Bandarlampung (ANTARA) - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) mengikuti kegiatan yang mengangkat tema “Young Generation to Achive Suistanable Development”, tim mahasiswa Itea mengusung ide Daur ulang (recycling) limbah tongkol jagung (zea mays) dan sekam padi (oryza sativa) sebagai subtitusi atau pengganti pasir untuk menambah kekuatan tekan paving block dan lebih ramah lingkungan.

Ketiga mahasiswa tersebut yaitu, Abdul Khanafi dari Prodi Teknik Petambangan, Dewi Nur Azizah dan Adelia Pragesti dari Program Studi Teknik Biomedik berhasil meraih  juara favorit dalam ajang lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional Nucleon Science Paper Contest Tahun 2021.

Ketua kelompok Abdul Hanafi mengatakan bahwa latar belakang terbentuknya ide memanfaatkan limbah jagung  tersebut karena melihat kondisi daerah Lampung yang memiliki produksi jagung,padi,dan singkong yang melimpah. Limbah tersebut selama ini belum dimanfaatkan dengan optimal oleh masyarakat. 

“Untuk itu kami mencoba menggagas ide memanfaatkan tongkol jagung,sekam padi untuk campuran pembuatan paving block untuk menambah kuat tekan paving block,” ujar Abdul Hanafi,

Ia menjelaskan mencoba menggagas ide memanfaatkan tongkol jagung,sekam padi untuk campuran pembuatan paving block untuk menambah kuat tekan paving block.

Abdul Hanafi menjelaskan dalam ide timnya tersebut, komponen tongkol jagung dan sekam padi  yang akan dimanfaatkan dilakukan tiga tahapan pengolahan. Tahapan pertama yaitu proses pengalusan tongkol jagung dan pembakaran tongkol jagung serta sekam padi menjadi abu, tahap kedua yaitu pengolahan menjadi paving block dengan mencampurkan semua bahan, dan ditahap ketiga uji kuat tekan paving block.

Dalam melakukan percobaan, Abdul Khanafi beserta tim anggota melakukan studi pustaka mengenai kandungan yang terdapat dalam limbah tongkol jagung dan sekam padi. Kemudian melakukan perencanaan mix desain rasio dalam pembuatan paving block.

Uji coba inovasi tersebut dilakukan empat sampel yang terdiri dari satu sampel SNI sebagai tolak ukur dan tiga sampel penambahan abu sekam dan tongkol jagung dengan masing-masing penambahan 0.5 persen abu sekam padi dan 0.5 persen abu tongkol jagung pada setiap sampel. Rasio,air,dan kerikil yang digunakan untuk sampel sama agar lebih relevan karena variabel bebas diterapkan.

Abdul Khanafi menjelaskan paving block yang akan diuji kuat tekan saat beton berumur 28 hari dan diberikan perawatan juga untuk menjaga kualitasnya. Sedangkan untuk perbedaan dengan paving block SNI terletak dari campuran bahan dan mekanisme pembuatan.

Dilakukan uji coba kekuatan paving block sampel satu SNI menghasilkan kuat tekan 25,38 termasuk kategori mutu B. Sedangkan sampel campuran 2,campuran 3,dan campuran 4  menghasilkan kuat tekan 12.97 Mpa,13,70 Mpa, dan 14,25 Mpa. Kuat tekan tersebut kategori mutu C kisaran 12,5-15 Mpa yang dipergunakan untuk  pejalan kaki.

Dalam segi pembuatan paving block terdapat faktor yang mempengaruhi kualitas kuat tekan pada campuran 2-4. Seperti cuaca yang kurang mendukung untuk penjemuran,alat yang masih kurang memadai dan penampang yang digunakan saat uji kekuatan lebih kecil dibandingkan luas dari paving block.

Tim mahasiswa ITERA menyarankan untuk menambah variasi rasio yang berbeda untuk menghasilkan lebih banyak dan analisis kuat tekan.

Dengan mendapatkan penghargaan juara favorit Abdul Khanafi berharap bahwa ITERA menjadi kampus yang lebih terkenal dan menjadi kampus yang berprestasi, begitu juga dengan karya dan inovasi yang sudah diciptakan bisa dikembangkan lagi oleh mahasiswa.  Diakhir pertemuan Abdul Khanafi berpesan bahwa sebagai mahasiswa ataupun pelajar jangan takut untuk mencoba dan gagal, jangan lupa berdoa dan meminta dukungan orang tua karena doa dan dukungan orang tua sangat mujarab. 


Pewarta : Emir Fajar Saputra
Editor : Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2024