Palu (ANTARA) - Pusat pembelajaran tanaman pohon kelor terbesar se-Asia (Asian Moringa Learning Center-Integrated Organic Moringa Farm And Processing) dibangun di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
“Di sini nanti akan dijadikan tempat pelatihan, pendampingan dan pembelian hasil produksi tanam kelor dari masyarakat,” kata Owner and Founder Moringa Organik Indonesia (MOI), A Dudi Krisnadi, kepada wartawan usai peletakan batu pertama pembangunan gedung Asian Moringa Learning Center- Integrated Organic Moringa Farm And Processing, di Palu, Jumat.
Ia mengatakan dengan adanya pembangunan gedung pusat pembelajaran tanam kelor terbesar di Asia ini, Bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia dapat saling berbagi pengetahuan tentang bagaimana mengelola tanaman kelor untuk kesehatan dan bisnis.
Ia mengatakan tanaman kelor adalah sumber asupan nutrisi harian yang mudah, murah dan dapat meningkatkan kesejahteraan, sebagai sumber pendapatan baru yang menguntungkan bagi masyarakat serta komoditas ekspor unggulan bangsa.
“Para keloris dan petani pengelola kelor dimanapun berada dapat dengan mudah menerapkan SOP MOI dan menjual hasilnya kepada kami dengan pola pendekatan silih asah, silih asih dan silih asuh,” tegasnya.
Ia mengatakan selama ini potensi ekonomi dari tanaman pohon kelor terabaikan karena ketidaktahuan.
“Sementara dapat dimanfaatkan sebagai makanan dan minuman bernutrisi tinggi, pakan ternak yang berkualitas, pupuk alami yang menyuburkan tanah dan tanaman dan dapat digunakan untuk perawatan tubuh alami yang menakjubkan,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata Dudi, dengan adanya gedung Asian Moringa Learning Center- Integrated Organic Moringa Farm And Processing ini nanti dapat dijadikan tempat pelatihan, pendampingan dan pembelian hasil produksi tanam kelor dari masyarakat.
“Kami merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mendistribusikan pengetahuan kami tentang metode pengunci nutrisi tanaman kelor tersebut dengan mendirikan gedung Asian Moringa Learning Center- Integrated Organic Moringa Farm And Processing ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan pembangunan gedung ini tempat belajar mengelola tanaman kelor yang sesuai dengan kualitas dunia.
“Meningkatkan potensi kelor organik untuk kemakmuran Bangsa Indonesia, khususnya bagi masyarakat Sulawesi Tengah,” harapnya.
Ia mengungkapkan gedung tersebut, juga akan menampung pasokan kelor dari beberapa provinsi wilayah Indonesia, yang kemudian dijual ke luar negeri.
“Menjadikan kelor sebagai asupan nutrisi harian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan sumber pendapatan baru,” tandasnya.
“Di sini nanti akan dijadikan tempat pelatihan, pendampingan dan pembelian hasil produksi tanam kelor dari masyarakat,” kata Owner and Founder Moringa Organik Indonesia (MOI), A Dudi Krisnadi, kepada wartawan usai peletakan batu pertama pembangunan gedung Asian Moringa Learning Center- Integrated Organic Moringa Farm And Processing, di Palu, Jumat.
Ia mengatakan dengan adanya pembangunan gedung pusat pembelajaran tanam kelor terbesar di Asia ini, Bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia dapat saling berbagi pengetahuan tentang bagaimana mengelola tanaman kelor untuk kesehatan dan bisnis.
Ia mengatakan tanaman kelor adalah sumber asupan nutrisi harian yang mudah, murah dan dapat meningkatkan kesejahteraan, sebagai sumber pendapatan baru yang menguntungkan bagi masyarakat serta komoditas ekspor unggulan bangsa.
“Para keloris dan petani pengelola kelor dimanapun berada dapat dengan mudah menerapkan SOP MOI dan menjual hasilnya kepada kami dengan pola pendekatan silih asah, silih asih dan silih asuh,” tegasnya.
Ia mengatakan selama ini potensi ekonomi dari tanaman pohon kelor terabaikan karena ketidaktahuan.
“Sementara dapat dimanfaatkan sebagai makanan dan minuman bernutrisi tinggi, pakan ternak yang berkualitas, pupuk alami yang menyuburkan tanah dan tanaman dan dapat digunakan untuk perawatan tubuh alami yang menakjubkan,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata Dudi, dengan adanya gedung Asian Moringa Learning Center- Integrated Organic Moringa Farm And Processing ini nanti dapat dijadikan tempat pelatihan, pendampingan dan pembelian hasil produksi tanam kelor dari masyarakat.
“Kami merasa memiliki tanggung jawab moral untuk mendistribusikan pengetahuan kami tentang metode pengunci nutrisi tanaman kelor tersebut dengan mendirikan gedung Asian Moringa Learning Center- Integrated Organic Moringa Farm And Processing ini,” ujarnya.
Ia menjelaskan pembangunan gedung ini tempat belajar mengelola tanaman kelor yang sesuai dengan kualitas dunia.
“Meningkatkan potensi kelor organik untuk kemakmuran Bangsa Indonesia, khususnya bagi masyarakat Sulawesi Tengah,” harapnya.
Ia mengungkapkan gedung tersebut, juga akan menampung pasokan kelor dari beberapa provinsi wilayah Indonesia, yang kemudian dijual ke luar negeri.
“Menjadikan kelor sebagai asupan nutrisi harian bangsa dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan menciptakan sumber pendapatan baru,” tandasnya.