Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong agar para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif menciptakan konten kreatif yang orisinal tanpa ada rekayasa.
"Kalau membuat konten kreatif itu harus orisinal, apa adanya," kata Sandiaga dalam acara "NGANTRI" (Ngobrol Bareng Mas Menteri) bersama artis sekaligus konten kreator, Irfan Hakim, yang disiarkan secara daring melalui akun instagram @pesonaid_travel, Minggu.
Lebih lanjut, Menparekraf mengatakan, konten tersebut dikemas sedemikian rupa dan semenarik mungkin oleh editor sehingga hasilnya menjadi buah bibir di kalangan masyarakat.
"Jadi dengan konten yang orisinal, orang-orang tentu akan tertarik dengan konten yang kita ciptakan dan bisa terinspirasi," kata Menteri Sandiaga.
Selain itu, ia mengatakan bahwa di masa pandemi COVID-19, para pelaku ekonomi kreatif harus memiliki kemampuan untuk bisa berinovasi, beradaptasi, dan juga berkolaborasi. Hal ini ia contohkan dengan usaha kuliner bakso milik Irfan Hakim yang menjual bakso dalam bentuk makanan beku atau frozen food.
"Ini merupakan salah satu bentuk adaptasi di masa pandemi. Di mana dengan cara ini cakupan pasar dari produk kita bisa diperluas," ujar dia.
Pada saat yang sama, Irfan Hakim juga mengajak para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia untuk selalu berinovasi dalam memasarkan produknya. Salah satunya dengan membuat konten kreatif yang tidak direkayasa.
"Jadi, dengan membuat konten yang jujur dan apa adanya, pesan yang ingin kita sampaikan lewat konten tersebut bisa tersalurkan dengan baik. Rasa yang kita rasakan bisa dirasakan oleh penonton tanpa didramatisasi," ucap Irfan.
Baca juga: Kominfo latih milenial Kota Pariaman buat konten kreatif promosi wisata
Baca juga: Humas Polri gandeng LKBN Antara gelar pelatihan konten kreatif
"Kalau membuat konten kreatif itu harus orisinal, apa adanya," kata Sandiaga dalam acara "NGANTRI" (Ngobrol Bareng Mas Menteri) bersama artis sekaligus konten kreator, Irfan Hakim, yang disiarkan secara daring melalui akun instagram @pesonaid_travel, Minggu.
Lebih lanjut, Menparekraf mengatakan, konten tersebut dikemas sedemikian rupa dan semenarik mungkin oleh editor sehingga hasilnya menjadi buah bibir di kalangan masyarakat.
"Jadi dengan konten yang orisinal, orang-orang tentu akan tertarik dengan konten yang kita ciptakan dan bisa terinspirasi," kata Menteri Sandiaga.
Selain itu, ia mengatakan bahwa di masa pandemi COVID-19, para pelaku ekonomi kreatif harus memiliki kemampuan untuk bisa berinovasi, beradaptasi, dan juga berkolaborasi. Hal ini ia contohkan dengan usaha kuliner bakso milik Irfan Hakim yang menjual bakso dalam bentuk makanan beku atau frozen food.
"Ini merupakan salah satu bentuk adaptasi di masa pandemi. Di mana dengan cara ini cakupan pasar dari produk kita bisa diperluas," ujar dia.
Pada saat yang sama, Irfan Hakim juga mengajak para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia untuk selalu berinovasi dalam memasarkan produknya. Salah satunya dengan membuat konten kreatif yang tidak direkayasa.
"Jadi, dengan membuat konten yang jujur dan apa adanya, pesan yang ingin kita sampaikan lewat konten tersebut bisa tersalurkan dengan baik. Rasa yang kita rasakan bisa dirasakan oleh penonton tanpa didramatisasi," ucap Irfan.
Baca juga: Kominfo latih milenial Kota Pariaman buat konten kreatif promosi wisata
Baca juga: Humas Polri gandeng LKBN Antara gelar pelatihan konten kreatif