Istanbul (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam bakal menghancurkan ekonomi Turki jika negara itu menyerang kelompok Kurdi di Suriah.

"Sebagaimana yang saya nyatakan dengan keras sebelumnya, dan untuk menegaskan kembali, jika Turki melakukan apapun yang, dalam hemat saya yang hebat dan tak tertandingi, saya anggap keterlaluan, saya akan hancurkan dan lenyapkan ekonomi Turki (sudah pernah terjadi sebelumnya)!" kata Trump dalam sebuah cuitan di Twitter.

Ancaman Trump itu dinyatakan untuk menenangkan para pengkritik yang menuduhnya menelantarkan kelompok Kurdi dengan menarik pasukan AS dari Suriah. Keputusan Trump menuai kecaman dari partai Demokrat serta teguran dari sesama anggota partai Republik di Kongres, termasuk Mitch McConnell, pemimpin mayoritas Senat.

Baca juga: Turki dan AS sepakat bentuk pusat operasi gabungan terkait Suriah

Bagaimanapun, Pemerintah Turki pada Selasa menyebut bahwa pihaknya telah menyelesaikan persiapan operasi militer di timur laut Suriah setelah AS menarik 50 prajurit pasukan khusus dari wilayah perbatasan Suriah pada Minggu (6/10).

Penarikan prajurit AS akan membuat pasukan Kurdi di Suriah menjadi rentan terhadap serangan dari Angkatan Bersenjata Turki (TSK: Turkish Armed Forces) yang menganggap kelompok Kurdi sebagai teroris karena terkait dengan jaringan militan Kurdi yang melancarkan pemberontakan panjang di dalam negeri Turki.

Baca juga: AS hanya sisakan 200 prajurit di Suriah

"TSK tidak akan pernah mentoleransi pembentukan koridor terorisme di perbatasan kami. Semua persiapan untuk operasi telah lengkap," tulis Kementerian Pertahanan Turki melalui cuitan di Twitter.

Dalam cuitan itu juga ditambahkan mengenai urgensi melakukan tindakan di Suriah sebagaimana dituliskan, "sangat penting untuk membentuk zona aman atau koridor damai untuk berkontribusi terhadap perdamaian dan stabilitas di wilayah, serta agar warga Suriah bisa mendapat kehidupan yang aman."

Walaupun demikian, Turki tidak serta merta memulai serangan ke utara Suriah, seperti diungkap oleh pejabat senior pemerintahan AS pada Senin (7/10).

Baca juga: Turki Takkan Biarkan Zona Aman Suriah Jadi "Rawa"

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Hami Aksoy, menyatakan pada Senin malam bahwa Turki mempunyai hak mendasar untuk mengambil langkah dalam rangka melindungi keamanan nasional negaranya dari ancaman teroris Suriah.

"Turki bertekad untuk menyapu bersih teroris dari wilayah Sungai Efrat di timur serta melindungi keamanan dan kelangsungan hidup selagi menerapkan zona aman dalam rangka mencapai perdamaian dan stabilitas," kata Aksoy dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Dituding "Membidik" Petempur Kurdi, Turki Meradang
Sumber: Reuters

Pewarta : Suwanti
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024