Ankara, Turki (Antaranews Lampung) - Ankara takkan pernah membiarkan zona aman di Suriah diubah jadi "rawa lain" yang melawan Turki, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (21/1).
"Kami tak pernah mengizinkan pelaksanaan zona aman (yang akan diterapkan di Suriah Utara) diubah menjadi rawa lain melawan negeri kami," kata Erdogan dalam pertemuan Serikat Kamar Dagang dan Bursa Komoditas Turki (TOBB) di Ibu Kota Turki, Ankara.
Erdogan mengatakan Ankara tidak menentang pembentukan zona aman seluas 30 kilometer persegi di Suriah Utara di dekat perbatasan Turki, demikian laporan Kantor Berita Turki Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ditambahkannya, tujuan zona aman mestinya untuk menjauhkan organisasi teror dari perbatasan Turki.
Presiden Erdogan mengatakan Turki "tidak mengincar keutuhan wilayah Suriah, dan menambahkan ia juga akan membahas masalah tersebut dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin dalam beberapa hari ke depan.
Mengenai kemungkinan operasi militer Turki di wilayah timur Sungai Eufrat, Erdogan mengatakan hampir semua persiapan telah diselesaikan.
Satu misi di sebelah timur Sungai Eufrat --yang telah disarankan Presiden Turki tersebut selama berbulan-bulan-- akan mengikuti dua operasi lintas perbatasan Turki yang gemilang ke dalam wilayah Suriah sejak 2016, Operasi Tameng Eufrat dan Cabang Zaitun. Semua operasi itu bertujuan menghapuskan kehadiran anggota YPG/PKK dan Da'esh di dekat perbatasan Turki.
Dalam kegiatan lebih dari 30 tahun melawan Turki, PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa-- telah bertanggung-jawab aas kematian sebanyak 40.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak. YPG adalah cabang PKK di Suriah.
"Kami tak pernah mengizinkan pelaksanaan zona aman (yang akan diterapkan di Suriah Utara) diubah menjadi rawa lain melawan negeri kami," kata Erdogan dalam pertemuan Serikat Kamar Dagang dan Bursa Komoditas Turki (TOBB) di Ibu Kota Turki, Ankara.
Erdogan mengatakan Ankara tidak menentang pembentukan zona aman seluas 30 kilometer persegi di Suriah Utara di dekat perbatasan Turki, demikian laporan Kantor Berita Turki Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ditambahkannya, tujuan zona aman mestinya untuk menjauhkan organisasi teror dari perbatasan Turki.
Presiden Erdogan mengatakan Turki "tidak mengincar keutuhan wilayah Suriah, dan menambahkan ia juga akan membahas masalah tersebut dengan timpalannya dari Rusia Vladimir Putin dalam beberapa hari ke depan.
Mengenai kemungkinan operasi militer Turki di wilayah timur Sungai Eufrat, Erdogan mengatakan hampir semua persiapan telah diselesaikan.
Satu misi di sebelah timur Sungai Eufrat --yang telah disarankan Presiden Turki tersebut selama berbulan-bulan-- akan mengikuti dua operasi lintas perbatasan Turki yang gemilang ke dalam wilayah Suriah sejak 2016, Operasi Tameng Eufrat dan Cabang Zaitun. Semua operasi itu bertujuan menghapuskan kehadiran anggota YPG/PKK dan Da'esh di dekat perbatasan Turki.
Dalam kegiatan lebih dari 30 tahun melawan Turki, PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa-- telah bertanggung-jawab aas kematian sebanyak 40.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak. YPG adalah cabang PKK di Suriah.