Tanjungpinang (ANTARA) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Tanjungpinang menggandeng Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan (HMIP) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menangkal berita hoaks melalui seminar virtual bertema waspada hoaks di masa pandemi COVID-19, Minggu (19/9).

Ketua AJI Tanjungpinang Jailani menyampaikan kegiatan ini diharapkan menjadi media literasi tentang pentingnya mendalami informasi yang didapat dari media massa maupun media sosial.

Hal ini agar mahasiswa tidak terjebak dan turut memberikan informasi yang salah. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 sekarang, berbagai informasi yang membuat keresahan di tengah-tengah masyarakat.

"Mahasiswa yang dikenal sebagai agen perubahan tentunya juga punya tanggungjawab moral untuk turut menyampaikan informasi yang benar," kata Jailani dalam sambutannya.

Begitu juga AJI Kota Tanjungpinang,  sebagai organisasi jurnalis juga terus memperkuat kapasitas para jurnalis yang bergabung dalam organisasi lewat pelatihan-pelatihan cek fakta dan pelatihan jurnalisme data.

Output dari pelatihan tersebut adalah untuk menghasilkan karya jurnalistik yang profesional dan tidak membuat berita yang salah.

"Artinya kita semua harus lebih peka dalam menangkap setiap informasi. Jika memang ada informasi yang rancu, kita bisa konfirmasi kepada pihak-pihak terkait mengenai kebenaran informasi tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Ketua HMIP FISIP kampus UMRAH Conni menyampaikan bahwa seminar ini bentuk upaya mahasiswa memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap maraknya berita hoaks atau bohong pada masa pandemi saat ini.

"Untuk sampainya informasi edukasi ini, maka dari itu kami bersama AJI Tanjungpinang mengadakan kegiatan ini. Sebab dalam pengurusan AJI adalah perwakilan media-media," ujarnya.

Dia mencontohkan salah satu narasi berita hoaks yang kerap dilemparkan oleh oknum atau pihak-pihak tak bertanggung jawab di laman media sosial yang menyatakan bahwa COVID-19 rekayasa.

Selain itu, banyak juga beredar kabar hoaks seputar vaksin COVID-19. Misalnya suntik vaksin COVID-19 bisa memicu kemandulan.

Conni berharap upaya yang sinergi antara media, mahasiswa dan seluruh komponen masyarakat dapat meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa COVID-19 ini nyata dan vaksinasi menjadi salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

"COVID-19 ini bukanlah rekayasa, bahwa virus ini bukanlah konspirasi. Telah banyak korban yang berjatuhan dan kita harus waspada, harus peduli," ujar Conni.
 

Pewarta : Ogen
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024