Bandarlampung (ANTARA) - Keluarga pasien Ce' Ya (65), mengalami aksi kejahatan hipnotis saat berada di ruang tunggu USG Rumah Sakit Urip Sumoharjo, Bandarlampung, Lampung.

"Saya dihipnotis kemarin pukul 15.00 WIB,  saat mengantarkan kakak saya yang ingin melakukan operasi," katanya di Bandarlampung, Jumat.

Dia menjelaskan peristiwa itu terjadi saat dirinya sedang menunggu di ruang tunggu USG. Ada dua orang pria berpakaian rapi menanyakan alamat keberadaan masjid yang ada di Kemiling, Bandarlampung.

Tak lama itu, kemudian salah satu pria mengeluarkan Al-quran stambul dan menciumkan wanginya ke wajah korban. Usai itu ia kemudian diajak oleh kedua orang pria menuju ke ruang tunggu ujung yang terlihat sepi.

"Mereka mengajak saya, katanya mau lihat isi dari stambul itu. Terus dia bilang bahwa mati tidak membawa barang dan ngomong macam-macam," kata dia.

 Ce' Ya menceritakan bahwa kemudian pria tersebut meminta 3 gram dan 2 gram cincin yang dipakainya beserta satu buah handphone. Usai itu, pria tersebut kemudian menyuruhnya membeli air mineral dengan tujuan agar diberikan doa-doa.

"Saya beli air di luar, pas saya balik lagi mereka sudah tidak ada. Dari situ saya sadar," kata dia lagi.

Usai kejadian tersebut, ia kemudian menghubungi kerabatnya untuk datang ke rumah sakit. Sesampai nya di rumah sakit, kerabatnya menanyakan kamera pengawas (CCTV) rumah sakit ke pihak keamanan dan ternyata lokasi kejadian rumah sakit tidak memiliki CCTV.

"Saya datang, kemudian minta rekaman CCTV. Tapi anehnya tidak ada CCTV di lokasi. masa rumah sakit sebesar itu tidak ada CCTV," kata kerabat korban, Ismail Zulkarnain.

Atas peristiwa itu, korban mengalami kerugian mencapai sebesar Rp6 juta. Korban bersama kerabat juga rencana akan melaporkan peristiwa itu ke kantor polisi guna ditindaklanjuti.

"Kita akan melapor ke polisi, kita berharap aksi kejahatan di rumah sakit tidak akan terulang lagi," katanya.

Pewarta : Damiri
Editor : Agus Wira Sukarta
Copyright © ANTARA 2024