Bandarlampung (ANTARA) - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HSNI) mengimbau para nelayan untuk ikut serta dalam pelatihan dasar tentang keselamatan guna lebih peka mengantisipasi cuaca buruk dan angin kencang saat melaut, serta mengutamakan keselamatan saat bekerja.
"HNSI mengimbau nelayan agar mengedepankan keselamatan dalam melaksanakan kegiatannya, salah satunya melalui keikutsertaan dalam basic safety training , " ujar Ketua HNSI Kota Bandarlampung, Husairi, di Bandarlampung, Rabu.
Menurutnya, keselamatan para nelayan merupakan hal utama yang harus diperhatikan, sehingga butuh sosialisasi serta pelatihan sebagai sarana antisipasi.
"Saat ini HNSI Kota Bandarlampung telah mengajukan total 624 peserta dari dua angkatan, yang terdiri atas 312 peserta per angkatan, dan harapannya para peserta dapat belajar cara menjaga keselamatan dalam berlayar," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan yang merupakan kerja sama antara Kementerian Perhubungan, KSOP Kelas 1 Panjang, Politeknik Pelayaran Banten serta HNSI, bertujuan untuk memfasilitasi serta melatih nelayan mengenai keselamatan dalam pelayaran.
"Kebetulan saat ini sejumlah nelayan dengan ukuran kapal di bawah 7 Gross Tonnage (GT) tidak melaut karena cuaca buruk dan ombak tinggi, sehingga kami arahkan untuk ikut serta dalam pelatihan ini agar nelayan juga sadar akan pentingnya keselamatan dalam berlayar, " katanya.
Ia mengatakan, untuk menghindari beragam kejadian yang tidak diinginkan saat berlayar, HNSI mengajak para nelayan untuk terus mengutamakan keselamatan.
"Keselamatan adalah hal utama, terutama menghadapi cuaca ekstrem serta gelombang tinggi, sehingga diharapkan para nelayan dapat lebih berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan di tengah cuaca buruk, " katanya.
Baca juga: BMKG ingatkan kewaspadaan hujan lebat dalam waktu lama
"HNSI mengimbau nelayan agar mengedepankan keselamatan dalam melaksanakan kegiatannya, salah satunya melalui keikutsertaan dalam basic safety training , " ujar Ketua HNSI Kota Bandarlampung, Husairi, di Bandarlampung, Rabu.
Menurutnya, keselamatan para nelayan merupakan hal utama yang harus diperhatikan, sehingga butuh sosialisasi serta pelatihan sebagai sarana antisipasi.
"Saat ini HNSI Kota Bandarlampung telah mengajukan total 624 peserta dari dua angkatan, yang terdiri atas 312 peserta per angkatan, dan harapannya para peserta dapat belajar cara menjaga keselamatan dalam berlayar," katanya.
Ia mengatakan, kegiatan yang merupakan kerja sama antara Kementerian Perhubungan, KSOP Kelas 1 Panjang, Politeknik Pelayaran Banten serta HNSI, bertujuan untuk memfasilitasi serta melatih nelayan mengenai keselamatan dalam pelayaran.
"Kebetulan saat ini sejumlah nelayan dengan ukuran kapal di bawah 7 Gross Tonnage (GT) tidak melaut karena cuaca buruk dan ombak tinggi, sehingga kami arahkan untuk ikut serta dalam pelatihan ini agar nelayan juga sadar akan pentingnya keselamatan dalam berlayar, " katanya.
Ia mengatakan, untuk menghindari beragam kejadian yang tidak diinginkan saat berlayar, HNSI mengajak para nelayan untuk terus mengutamakan keselamatan.
"Keselamatan adalah hal utama, terutama menghadapi cuaca ekstrem serta gelombang tinggi, sehingga diharapkan para nelayan dapat lebih berhati-hati dalam melaksanakan kegiatan di tengah cuaca buruk, " katanya.
Baca juga: BMKG ingatkan kewaspadaan hujan lebat dalam waktu lama