Sofia/Chisinau/Seoul (ANTARA) - Bulgaria dan Moldova ikut melaporkan kasus pertama penularan jenis baru virus corona (COVID-19), Minggu, menambah jumlah negara tertular virus jadi 102.
Di Bulgaria, pemerintah setempat hari ini melaporkan empat orang positif tertular virus. Dua pria di antaranya berasal dari Kota Pleven, Bulgaria Utara, sementara dua perempuan sisanya dari Kota Gabrovo. Keempat pasien itu dinyatakan positif setelah pemerintah mengadakan pengujian massal, kata Kepala Pusat Infeksi dan Penyakit dari Parasit Nasional, Todor Kantardzhiev.
Baca juga: Hodgson tak khawatir usia 70-an dilarang ke stadion akibat corona
Setelah laporan itu diumumkan, pemerintah Bulgaria langsung menggelar pertemuan darurat, Minggu untuk memutuskan kebijakan lanjutan mengenai penyebaran virus.
Negara yang berada dekat Laut Hitam dengan jumlah penduduk tujuh juta jiwa itu telah melakukan pemeriksaan suhu tubuh ke pengunjung di bandara dan titik perbatasan demi mencegah penyakit COVID-19. Sementara itu, pemerintah Bulgaria pada Kamis juga mengumumkan pandemi flu yang mulai mewabah sehingga menyebabkan seluruh sekolah tutup sampai 11 Maret.
Baca juga: Virus corona datang, sepak bola Indonesia (tetap) tenang?
Di samping Bulgaria, Pemerintah Moldova juga melaporkan kasus pertama penularan jenis baru virus corona, demikian informasi dari Kementerian Kesehatan, Sabtu.
Pasien, perempuan berusia 48 tahun, telah dirawat di rumah sakit, Sabtu, setelah ia tiba dari Italia, kata pihak kementerian dalam pernyataan tertulis.
"Pasien dibawa ke rumah sakit dari bandara, dia menunjukkan tanda pneumonia, pernapasan akut, demam, batuk, dan gejala sakit lain," tambah dia.
Baca juga: Kamboja melaporkan kasus pertama warganya terkena COVID-19
Sementara itu, Pemerintah Korea Selatan melaporkan 179 pasien COVID-19 baru, sehingga total orang yang terinfeksi mencapai 272 orang dalam waktu 24 jam terakhir, demikian kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel, Minggu.
Dengan demikian, jumlah pasien virus corona di Korsel telah mencapai 7.313 jiwa, angka penularan terbesar di luar China, pusat wabah.
Walaupun demikian, peningkatan jumlah pasien yang dipantau harian itu merupakan yang terendah dalam waktu satu pekan terakhir.
Sumber: Reuters
Baca juga: Cegah COVID-19, Pengamat: TNI sudah siaga
Baca juga: PM Ceko: Italia mesti larang semua warganya melancong ke Eropa
Di Bulgaria, pemerintah setempat hari ini melaporkan empat orang positif tertular virus. Dua pria di antaranya berasal dari Kota Pleven, Bulgaria Utara, sementara dua perempuan sisanya dari Kota Gabrovo. Keempat pasien itu dinyatakan positif setelah pemerintah mengadakan pengujian massal, kata Kepala Pusat Infeksi dan Penyakit dari Parasit Nasional, Todor Kantardzhiev.
Baca juga: Hodgson tak khawatir usia 70-an dilarang ke stadion akibat corona
Setelah laporan itu diumumkan, pemerintah Bulgaria langsung menggelar pertemuan darurat, Minggu untuk memutuskan kebijakan lanjutan mengenai penyebaran virus.
Negara yang berada dekat Laut Hitam dengan jumlah penduduk tujuh juta jiwa itu telah melakukan pemeriksaan suhu tubuh ke pengunjung di bandara dan titik perbatasan demi mencegah penyakit COVID-19. Sementara itu, pemerintah Bulgaria pada Kamis juga mengumumkan pandemi flu yang mulai mewabah sehingga menyebabkan seluruh sekolah tutup sampai 11 Maret.
Baca juga: Virus corona datang, sepak bola Indonesia (tetap) tenang?
Di samping Bulgaria, Pemerintah Moldova juga melaporkan kasus pertama penularan jenis baru virus corona, demikian informasi dari Kementerian Kesehatan, Sabtu.
Pasien, perempuan berusia 48 tahun, telah dirawat di rumah sakit, Sabtu, setelah ia tiba dari Italia, kata pihak kementerian dalam pernyataan tertulis.
"Pasien dibawa ke rumah sakit dari bandara, dia menunjukkan tanda pneumonia, pernapasan akut, demam, batuk, dan gejala sakit lain," tambah dia.
Baca juga: Kamboja melaporkan kasus pertama warganya terkena COVID-19
Sementara itu, Pemerintah Korea Selatan melaporkan 179 pasien COVID-19 baru, sehingga total orang yang terinfeksi mencapai 272 orang dalam waktu 24 jam terakhir, demikian kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel, Minggu.
Dengan demikian, jumlah pasien virus corona di Korsel telah mencapai 7.313 jiwa, angka penularan terbesar di luar China, pusat wabah.
Walaupun demikian, peningkatan jumlah pasien yang dipantau harian itu merupakan yang terendah dalam waktu satu pekan terakhir.
Sumber: Reuters
Baca juga: Cegah COVID-19, Pengamat: TNI sudah siaga
Baca juga: PM Ceko: Italia mesti larang semua warganya melancong ke Eropa