Metro (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro mencanangkan gerakan serentak pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue di seluruh kelurahan, kecamatan, lingkungan OPD, dan juga sekolah setempat.
"Ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyakit DBD. Ini kita keliling di seluruh kelurahan. Kita minta masyarakat agar membersihkan lingkungan masing-masing," kata Wakil Wali Kota Metro, Djohan saat melakukan Gertak PSN di Kelurahan Iringmulyo, Jumat.
Dikatakanya, sampai saat ini sudah ada 145 warga suspect DBD, dengan jumlah positif 95 warga. Dengan Kelurahan Iringmulyo sebagai wilayah paling tinggi terjadi kasus DBD.
Djohan meminta masyarakat untuk ikut berperan aktif mencegah penyakit tersebut salah satunya dengan membersihkan lingkungan rumah, menutup tempat-tempat yang bisa dijadikan tempat untuk nyamuk aedes aegypti berkembang biak.
"Ayo sama-sama. Jangan hanya mengadalkan dari pemerintah atau dinas. Supaya jumlah penderita DBD di Kota Metro ini tidak bertambah lagi. Karena penyakit ini tidak pandang bulu dalam menyerang," paparnya.
Nantinya, dinas kesehatan setempat juga akan memberikan abate kepada masyarakat secara geratis.
"Kalau yang membutuhkan bisa langsun ke Puskesmas. Dan abate ini geratis," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, drg. Erla Adrianti menjelaskan, jumlah kasus DBD di Kota Metro pada tahun ini memang cenderung meningkat. Pasalnya, pada tahun 2019 lalu, jumlah kasus DBD sebanyak 126, sedangkan pada tahun ini baru dua bulan sudah sebanyak 95 kasus.
"Oleh karena itu perlu kita antisipasi dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan Gertak PSN DBD ini. Dan nanti bapak wali kota akan menginstruksikan kepada seluruh masyarakat melakukan Gertak PSN setiap hari Jumat," jelasnya.
Dinkes, lanjut Erla, juga sudah menyiagakan seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Kota Metro untuk menangani pasien DBD.
"Kita juga sudah menambah tempat tidur di Puskesmas Rawat Inap Banjarsari dan Puskesmas Sumbersari Bantul masing-masing 15 tempat tidur. Dan kami juga sudah meminta rumah sakit untuk menambah tempat tidur mengantisipasi membludaknya pasien DBD," katanya lagi.
Ia mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif mencegah penyakit DBD dengan melakukan gerakan 4M plus.
"Tadi saat kita keliling masih ditemukan banyak tempat genangan air di rumah masyarakat yang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Makanya woro-woro, sosialisasi terus kita lakukan," tambahnya.
"Ini sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyakit DBD. Ini kita keliling di seluruh kelurahan. Kita minta masyarakat agar membersihkan lingkungan masing-masing," kata Wakil Wali Kota Metro, Djohan saat melakukan Gertak PSN di Kelurahan Iringmulyo, Jumat.
Dikatakanya, sampai saat ini sudah ada 145 warga suspect DBD, dengan jumlah positif 95 warga. Dengan Kelurahan Iringmulyo sebagai wilayah paling tinggi terjadi kasus DBD.
Djohan meminta masyarakat untuk ikut berperan aktif mencegah penyakit tersebut salah satunya dengan membersihkan lingkungan rumah, menutup tempat-tempat yang bisa dijadikan tempat untuk nyamuk aedes aegypti berkembang biak.
"Ayo sama-sama. Jangan hanya mengadalkan dari pemerintah atau dinas. Supaya jumlah penderita DBD di Kota Metro ini tidak bertambah lagi. Karena penyakit ini tidak pandang bulu dalam menyerang," paparnya.
Nantinya, dinas kesehatan setempat juga akan memberikan abate kepada masyarakat secara geratis.
"Kalau yang membutuhkan bisa langsun ke Puskesmas. Dan abate ini geratis," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, drg. Erla Adrianti menjelaskan, jumlah kasus DBD di Kota Metro pada tahun ini memang cenderung meningkat. Pasalnya, pada tahun 2019 lalu, jumlah kasus DBD sebanyak 126, sedangkan pada tahun ini baru dua bulan sudah sebanyak 95 kasus.
"Oleh karena itu perlu kita antisipasi dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan Gertak PSN DBD ini. Dan nanti bapak wali kota akan menginstruksikan kepada seluruh masyarakat melakukan Gertak PSN setiap hari Jumat," jelasnya.
Dinkes, lanjut Erla, juga sudah menyiagakan seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Kota Metro untuk menangani pasien DBD.
"Kita juga sudah menambah tempat tidur di Puskesmas Rawat Inap Banjarsari dan Puskesmas Sumbersari Bantul masing-masing 15 tempat tidur. Dan kami juga sudah meminta rumah sakit untuk menambah tempat tidur mengantisipasi membludaknya pasien DBD," katanya lagi.
Ia mengimbau masyarakat untuk ikut berperan aktif mencegah penyakit DBD dengan melakukan gerakan 4M plus.
"Tadi saat kita keliling masih ditemukan banyak tempat genangan air di rumah masyarakat yang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak. Makanya woro-woro, sosialisasi terus kita lakukan," tambahnya.