Mataram (ANTARA) - Dokter forensik di Mataram, Nusa Tenggara Barat, menemukan adanya tanda-tanda kehamilan dari hasil autopsi jasad mahasiswi berinisial LNS yang tewas tergantung di ventilasi rumah.
Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa di Mataram, Rabu, mengatakan, dokter forensik menemukan hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan uterus atau rahim LNS.
"Jadi dari hasil pemeriksaan menunjukkan rahimnya lebih berat dan lebih lebar dibanding ukuran normal, itu diduga menjadi tanda-tanda kehamilan," kata Kadek Adi.
Tindak lanjutnya, dikatakan bahwa penyidik masih mencari korelasi dengan bukti yang didapat dari keterangan saksi, hasil visum dan juga olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jasad LNS.
"Memang kami juga melihat ada luka lebam di bagian perutnya, tapi itu semua belum bisa kami simpulkan," ucap dia.
Untuk mengetahui kejelasannya, ia memastikan bahwa penyidik masih membutuhkan keterangan lebih lanjut dari dokter forensik.
"Jadi kami tunggu saja paparan jelasnya dari dokter forensik," ujarnya.
Hal itu pun dikatakannya sepadan dengan temuan luka lebam di bagian leher. Namun apakah luka tersebut akibat dari jeratan tali yang menggantung LNS atau bukan, itu masih menjadi pertanyaan.
"Untuk lebih jelasnya, biar ahli (dokter forensik) yang nantinya akan sampaikan, kami tunggu saja," ucap dia.
Dalam proses penyidikannya yang kini mengarah ke dugaan pembunuhan, penyidik belum mengungkap peran tersangka.
Namun Kadek Adi memastikan bahwa hal tersebut akan segera terungkap setelah mendengar keterangan lengkap dari dokter forensik.
"Iya jadi yang kemarin dimintai keterangan di Polsek Ampenan, pas kasusnya masih tahap penyelidikan, kami periksa lagi, sekarang mereka semua sebagai saksi, itu juga masih proses," katanya.
LNS ditemukan tewas tergantung pada Sabtu sore (25/7), sekitar pukul 16.30 Wita, di salah satu rumah yang ada di Perumahan Royal Mataram, kawasan Lingkar Selatan, Kota Mataram.
Karena melihat ada yang janggal dari kematiannya, pihak keluarga mengajukan permintaan untuk dilakukan autopsi terhadap jasad LNS yang telah dimakamkan pada Minggu (26/7) lalu.
Dari proses autopsinya pada Senin (3/8) lalu, tim dokter forensik dari Biddokkes Polda NTB dan Kedokteran Unram, membawa uterus atau rahimnya untuk diperiksa lebih lanjut.
Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa di Mataram, Rabu, mengatakan, dokter forensik menemukan hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan uterus atau rahim LNS.
"Jadi dari hasil pemeriksaan menunjukkan rahimnya lebih berat dan lebih lebar dibanding ukuran normal, itu diduga menjadi tanda-tanda kehamilan," kata Kadek Adi.
Tindak lanjutnya, dikatakan bahwa penyidik masih mencari korelasi dengan bukti yang didapat dari keterangan saksi, hasil visum dan juga olah tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jasad LNS.
"Memang kami juga melihat ada luka lebam di bagian perutnya, tapi itu semua belum bisa kami simpulkan," ucap dia.
Untuk mengetahui kejelasannya, ia memastikan bahwa penyidik masih membutuhkan keterangan lebih lanjut dari dokter forensik.
"Jadi kami tunggu saja paparan jelasnya dari dokter forensik," ujarnya.
Meninggal akibat kehabisan oksigen
Namun selain menemukan tanda kehamilan, Kadek Adi mengungkapkan keterangan dokter forensik yang menggambarkan secara umum bahwa LNS diduga meninggal akibat kehabisan oksigen.Hal itu pun dikatakannya sepadan dengan temuan luka lebam di bagian leher. Namun apakah luka tersebut akibat dari jeratan tali yang menggantung LNS atau bukan, itu masih menjadi pertanyaan.
"Untuk lebih jelasnya, biar ahli (dokter forensik) yang nantinya akan sampaikan, kami tunggu saja," ucap dia.
Dalam proses penyidikannya yang kini mengarah ke dugaan pembunuhan, penyidik belum mengungkap peran tersangka.
Namun Kadek Adi memastikan bahwa hal tersebut akan segera terungkap setelah mendengar keterangan lengkap dari dokter forensik.
Dalami keterangan 23 orang
Selain itu, penyidik juga masih mendalami keterangan 23 orang yang pernah diperiksa saat kasusnya masih dalam proses penyelidikan."Iya jadi yang kemarin dimintai keterangan di Polsek Ampenan, pas kasusnya masih tahap penyelidikan, kami periksa lagi, sekarang mereka semua sebagai saksi, itu juga masih proses," katanya.
LNS ditemukan tewas tergantung pada Sabtu sore (25/7), sekitar pukul 16.30 Wita, di salah satu rumah yang ada di Perumahan Royal Mataram, kawasan Lingkar Selatan, Kota Mataram.
Karena melihat ada yang janggal dari kematiannya, pihak keluarga mengajukan permintaan untuk dilakukan autopsi terhadap jasad LNS yang telah dimakamkan pada Minggu (26/7) lalu.
Dari proses autopsinya pada Senin (3/8) lalu, tim dokter forensik dari Biddokkes Polda NTB dan Kedokteran Unram, membawa uterus atau rahimnya untuk diperiksa lebih lanjut.