Ujoh Bilang (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) Yovita Bulan Bonifasius, mengajak para ibu hamil mengkonsumsi makanan bergizi, perbanyak makan buah, sayur, dan memberikan ASI eksklusif pada bayi agar anaknya tidak tumbuh kerdil (stunting).
"Saya harap para ibu hamil dan menyusui selalu menjaga pola makan guna memberi nutrisi yang baik bagi bayinya. Semua harus mendukung perkembangan anak supaya terhindar dari kekerdilan karena nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu hamil berpengaruh besar pada bayi yang dikandung," ujar Yovita di Ujoh Bilang, Sabtu.
Hal ini ia tekankan karena pencegahan kekerdilan dimulai saat bayi masih dalam kandungan, atau dapat dicegah pada seribu hari pertama kehidupan, yakni dimulai dari kehamilan ibu selama 270 hari atau 9 bulan, hingga anak berusia dua tahun.
Tahap seribu hari pertama ini merupakan masa kritis karena kehidupan anak di masa depan ditentukan kecukupan gizi dalam periode ini, sehingga orang tua, keluarga, terutama ibu hamil dan menyusui harus memperhatikan kecukupan gizi agar anaknya bisa tumbuh normal.
"Untuk itu, menjadi hal yang sangat penting dan harus menjadi perhatian bersama bagi orang tua, khususnya ibu untuk memperhatikan gizi mulai kehamilan hingga anak usia dua tahun, mengingat dengan gizi optimal selama seribu hari pertama kehidupan anak tentu akan dapat mencegah kekerdilan," tuturnya.
Ia juga mengatakan kaum ibu menyusui tidak perlu malu memberikan air susu ibu (ASI) untuk anaknya. Mereka harus menyadari bahwa sebagai seorang ibu bisa menyusui anaknya adalah anugerah yang patut disyukuri agar anak bisa tumbuh cerdas dan sehat.
Ia kembali menekankan bahwa untuk bisa memberi ASI yang baik bagi pertumbuhan anak, maka ibu menyusui harus memperhatikan kandungan nutrisi yang dikonsumsi setiap hari. Begitu juga bagi ibu hamil, diingatkan bahwa nutrisi yang seimbang akan mendukung tumbuh kembang janin sehingga anak akan tumbuh sehat.
Makanan yang dikonsumsi kaum ibu mempunyai peran penting dalam pembangunan keluarga, daerah, hingga bangsa, karena kecukupan gizi pada generasi penerus akan berdampak pada tingkat kecerdasan anak yang akhirnya berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Di antara faktor yang berperan penting dalam upaya mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing adalah melalui pola makan dan asupan gizi, terutama pada seribu hari pertama kehidupan anak. Untuk itu, ayah dan ibu harus memperhatikan ini agar kelak anak-anak tumbuh cerdas," katanya.*
"Saya harap para ibu hamil dan menyusui selalu menjaga pola makan guna memberi nutrisi yang baik bagi bayinya. Semua harus mendukung perkembangan anak supaya terhindar dari kekerdilan karena nutrisi yang dikonsumsi oleh ibu hamil berpengaruh besar pada bayi yang dikandung," ujar Yovita di Ujoh Bilang, Sabtu.
Hal ini ia tekankan karena pencegahan kekerdilan dimulai saat bayi masih dalam kandungan, atau dapat dicegah pada seribu hari pertama kehidupan, yakni dimulai dari kehamilan ibu selama 270 hari atau 9 bulan, hingga anak berusia dua tahun.
Tahap seribu hari pertama ini merupakan masa kritis karena kehidupan anak di masa depan ditentukan kecukupan gizi dalam periode ini, sehingga orang tua, keluarga, terutama ibu hamil dan menyusui harus memperhatikan kecukupan gizi agar anaknya bisa tumbuh normal.
"Untuk itu, menjadi hal yang sangat penting dan harus menjadi perhatian bersama bagi orang tua, khususnya ibu untuk memperhatikan gizi mulai kehamilan hingga anak usia dua tahun, mengingat dengan gizi optimal selama seribu hari pertama kehidupan anak tentu akan dapat mencegah kekerdilan," tuturnya.
Ia juga mengatakan kaum ibu menyusui tidak perlu malu memberikan air susu ibu (ASI) untuk anaknya. Mereka harus menyadari bahwa sebagai seorang ibu bisa menyusui anaknya adalah anugerah yang patut disyukuri agar anak bisa tumbuh cerdas dan sehat.
Ia kembali menekankan bahwa untuk bisa memberi ASI yang baik bagi pertumbuhan anak, maka ibu menyusui harus memperhatikan kandungan nutrisi yang dikonsumsi setiap hari. Begitu juga bagi ibu hamil, diingatkan bahwa nutrisi yang seimbang akan mendukung tumbuh kembang janin sehingga anak akan tumbuh sehat.
Makanan yang dikonsumsi kaum ibu mempunyai peran penting dalam pembangunan keluarga, daerah, hingga bangsa, karena kecukupan gizi pada generasi penerus akan berdampak pada tingkat kecerdasan anak yang akhirnya berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia (SDM).
"Di antara faktor yang berperan penting dalam upaya mewujudkan SDM berkualitas dan berdaya saing adalah melalui pola makan dan asupan gizi, terutama pada seribu hari pertama kehidupan anak. Untuk itu, ayah dan ibu harus memperhatikan ini agar kelak anak-anak tumbuh cerdas," katanya.*