Bandarlampung (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bandarlampung mulai mendistribusikan alat pelindung diri (APD) kepada jajaran pengawas tempat pemungutan suara (PTPS), panwaslu kecamatan dan kelurahan.
"APD yang kami berikan berupa masker kain, handsanitezer, face shield, dan sarung tangan, thermogun dan vitamin dan juga baju hazmay," kata Ketua Bawaslu Kota Bandarlampung Candrawansah, di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan bahwa APD yang dibagikan tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Kota Bandarlampung dengan nilai Rp243.009.954.
"Ini kita bagiakan guna persiapan pemungutan suara pada 9 Desember 2020 nanti," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa pengamanan kepada jajarannya juga harus lebih ketat saat pelaksanaan pencoblosan karena mereka akan menghadapi masyarakat yang mungkin saja memiliki suhu tubuh 37 derajat Celsius dan pasien COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri.
"Ya tadi karena baju hazmat juga itu akan digunakan kalau ada pemilih yang memilki suhu diatas 37 derajat dan saat mengawasi pemilih yang isolasi mandiri," kata dia.
Dia juga mengatakan bahwa hingga Selasa (1/12) seluruh jajaran melakukan pemeriksaan kesehatan tes cepat (rapid test) guna mengantisipasi ada dari pengawas yang terindikasi COVID-19.
"Bila nanti ada yang reaktif maka akan kita suruh isolasi tiga hari kemudian akan menjalani rapid test kembali dan jika hasilnya masih reaktif maka dengan terpaksa jajaran PTPS harus diganti," kata dia.
Selain, membagikan APD Bawaslu Kota Bandarlampung juga memberikan perlengkapan logistik kepada jajaran pengawas seperti, topi, rompi, dan buku saku panduan bagi Pengawas TPS masing-masing sebanyak 1.700 yang pengadaannya bersumber dari Bawaslu.
"APD yang kami berikan berupa masker kain, handsanitezer, face shield, dan sarung tangan, thermogun dan vitamin dan juga baju hazmay," kata Ketua Bawaslu Kota Bandarlampung Candrawansah, di Bandarlampung, Jumat.
Ia mengatakan bahwa APD yang dibagikan tersebut merupakan hibah dari Pemerintah Kota Bandarlampung dengan nilai Rp243.009.954.
"Ini kita bagiakan guna persiapan pemungutan suara pada 9 Desember 2020 nanti," kata dia.
Ia pun mengatakan bahwa pengamanan kepada jajarannya juga harus lebih ketat saat pelaksanaan pencoblosan karena mereka akan menghadapi masyarakat yang mungkin saja memiliki suhu tubuh 37 derajat Celsius dan pasien COVID-19 yang tengah menjalani isolasi mandiri.
"Ya tadi karena baju hazmat juga itu akan digunakan kalau ada pemilih yang memilki suhu diatas 37 derajat dan saat mengawasi pemilih yang isolasi mandiri," kata dia.
Dia juga mengatakan bahwa hingga Selasa (1/12) seluruh jajaran melakukan pemeriksaan kesehatan tes cepat (rapid test) guna mengantisipasi ada dari pengawas yang terindikasi COVID-19.
"Bila nanti ada yang reaktif maka akan kita suruh isolasi tiga hari kemudian akan menjalani rapid test kembali dan jika hasilnya masih reaktif maka dengan terpaksa jajaran PTPS harus diganti," kata dia.
Selain, membagikan APD Bawaslu Kota Bandarlampung juga memberikan perlengkapan logistik kepada jajaran pengawas seperti, topi, rompi, dan buku saku panduan bagi Pengawas TPS masing-masing sebanyak 1.700 yang pengadaannya bersumber dari Bawaslu.