Bandarlampung (ANTARA) - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, Kusnardi minta kepada petani di daerahnya menyiapkan burung hantu sebagai pengendali hama alami terhadap tikus mengingat hama hewan pengerat itu kini menyerang tanaman padi di beberapa tempat.
"Memang saat ini hama tikus sedang terjadi di beberapa tempat maka upaya pengendalian yang dilakukan salah satunya dengan menggunakan burung hantu sebagai pengendali hama alami," ujar Kusnardi, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan anjuran untuk memanfaatkan burung hantu sebagai pengendali hama alami menjadi salah satu pilihan yang cukup mudah bagi para petani.
Baca juga: Petani lada Lampung mulai kembangkan tanaman malada cegah kerugian
"Kami anjurkan supaya petani memanfaatkan unsur alami yang paling mudah burung hantu, petani hanya butuh merawat dan menyediakan kandang," katanya.
Ia menjelaskan dengan adanya pengendalian hama secara alami dapat meminimalisir adanya gagal panen bagi petani.
"Kita anjurkan petani membuat kandang burung hantu, kami siap memberikan bantuan bila petani mau menyediakan kandang, sebab ini dapat meminimalisir adanya gagal panen akibat rusaknya lahan pertanian," ucapnya.
Baca juga: KTNA Lampung apresiasi pengusaha beli singkong di atas Rp900/kg
Menurutnya, bantuan lainnya bagi petani untuk mengatasi dan mengantisipasi adanya kerusakaan akibat hama tikus juga telah diberikan.
"Memang ada di sejumlah daerah yang mengalami kerusakan akibat hama tikus, dan ini pun terjadi di beberapa daerah lain. Kita juga dorong agar semua bergotong royong mengatasi hal ini dan kami telah memberikan sejumlah kebutuhan untuk pengendalian hama tikus tersebut," katanya.
"Memang saat ini hama tikus sedang terjadi di beberapa tempat maka upaya pengendalian yang dilakukan salah satunya dengan menggunakan burung hantu sebagai pengendali hama alami," ujar Kusnardi, di Bandarlampung, Rabu.
Ia mengatakan anjuran untuk memanfaatkan burung hantu sebagai pengendali hama alami menjadi salah satu pilihan yang cukup mudah bagi para petani.
Baca juga: Petani lada Lampung mulai kembangkan tanaman malada cegah kerugian
"Kami anjurkan supaya petani memanfaatkan unsur alami yang paling mudah burung hantu, petani hanya butuh merawat dan menyediakan kandang," katanya.
Ia menjelaskan dengan adanya pengendalian hama secara alami dapat meminimalisir adanya gagal panen bagi petani.
"Kita anjurkan petani membuat kandang burung hantu, kami siap memberikan bantuan bila petani mau menyediakan kandang, sebab ini dapat meminimalisir adanya gagal panen akibat rusaknya lahan pertanian," ucapnya.
Baca juga: KTNA Lampung apresiasi pengusaha beli singkong di atas Rp900/kg
Menurutnya, bantuan lainnya bagi petani untuk mengatasi dan mengantisipasi adanya kerusakaan akibat hama tikus juga telah diberikan.
"Memang ada di sejumlah daerah yang mengalami kerusakan akibat hama tikus, dan ini pun terjadi di beberapa daerah lain. Kita juga dorong agar semua bergotong royong mengatasi hal ini dan kami telah memberikan sejumlah kebutuhan untuk pengendalian hama tikus tersebut," katanya.