Banda Aceh (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Langsa, Provinsi Aceh bakal mengajukan hutan mangrove atau hutan bakau di Kuala Langsa agar masuk dalam program strategis wisata nasional tahun 2020 sehingga menjadi perhatian serius pemerintah pusat.
"Mudah-mudahan (hutan mangrove) bisa masuk dalam program strategis pariwisata nasional bidang wisata mangrove," kata Wakil Wali Kota Langsa, Marzuki Hamid di Langsa, Aceh, Senin.
Lokasi hutan mangrove yang cuma berjarak sekitar lima kilometer dari pusat Kota Langsa, katanya, hingga kini ramai dikunjungi oleh wisatawan dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun empat untuk melakukan perjalanan ke arah Pelabuhan Kuala Langsa.
Ia menyebutkan manfaat mangrove maupun pohon sejenisnya dapat mengatasi abrasi dan tsunami akibat pohon bakau berdiri seperti benteng yang melindungi pemukiman terutama di sisi pantai.
"Jika terjadi tsunami maupun ombak besar, kita sudah ada pelindung. Hal ini telah terbukti di kawasan perairan Langsa yang tidak terkena dampak tsunami belasan tahun silam," katanya.
Baca juga: Melirik destinasi wisata sejarah peninggalan Belanda di Kota Langsa
Ia mengutarakan, kawasan ribuan hektare hamparan bakau juga bisa menghasilkan udara yang sejuk di tengah meningkatnya pemanasan global.
Sedangkan manfaat lain untuk tumbuh dan berkembang habitat hewan serta tanaman mangrove juga dapat membuat suasana sekitar menjadi lebih indah.
"Telah kita buktikan kawasan hutan bakau atau mangrove yang terletak di Gampong (Desa) Kuala Langsa berhasil menyabet Juara 1 di ajang Anugerah Pesona Indonesia Award 2019 kategori Ekowisata Terpopuler," kata Marzuki.
Sehari sebelumnya Wakil Wali Kota Langsa, Marzuki Hamid bersama Gerakan Menanam Bersama (GeNaB) dan lintas komunitas di Kota Langsa telah melakukan penanaman pohon mangrove dan pertut sebanyak 15 ribu pohon di kawasan lapangan Bandara Perintis Kuala Langsa, Ahad (22/12).
Pada kesempatan ini, dia menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tahun 2019.
"Mudah-mudahan kegiatan ini terus berlanjut, seperti kita ketahui bahwa mangrove sangat banyak manfaatnya baik untuk alam sendiri maupun untuk kehidupan kita," kata Marzuki Hamid.
Baca juga: Disbudpar Aceh ciptakan destinasi wisata baru di Langsa dan Aceh Tamiang
"Mudah-mudahan (hutan mangrove) bisa masuk dalam program strategis pariwisata nasional bidang wisata mangrove," kata Wakil Wali Kota Langsa, Marzuki Hamid di Langsa, Aceh, Senin.
Lokasi hutan mangrove yang cuma berjarak sekitar lima kilometer dari pusat Kota Langsa, katanya, hingga kini ramai dikunjungi oleh wisatawan dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun empat untuk melakukan perjalanan ke arah Pelabuhan Kuala Langsa.
Ia menyebutkan manfaat mangrove maupun pohon sejenisnya dapat mengatasi abrasi dan tsunami akibat pohon bakau berdiri seperti benteng yang melindungi pemukiman terutama di sisi pantai.
"Jika terjadi tsunami maupun ombak besar, kita sudah ada pelindung. Hal ini telah terbukti di kawasan perairan Langsa yang tidak terkena dampak tsunami belasan tahun silam," katanya.
Baca juga: Melirik destinasi wisata sejarah peninggalan Belanda di Kota Langsa
Ia mengutarakan, kawasan ribuan hektare hamparan bakau juga bisa menghasilkan udara yang sejuk di tengah meningkatnya pemanasan global.
Sedangkan manfaat lain untuk tumbuh dan berkembang habitat hewan serta tanaman mangrove juga dapat membuat suasana sekitar menjadi lebih indah.
"Telah kita buktikan kawasan hutan bakau atau mangrove yang terletak di Gampong (Desa) Kuala Langsa berhasil menyabet Juara 1 di ajang Anugerah Pesona Indonesia Award 2019 kategori Ekowisata Terpopuler," kata Marzuki.
Sehari sebelumnya Wakil Wali Kota Langsa, Marzuki Hamid bersama Gerakan Menanam Bersama (GeNaB) dan lintas komunitas di Kota Langsa telah melakukan penanaman pohon mangrove dan pertut sebanyak 15 ribu pohon di kawasan lapangan Bandara Perintis Kuala Langsa, Ahad (22/12).
Pada kesempatan ini, dia menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) tahun 2019.
"Mudah-mudahan kegiatan ini terus berlanjut, seperti kita ketahui bahwa mangrove sangat banyak manfaatnya baik untuk alam sendiri maupun untuk kehidupan kita," kata Marzuki Hamid.
Baca juga: Disbudpar Aceh ciptakan destinasi wisata baru di Langsa dan Aceh Tamiang