Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Batam bersama pihak swasta merancang sejumlah destinasi wisata baru untuk menggenjot kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri.
"Di antaranya yang baru itu ada Museum Raja Ali Haji dan Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat Syah," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, Jumat.
Ia mengatakan, wisata di Batam tidak melulu soal belanja dan keindahan pulau serta pantai, namun juga budaya dan religi. Itulah yang ingin ditonjolkan dari destinasi wisata masjid dan museum.
Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat Syah sudah diresmikan Wali Kota Batam Muhammad Rudi, akhir tahun lalu. Hingga kini, masjid yang berlokasi di Sagulung itu sudah menarik sejumlah wisman dan wisnus.
Baca juga: Polda Kepri bekuk empat pelaku pungli di tempat wisata Kota Batam
Sedangkan Museum Raja Ali Haji, masih dalam revitalisasi, yang diharapkan selesai tahun ini.
Masjid yang mengambil tempat di Astaka MTQ Nasional 2014 itu akan menampilan perjalanan Batam, sejak masa Kerajaan Riau Lingga, hingga kini.
Cerita sejarah perkembangan Batam itu digambarkan dalam foto dan gambar yang ditempel di dinding bangunan di pojok alun-alun kota itu.
"Museum juga diisi benda terjait dengan kebudayaan masyarakat Melayu di Batam, seperti peralatan tradisional, pakaian adat, dan keramik kuno," kata Ardi.
Ia optimistis, dengan destinasi wisata baru, maka angka kunjungan wisatawan ke Batam akan meningkat.
"Sekarang saja, meski museum belum dibuka, sudah banyak wisman yang datang dan berfoto-foto di sana," kata Ardi.
Baca juga: 1,9 juta wisman kunjungi Batam sepanjang 2019
"Di antaranya yang baru itu ada Museum Raja Ali Haji dan Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat Syah," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, Jumat.
Ia mengatakan, wisata di Batam tidak melulu soal belanja dan keindahan pulau serta pantai, namun juga budaya dan religi. Itulah yang ingin ditonjolkan dari destinasi wisata masjid dan museum.
Masjid Agung Sultan Mahmud Riayat Syah sudah diresmikan Wali Kota Batam Muhammad Rudi, akhir tahun lalu. Hingga kini, masjid yang berlokasi di Sagulung itu sudah menarik sejumlah wisman dan wisnus.
Baca juga: Polda Kepri bekuk empat pelaku pungli di tempat wisata Kota Batam
Sedangkan Museum Raja Ali Haji, masih dalam revitalisasi, yang diharapkan selesai tahun ini.
Masjid yang mengambil tempat di Astaka MTQ Nasional 2014 itu akan menampilan perjalanan Batam, sejak masa Kerajaan Riau Lingga, hingga kini.
Cerita sejarah perkembangan Batam itu digambarkan dalam foto dan gambar yang ditempel di dinding bangunan di pojok alun-alun kota itu.
"Museum juga diisi benda terjait dengan kebudayaan masyarakat Melayu di Batam, seperti peralatan tradisional, pakaian adat, dan keramik kuno," kata Ardi.
Ia optimistis, dengan destinasi wisata baru, maka angka kunjungan wisatawan ke Batam akan meningkat.
"Sekarang saja, meski museum belum dibuka, sudah banyak wisman yang datang dan berfoto-foto di sana," kata Ardi.
Baca juga: 1,9 juta wisman kunjungi Batam sepanjang 2019