Jakarta (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo menyebut bahwa Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 harus terfokus pada empat bidang utama.
"Politik anggaran harus terus diarahkan pada penajaman anggaran dan kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan pelatihan kerja," kata Bambang dalam pidato rapat paripurna Sidang Tahunan MPR-DPR 2019 di Jakarta, Jumat.
Hal tersebut disesuaikan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020 yang mengusung tema "Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Pertumbuhan Berkualitas".
Bambang menilai, dengan tema itu, pemerintah berkomitmen menjadikan APBN 2020 sebagai langkah awal peningkatan kualitas dan daya saing SDM Indonesia selama lima tahun ke depan.
Bambang juga menjabarkan fokus RAPBN 2020 dalam keempat bidang yang disebutkan.
Untuk bidang pendidikan, harus ada peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan SDM serta percepatan revitalisasi sistem pendidikan vokasi.
Sementara untuk bidang kesehatan, RABPN 2020 diharapkan bisa meningkatkan pemerataan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.
"Hal tersebut antara lain dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarana kesehatan yang merata dan berkeadilan, pengelolaan program Jaminan Kesehatan Nasional yang efektif dan efisien, serta upaya pemberantasan stunting (kekerdilan) dan malanutrisi," ujar Bambang.
Kemudian, di bidang perlindungan sosial, RAPBN 2020 difokuskan terhadap paya peningkatan efektivitas dan efisiensi program-program perlindungan sosial.
Terakhir, untuk bidang pelatihan kerja, penguatan link and match pendidikan dengan dunia industri menjadi salah satu fokus yang harus diutamakan.
Bambang juga menekankan bahwa RAPBN yang terfokus pada empat bidang di atas harus menjadi komitmen bersama. Dengan begitu, menurut dia, hal itu akan bermanfaat bagi pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.
Rapat paripurna tersebut dihadiri oleh 532 orang anggota DPR seluruh fraksi dari jumlah keseluruhan 560 anggota dengan dua agenda penting yaitu pidato Ketua DPR dalam rangka pembukaan masa persidangan I untuk tahun sidang 2019-2020 dan pidato Presiden sebagai pengantar atas RUU APBN tahun anggaran 2020 disertai nota keuangan dan dokumen pendukungnya.
Pembahasan mengenai RUU APBN itu merupakan sesi ketiga dari rangkaian Sidang Tahunan MPR-DPR RI. Sebelumnya, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Ketua DPD RI Oesman Sapta telah terlebih dahulu menyampaikan pidatonya secara terpisah, masing-masing dalam sesi pertama dan sesi kedua sidang tersebut.
"Politik anggaran harus terus diarahkan pada penajaman anggaran dan kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, dan pelatihan kerja," kata Bambang dalam pidato rapat paripurna Sidang Tahunan MPR-DPR 2019 di Jakarta, Jumat.
Hal tersebut disesuaikan dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2020 yang mengusung tema "Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Pertumbuhan Berkualitas".
Bambang menilai, dengan tema itu, pemerintah berkomitmen menjadikan APBN 2020 sebagai langkah awal peningkatan kualitas dan daya saing SDM Indonesia selama lima tahun ke depan.
Bambang juga menjabarkan fokus RAPBN 2020 dalam keempat bidang yang disebutkan.
Untuk bidang pendidikan, harus ada peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan SDM serta percepatan revitalisasi sistem pendidikan vokasi.
Sementara untuk bidang kesehatan, RABPN 2020 diharapkan bisa meningkatkan pemerataan akses dan kualitas pelayanan kesehatan.
"Hal tersebut antara lain dilakukan melalui peningkatan sarana dan prasarana kesehatan yang merata dan berkeadilan, pengelolaan program Jaminan Kesehatan Nasional yang efektif dan efisien, serta upaya pemberantasan stunting (kekerdilan) dan malanutrisi," ujar Bambang.
Kemudian, di bidang perlindungan sosial, RAPBN 2020 difokuskan terhadap paya peningkatan efektivitas dan efisiensi program-program perlindungan sosial.
Terakhir, untuk bidang pelatihan kerja, penguatan link and match pendidikan dengan dunia industri menjadi salah satu fokus yang harus diutamakan.
Bambang juga menekankan bahwa RAPBN yang terfokus pada empat bidang di atas harus menjadi komitmen bersama. Dengan begitu, menurut dia, hal itu akan bermanfaat bagi pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia.
Rapat paripurna tersebut dihadiri oleh 532 orang anggota DPR seluruh fraksi dari jumlah keseluruhan 560 anggota dengan dua agenda penting yaitu pidato Ketua DPR dalam rangka pembukaan masa persidangan I untuk tahun sidang 2019-2020 dan pidato Presiden sebagai pengantar atas RUU APBN tahun anggaran 2020 disertai nota keuangan dan dokumen pendukungnya.
Pembahasan mengenai RUU APBN itu merupakan sesi ketiga dari rangkaian Sidang Tahunan MPR-DPR RI. Sebelumnya, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Ketua DPD RI Oesman Sapta telah terlebih dahulu menyampaikan pidatonya secara terpisah, masing-masing dalam sesi pertama dan sesi kedua sidang tersebut.