Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pringsewu melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar acara Webinar dengan tema “Vaksin Aman, Masyarakat Sehat”, Selasa.

Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Dinas Kominfo Pringsewu dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia serta Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

Peserta  kegiatan webinar  itu yakni Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan, Ketua Tim Penggerak PKK Pekon, Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kabupaten Pringsewu, dan beberapa peserta yang berasal dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Terdapat dua orang narasumber dalam kegiatan webinar ini, yakni Kepala Dinas Kominfo Drs. Samsir Kasim, M.Pd.I dengan tema "Cegah Hoaks dan Lawan COVID-19 dengan 3M”, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dr Hadi Mochtarom dengan tema “Vaksin Aman Masyarkat Sehat”. Webinar di moderatori oleh Kepala Bidang Informasi Publik, Statistik dan Persandian Heru Widodo.

Dalam paparannya Samsir Kasim menjelaskan tentang bagaimana cara mendapatkan informasi tentang COVID-19 yang benar.

 “Jika ingin memperoleh informasi tentang perkembangan COVID-19 di Kabupaten Pringsewu, dapat diperoleh melalui kanal- kanal media informasi resmi milik Pemda Pringsewu seperti website, Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube Channel. Selain itu kita harus selalu menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing, treatment) serta senantiasa menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktifitas”, jelasnya.

“Vaksin sendiri adalah antigen atau zat aktif pada virus dan bakteri yang apabila disuntikkan, dapat menimbulkan reaksi sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus atau penyakit. Vaksinasi memberikan manfaat terhadap turunnya penularan penyakit tercatat sangat besar, beberapa vaksin berhasil menekan penyebaran penyakit tertentu seperti influenza, radang paru, penyakit gondok, rubella, hingga tifus. Tujuan vaksinasi yakni menghasilkan zat antibodi yang kuat, vaksinasi ini penting untuk mencegah penyakit, kecacatan, hingga kematian, juga dapat mencegah penularan penyakit ke lingkungan sosial yang lebih luas lagi”, jelas dr Hadi Mochtarom.

Meskipun vaksin COVID-19 nantinya sudah ditemukan dan bisa didistribusikan, perilaku 3M dan 3T harus tetap dijalankan. Dengan estimasi ketersediaan vaksin pada Mei atau Juni (2021), kebiasan terhadap 3M dan 3T harus tetap kita jalankan sampai pemerintah benar-benar memberikan informasi bahwa COVID-19 sudah tidak ada.

"Saat ini 3M dan 3T masih satu-satunya cara “vaksin” paling ampuh. Jadi kita harus konsisten dan jangan lengah untuk melakukan 3M. Bersamaan dengan itu kita semua serta masyarakat harus mendukung pelaksanaan 3T, terutama dalam hal testing. Karena apabila masyarakat tidak mau melakukan testing, maka tracing tidak akan terjadi," katanya.

Pewarta : Emir Fajar Saputra
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024