonsumsi daging, ikan atau produk susu apapun namun mengonsumsi telur. Dan terakhir adalah pescatarian atau yang sering disebut sebagai Flexitarian. Seorang Flexitarian akan menghindari semua daging kecuali ikan dan jenis makanan laut lainnya.
Vegan
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, seorang vegan sama sekali tidak mengonsumsi atau bahkan tidak menggunakan produk yang berasal dari hewan. Mengutip Health, veganisme mengecualikan semua makanan hewani termasuk daging, unggas, makanan laut, susu, atau bahan apa pun yang bersumber dari hewan.
Selain itu, seorang vegan juga tidak akan melibatkan produk-produk hewan dalam gaya hidupnya. Hal ini termasuk dengan tidak menggunakan produk rumah tangga apa pun yang berasal dari hewan, kosmetik atau sabun yang berasal dari hewan, dan lain sebagainya.
Halaman selanjutnya: Manfaat Vegan dan Vegetarian
Manfaat Vegan dan Vegetarian
Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa pola makan vegetarian dan vegan dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.
Dikutip dari Medical News Day, sebuah studi pada tahun 2018 meneliti efektivitas diet nabati pada 49 orang dewasa yang kelebihan berat badan dan memiliki penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung iskemik, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi.
Pada penelitian tersebut, para peneliti secara acak menugaskan peserta untuk melakukan diet dan perawatan normal atau program diet nabati rendah lemak yang terdiri dari makanan utuh rendah lemak. Selain itu, mereka juga diwajibkan untuk berolahraga secara teratur.
Dalam kurun waktu 6 bulan dan 12 bulan, peserta dalam kelompok diet mengalami penurunan indeks massa tubuh (BMI) dan kadar kolesterol yang signifikan dibandingkan dengan mereka yang tidak menjalani diet vegan dan vegetarian.
Studi observasional tahun 2016 juga menemukan bahwa vegetarian yang tinggal di Asia Selatan dan Amerika lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami obesitas daripada non-vegetarian.
Sedangkan di tahun 2019 sebuah studi juga menujukkan bahwa diet nabati dapat memberikan manfaat seperti menurunkan kadar kolesterol, meningkatkan tekanan darah dan aliran darah, mengontrol gula darah serta menurunkan risiko aterosklerosis dan mengurangi kadar stres oksidatif.
Studi lainnya di tahun 2019 juga menemukan bahwa diet nabati dapat menurunkan risiko terkena penyakit ginjal kronis. Namun menariknya, mereka yang mengikuti pola makan nabati yang tidak sehat dengan proporsi makanan manis dan biji-bijian olahan memiliki risiko penyakit ginjal kronis yang jauh lebih tinggi.
Manakah yang lebih sehat?
Baik diet vegan maupun vegetarian tentu memiliki manfaat bagi kesehatan. Kedua diet ini juga dianggap cocok di semua tahap kehidupan selama pola makan dari diet ini terencana dengan baik.
Karena sama-sama memiliki manfaat, sulit untuk memilih mana yang lebih baik dan lebih sehat di antara vegan atau vegetarian. Di samping itu, vegan dan vegetarian juga memiliki kekurangannya masing-masing.
Misalnya, seseorang yang menjalankan Lacto Vegetarian akan lebih mendapat asupan kalsium, fosfor, serta Vitamin D dari produk susu dibandingkan dengan seseorang yang menjalani diet vegan. Akan tetapi, seorang vegan justru akan lebih dapat menghindari risiko meningkatnya kolesterol karena mereka tidak menghonsumsi produk susu dan telur.
Kesalahan dalam menjalani Vegan dan Vegetarian
Dikutip dari Healthline, saat mulai menerapkan diet vegan dan vegetarian, beberapa orang umumnya sering melakukan kesalahan baik dalam pola makan maupun dalam pemahamannya. Kesalahan tersebut di antaranya seperti berasumsi bahwa produk vegan dan vegetarian sudah pasti menyehatkan dibanding produk lainnya.
Sayangnya, produk berlabel "vegetarian" atau "vegan" belum tentu lebih sehat. Sebagai contoh, susu almond adalah susu nabati yang populer dan sering menjadi makanan pokok seorang vegan.
Namun ternyata, meskipun susu almond rendah kalori dan diperkaya dengan beberapa vitamin dan mineral penting, itu belum tentu lebih sehat daripada susu sapi.
Kesalahan lain yang umum dilakukan oleh seorang pemula vegan dan vegetarian adalah tidak medapatkan cukup Vitamin B12, mengganti daging dengan keju, mengkonsumsi kalori yang terlalu sedikit, tidak mengonsumsi air yang cukup, melupakan asupan zat besi, melakukan pola makan rendah kalsium, serta tidak mengonsumsi makanan yang berprotein.