Bandar Lampung (ANTARA) - Wihara tertua di Bandarlampung Thay Hin Bio bersiap menyambut tahun baru Imlek 2571 Kongzili dengan memasang seratus lilin, yang akan dinyalakan pada malam tahun baru Imlek.

"Kami sudah mulai berbenah untuk menyiapkan tahun baru Imlek sejak beberapa hari lalu dengan memasang beberapa ornamen, sebab dua hari ini merupakan hari terakhir untuk kita membersihkan Wihara sebelum perayaan Tahun Baru," ujar Viria, salah seorang pengurus Wihara, di Bandarlampung, Sabtu. 

Menurutnya, salah satu persiapan yang dilakukan adalah memasang seratus lilin ukuran besar hasil produksi Wihara Thay Hin Bio, di sekitar altar sembahyang.

Baca juga: Penjualan pernak-pernik Imlek makin marak

"Lilin telah di buat oleh pihak Wihara sejak berbulan-bulan sebelum perayaan, biasanya setelah satu bulan perayaan Tahun Baru Imlek Wihara mulai memproduksi lilin untuk persiapan perayaan di tahun berikutnya,"ujarnya.

Pemasangan lilin serta lampion sebagai salah satu ornamen khas Tahun Baru Imlek memiliki makna tersendiri bagi warga keturunan Tionghoa.

"Kita memasang lilin dan lampion di sekitar altar sebenarnya memiliki filosofi dan harapan, agar setiap jemaat mengoreksi diri atas perbuatan yang telah dilakukan," katanya.

Ia menjelaskan, seratus lilin yang dipasang di sekitar altar merupakan simbol pengorbanan diri, sedangkan lampion merah merupakan simbol penerangan bagi umat.

"Lilin berkorban dengan melelehkan diri untuk menerangi seluruh orang, hal tersebut mengingatkan kita sebagai manusia agar dapat berkorban dan berguna layaknya lilin yang rela meleleh demi menerangi jalan semua orang," katanya.

Menurutnya, lilin yang terpasang merupakan persembahan dari umat untuk menunjukkan rasa syukur atas rejeki yang diberikan.


Baca juga: Jelang Imlek masyarakat keturunan Tionghoa mulai berburu pernak-pernik

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024