Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggandeng Perum LKBN ANTARA untuk bekerja sama dalam bidang pemberitaan, terutama untuk menangkal maraknya hoaks.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama dilakukan antara Sesmenko Polhukam Letjen Tri Soewandono dan Direktur Utama Perum LBKN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin.
Turut mendampingi dari ANTARA, antara lain Sekretaris Perum LKBN ANTARA Iswahyuni, CEO PT IMQ Multimedia Utama Darmadi, sementara dari Kemenko Polhukam hadir juga sejumlah deputi.
Sesmenko Polhukam Tri Soewandono mengakui perkembangan teknologi yang kian pesat mendorong penyebaran informasi secara lebih masif, terutama melalui media sosial yang berimplikasi positif maupun negatif.
"Gencarnya medsos berdampak positif maupun negatif. Seperti masa-masa Pilpres kemarin, kan banyak dampak negatifnya. Dengan demikian, harapannya ANTARA bisa membantu penyebaran informasi secara valid, bukan hoaks," ujarnya.
Kemenko Polhukam berharap kerja sama tersebut akan membuat program-program yang selama ini dijalankan bisa berjalan semakin optimal dengan adanya kontranarasi terhadap hoaks.
"Kemenko Polhukam adalah ujung tombak permasalahan di Indonesia menyangkut politik, hukum, dan keamanan. Karena itu, masyarakat perlu diberikan informasi, pencerahan, pengetahuan supaya tidak salah persepsi," kata Soewandono.
Sementara itu, Meidyatama selaku Dirut Perum LKBN ANTARA menyampaikan kerja sama itu sebagai langkah untuk membentengi dan melawan dari informasi-informasi yang bersifat hoaks, kurang tepat, maupun fitnah.
Secara lebih spesifik, kata Dimas, sapaan akrab Meidyatama, kerja sama itu berkaitan program bernama iMedia (indoor media), yakni penayangan konten berita dan kabar pembangunan di tempat-tempat publik.
Kerja sama tersebut akan ditangani oleh PT IMQ Multimedia Utama selaku anak perusahaan Perum LKBN ANTARA.
"Bicara digital, persaingan banyak sekali. publik space harus kita isi. Saat ini, sudah terpasang di semua kementerian. Kemudian, Indomaret ada televisi itu. Setiap jam, lima menit sekali berita ANTARA yang mengisi," paparnya.
Selain itu, kata dia, sebanyak 200 pemerintah kabupaten/kota juga sudah bekerja sama untuk penayangan konten tersebut meski baru di 50 pemkab/pemkot yang sudah terpasang fasilitasnya.
"Dengan kerja sama yang dilakukan awal tahun, kami yakin kementerian bisa mendayagunakan kami secara lebih lanjut untuk menyebarkan berita-berita yang dibutuhkan masyarakat," ucapnya.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama dilakukan antara Sesmenko Polhukam Letjen Tri Soewandono dan Direktur Utama Perum LBKN ANTARA Meidyatama Suryodiningrat, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin.
Turut mendampingi dari ANTARA, antara lain Sekretaris Perum LKBN ANTARA Iswahyuni, CEO PT IMQ Multimedia Utama Darmadi, sementara dari Kemenko Polhukam hadir juga sejumlah deputi.
Sesmenko Polhukam Tri Soewandono mengakui perkembangan teknologi yang kian pesat mendorong penyebaran informasi secara lebih masif, terutama melalui media sosial yang berimplikasi positif maupun negatif.
"Gencarnya medsos berdampak positif maupun negatif. Seperti masa-masa Pilpres kemarin, kan banyak dampak negatifnya. Dengan demikian, harapannya ANTARA bisa membantu penyebaran informasi secara valid, bukan hoaks," ujarnya.
Kemenko Polhukam berharap kerja sama tersebut akan membuat program-program yang selama ini dijalankan bisa berjalan semakin optimal dengan adanya kontranarasi terhadap hoaks.
"Kemenko Polhukam adalah ujung tombak permasalahan di Indonesia menyangkut politik, hukum, dan keamanan. Karena itu, masyarakat perlu diberikan informasi, pencerahan, pengetahuan supaya tidak salah persepsi," kata Soewandono.
Sementara itu, Meidyatama selaku Dirut Perum LKBN ANTARA menyampaikan kerja sama itu sebagai langkah untuk membentengi dan melawan dari informasi-informasi yang bersifat hoaks, kurang tepat, maupun fitnah.
Secara lebih spesifik, kata Dimas, sapaan akrab Meidyatama, kerja sama itu berkaitan program bernama iMedia (indoor media), yakni penayangan konten berita dan kabar pembangunan di tempat-tempat publik.
Kerja sama tersebut akan ditangani oleh PT IMQ Multimedia Utama selaku anak perusahaan Perum LKBN ANTARA.
"Bicara digital, persaingan banyak sekali. publik space harus kita isi. Saat ini, sudah terpasang di semua kementerian. Kemudian, Indomaret ada televisi itu. Setiap jam, lima menit sekali berita ANTARA yang mengisi," paparnya.
Selain itu, kata dia, sebanyak 200 pemerintah kabupaten/kota juga sudah bekerja sama untuk penayangan konten tersebut meski baru di 50 pemkab/pemkot yang sudah terpasang fasilitasnya.
"Dengan kerja sama yang dilakukan awal tahun, kami yakin kementerian bisa mendayagunakan kami secara lebih lanjut untuk menyebarkan berita-berita yang dibutuhkan masyarakat," ucapnya.