Bandarlampung (ANTARA) - Mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) yakni Renaldi Manurung dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota dan Hendi Fauzi dari Prodi Desain Komunikasi Visual, berhasil mengharumkan nama Itera dalam ajang Festival Nasional yang diselenggarakan oleh media partner Olimpiade Update (OU).
Renaldi berhasil meraih medali emas pada cabang puisi sedangkan Hendi berhasil mendapat medali perunggu pada cabang desain poster.
Festival yang telah dilaksanakan selama lima tahun terakhir tersebut, diikuti oleh pelajar, hingga mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Puisi berjudul “Terlampau Berharga” berhasil mengantarkan Renaldi pada peringkat pertama dalam bidang puisi, disusul oleh mahasiswa asal Universitas Tidar, Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, dan UIN Sunan Ampel.
Baca juga: Institut Teknologi Sumatera gelar webinar persiapan tes CPNS
“Puisi ini menjelaskan kondisi dimana dalam keadaan terpuruk sekalipun, kita tetap mempunyai berbagai alasan yang membuat diri berharga,” jelas Renaldi.
Mahasiswa yang menggemari karya puisi Sapardi Djoko Damono itu menyebut, hal terpenting dalam puisi adalah bagaimana perasaan penulis mampu tersampaikan kepada pembaca. Selain itu, Renaldi juga kerap mengikuti perlombaan nasional lainnya seperti lomba esai, karya tulis ilmiah, hingga poster.
Sementara untuk cabang lomba desain poster, Hendi Fauzi harus bersaing dengan peserta dari 30 perguruan tinggi Indonesia baik negeri maupun swasta. Tema yang diangkat pada cabang poster adalah Langkah Nyata Generasi Muda untuk Mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Lewat karya posternya, Hendi mengusung tema poster penanganan perubahan iklim. Melalui gabungan warna yang ada, ia mengungkapkan keresahan sosial baik kepada pemerintah maupun masyarakat tentang fenomena tersebut.
Baca juga: Rancana Pramuka Itera Ikut Sosialisasi Bela Negara
“Saya mendapatkan info lomba dari prodi, dan saya tertarik meski saat itu waktu lomba tinggal satu hari, sehingga untuk menguatkan karya, saya mencoba membangun deskripsi yang menarik,” ujar Hendi.
Renaldi dan Hendi juga mengungkapkan bahwa masa pandemi COVID 19 mengakibatkan mahasiswa kurang produktif baik dalam hal akademik maupun non akademik. Oleh karena itu, mahasiswa harus melawan rasa malas dengan cara mengikuti berbagai perlombaan yang dapat menunjang potensi, minat, dan bakat.
“Jangan pernah rendah diri dengan karya yang dimiliki karena karya tidak hanya dilihat dari segi estetika, melainkan dari keresahan, tujuan, dan maknanya seperti apa,” pungkas Hendi.