Batam (ANTARA) - Jumlah penumpang kapal rute Malaysia-Batam dan sebaliknya menurun drastis semenjak isu Virus Corona COVID-19 merebak.
"Sekarang sangat sepi," kata Direktur Utama PT Pelayaran Anugrah Samudra Mas, Aneng di Batam Kepulauan Riau, Selasa.
PT Pelayanan Anugrah Samudra Mas mengelola kapal Dolphin yang melayani pelayaran Pelabuhan Batam Centre - Pelabuhan Putri Harbour, Johor Bahru Malaysia, sebanyak empat kali PP dalam sehari.
Baca juga: Virus Corona tidak ganggu pariwisata Kota Batam
Ia mengatakan meskipun jumlah penumpang menurun drastis, namun pihaknya belum memutuskan mengurangi jadwal pelayaran.
Kadang dalam satu pelayaran, hanya terdapat 10 penumpang, dan itu tetap dilayani.
"Karena kalau jadwal dikurangi, kasihan penumpangnya, harus menunggu hingga jadwal berikutnya. Penumpang bisa kecewa," kata dia.
Selain itu, bila jadwal pelayaran dikurangi, maka penumpang dikhawatirkan beralih ke perusahaan pelayaran lain.
Akibatnya, perusahaan harus mengalami kerugian dalam beberapa waktu terakhir ini.
"Jadi 'telan pare'," kata dia.
Ia mengatakan pihaknya juga belum memikirkan untuk mengurangi pelayaran dalam beberapa waktu ke depan.
Pihaknya masih optimistis, gairah pariwisata di Batam akan pulih, bahkan meningkat.
"Kita optimistis karena Batam kondusif. Orang hanya waspada virus saja," kata dia.
Baca juga: Dataran Dendang Melayu destinasi wisata favorit di Kota Batam
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata juga menyampaikan rasa optimistis kunjungan wisman akan kembali meningkat, setelah terpukul isu virus Corona.
Pemerintah, kata dia, hanya perlu mempertajam strategi, agar wisman kembali mengunjungi Batam. Karena bagaimana pun, hingga kini tidak ada pasien yang positif COVID-19 di kota setempat.
"Sekarang sangat sepi," kata Direktur Utama PT Pelayaran Anugrah Samudra Mas, Aneng di Batam Kepulauan Riau, Selasa.
PT Pelayanan Anugrah Samudra Mas mengelola kapal Dolphin yang melayani pelayaran Pelabuhan Batam Centre - Pelabuhan Putri Harbour, Johor Bahru Malaysia, sebanyak empat kali PP dalam sehari.
Baca juga: Virus Corona tidak ganggu pariwisata Kota Batam
Ia mengatakan meskipun jumlah penumpang menurun drastis, namun pihaknya belum memutuskan mengurangi jadwal pelayaran.
Kadang dalam satu pelayaran, hanya terdapat 10 penumpang, dan itu tetap dilayani.
"Karena kalau jadwal dikurangi, kasihan penumpangnya, harus menunggu hingga jadwal berikutnya. Penumpang bisa kecewa," kata dia.
Selain itu, bila jadwal pelayaran dikurangi, maka penumpang dikhawatirkan beralih ke perusahaan pelayaran lain.
Akibatnya, perusahaan harus mengalami kerugian dalam beberapa waktu terakhir ini.
"Jadi 'telan pare'," kata dia.
Ia mengatakan pihaknya juga belum memikirkan untuk mengurangi pelayaran dalam beberapa waktu ke depan.
Pihaknya masih optimistis, gairah pariwisata di Batam akan pulih, bahkan meningkat.
"Kita optimistis karena Batam kondusif. Orang hanya waspada virus saja," kata dia.
Baca juga: Dataran Dendang Melayu destinasi wisata favorit di Kota Batam
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam Ardiwinata juga menyampaikan rasa optimistis kunjungan wisman akan kembali meningkat, setelah terpukul isu virus Corona.
Pemerintah, kata dia, hanya perlu mempertajam strategi, agar wisman kembali mengunjungi Batam. Karena bagaimana pun, hingga kini tidak ada pasien yang positif COVID-19 di kota setempat.