Bandung (ANTARA) - Para wisatawan dari wilayah Jawa Barat maupun Jakarta memadati destinasi wisata di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada libur panjang Tahun Baru Islam 1442 Hijriah ini, dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

Mereka memadati kawasan Lembang sejak Sabtu siang untuk menghabiskan sisa waktu libur panjang ini dengan keluarga. Saat masa pandemi COVID-19 belum mereda, syarat para wisatawan untuk masuk ke destinasi wisata ialah menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

"Sebetulnya masih agak khawatir (COVID-19), tapi kami liburan keluarga besar ini sudah direncanakan dari jauh hari, yang terpenting kami sepakat untuk menerapkan protokol kesehatan," kata wisatawan asal Kabupaten Karawang, Herawati Salsabila (20) saat ditemui di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Sabtu.

Menurutnya libur panjang ini memang dijadikan momen untuk berwisata setelah kejenuhan selama masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) diterapkan di wilayah Jawa Barat.

"Kami di rumah saja kan lama banget, jadi ingin jalan-jalan, kami kan sudah ada rencana juga wisata ini. Kan deket dari Karawang ke Tangkuban Parahu," katanya.

Wisatawan lainnya dari Jakarta, Ahmad Rafli (32) mengatakan dirinya cukup antusias menyambut masa adaptasi kebiasaan baru ini melalui berwisata ke luar daerah.

Dia pun mengaku ingin membuat keluarganya terbiasa dengan protokol kesehatan COVID-19 yang harus diterapkan setiap saat, termasuk saat berwisata ke tempat yang ramai.

"Ini libur panjang sudah dua kali, pekan kemarin sama pekan ini, kami manfaatkan untuk jalan-jalan, sama anak-anak supaya terbiasa pakai masker," kata Ahmad saat ditemui di TWA Gunung Tangkuban Parahu.

Ia pun memang berencana untuk membawa anak-anaknya ke luar rumah setelah PSBB. Apalagi, kata dia, anak-anaknya juga merasa jenuh dalam proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Sejauh ini para pengelola destinasi wisata di kawasan Lembang menyatakan terdapat peningkatan jumlah wisatawan saat libur panjang ini.

Humas destinasi wisata Floating Market Lembang, Intania Setiati mengatakan pihaknya mencatat ada peningkatan hingga 30 persen jumlah wisatawan dibandingkan hari-hari sebelumnya. Jumlah tersebut berpotensi terus bertambah karena libur panjang ini belum usai.

"Sudah mulai ramai dan ada kenaikan dibanding kemarin. Kalau sekarang masih 20 sampai 30 persen. Biasanya semakin sore semakin ramai," kata Intan.

Sementara itu, Direktur Pengelola TWA Gunung Tangkuban perahu, Putra Kaban mengatakan sejauh ini pihaknya tetap mematuhi aturan pemerintah soal pembatasan jumlah pengunjung. Meski begitu, menurutnya jumlah pengunjung sejauh ini memang tidak mencapai setengahnya dari daya tampung.

"Sekarang biasanya dalam satu hari bisa 2.000 hingga 3.000 orang, tapi itu kan sirkulasi, tidak mungkin dalam satu momen 3.000 orang di atas (kawah), daya tampungnya juga 7.000 orang," kata Kaban.

Ia memastikan setiap orang yang masuk ke gerbang TWA Tangkuban Parahu, sudah diperiksa dan sudah memenuhi protokol kesehatan. Apabila ada yang tidak sesuai dengan protokol kesehatan, orang tersebut tidak diizinkan masuk ke lokasi.

"Pokoknya kalau ada yang lebih dari 37 (celsius), kami suruh tunggu di sini, dan tidak boleh masuk," katanya.

Pewarta : Bagus Ahmad Rizaldi
Editor : Samino Nugroho
Copyright © ANTARA 2024