Metro (ANTARA) - Presiden Joko Widodo batal berkurban sapi jenis Limosin seberat satu ton di Masjid Taqwa Kota Metro, sapi kurban presiden dialihkan ke Kecamatan Gunung Sugih Lampung Tengah.
"Kemarin saya dikabari oleh Pemprov Lampung kalau sapi dari Presiden Jokowi tidak jadi di Metro. Tetapi dialihkan ke Gunung Sugih," kata Kabag Kesra Setda Kota Metro Kuswanto, Jumat.
Kuswanto mengatakan, karena dialihkan, sapi yang akan menjadi hewan kurban di Masjid Taqwa Kota Metro diganti dengan sapi kurban dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Ia menjelaskan, sapi kurban dari gubernur akan diserahkan langsung ke panitia kurban Masjid Taqwa pada Sabtu besok.
"Siapa yang menyerahkan masih belum tahu, karena dari provinsi hanya menjawab Sekdaprov tetapi sifatnya masih sementara. Apakah besok jadi Sekdaprov atau bukan belum tahu," jelasnya.
Ia menambahkan, Pemkot Metro juga sudah mengedarkan surat ralat kepada Fokorpimda jika kurban dari Presiden Jokowi dialihkan dan bukan Gubernur Lampung yang menyerahkan.
"Ya karena kemarin itu kita sudah buat surat edaran ke Fokorpimda. Tapi kemarin sudah kami buat lagi ralat surat itu. Karena kami nanti dikiranya membohongi," tambahnya.
"Kemarin saya dikabari oleh Pemprov Lampung kalau sapi dari Presiden Jokowi tidak jadi di Metro. Tetapi dialihkan ke Gunung Sugih," kata Kabag Kesra Setda Kota Metro Kuswanto, Jumat.
Kuswanto mengatakan, karena dialihkan, sapi yang akan menjadi hewan kurban di Masjid Taqwa Kota Metro diganti dengan sapi kurban dari Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Ia menjelaskan, sapi kurban dari gubernur akan diserahkan langsung ke panitia kurban Masjid Taqwa pada Sabtu besok.
"Siapa yang menyerahkan masih belum tahu, karena dari provinsi hanya menjawab Sekdaprov tetapi sifatnya masih sementara. Apakah besok jadi Sekdaprov atau bukan belum tahu," jelasnya.
Ia menambahkan, Pemkot Metro juga sudah mengedarkan surat ralat kepada Fokorpimda jika kurban dari Presiden Jokowi dialihkan dan bukan Gubernur Lampung yang menyerahkan.
"Ya karena kemarin itu kita sudah buat surat edaran ke Fokorpimda. Tapi kemarin sudah kami buat lagi ralat surat itu. Karena kami nanti dikiranya membohongi," tambahnya.