Bandarlampung (ANTARA) - Sebanyak 20 anak Gerakan Inovasi Ayo Kuliah bagi anak Keluarga Penerima Manfaat (KPM) - Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi Lampung dinyatakan lolos seleksi calon penerima program bidik misi.
"Alhamdulilah 20 anak PKH berhasil lanjut kuliah dan mendapat beasiswa bidik misi dan lainnya,” kata Koordinator Wilayah PKH Provinsi Lampung, Slamet Riyadi, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia menyebutkan, beasiswa bidik misi merupakan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi.
Selain itu, memiliki potensi akademik, baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.
Slamet Riyadi mengatakan jumlah anak PKH yang berhasil lolos seleksi beasiswa bidikmisi diperkirakan akan bertambah menunggu pelaksanaan program tersebut di salah satu Universitas Negeri di Lampung.
"Data tersebut masih sementara dan terus berproses, mengingat dari 134 anak yang lulus PTN atau PTKIN jalur SNMPTN atau SPAN PTKIN sebagian besar diterima di UIN sebanyak 65 anak. Sedangkan UIN belum menyelenggarakan seleksi bidikmisi 2019,” jelas Koordinator Wilayah PKH Provinsi Lampung itu.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni menyambut gembira akan kabar 20 anak KPM PKH yang lolos seleksi bidik misi.
"Saya sangat bangga dan gembira, walau cuma 20 anak KPM-PKH itu lulus Program Bidikmisi dari 134 anak, namun ini masih dalam proses. Harapannya semuanya diterima di program bidik misi," ucap Sumarju.
Kadis yang kini mendapatkan julukan "Panglima Tagana Lampung" ini membeberkan bahwa Gerakan Inovasi Ayo Kuliah bagi anak KPM-PKH satu-satunya di Indonesia.
"Target yang ingin dicapai Gerakan Ayo Kuliah ini tidak muluk-muluk yakni 'satu kecamatan, satu sarjana'. Seperti kita ketahui bersama Gerakan Inovasi Ayo Kuliah KPM-PKH hanya ada di Lampung. ini menjadi satu-satunya di Indonesia," terang Sumarju.
Diinformasikan juga bahwa pada tahun 2017 anak KPM PKH Lampung yang diterima program bidik misi sebanyak 3
28 anak, demikian juga tahun 2018 sebanyak 86 anak.
Gerakan Ayo Kuliah adalah upaya inovasi bersama segenap pelaksana PKH di Provinsi Lampung yang meliputi dinas sosial, koordinator wilayah, koordinator kabupaten/kota, pendamping sosial PKH, dan administrator pangkalan data (APD) dalam rangka membantu siswa PKH masuk ke jenjang universitas.
"Program ini diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan," harapnya.
Sebagai informasi, desain gerakan ini meliputi serangkaian kegiatan edukasi, motivasi, dan pendampingan yang telah disusun secara sistematis dan terstruktur bagi siswa PKH kelas 12 yang berpotensi melanjutkan pendidikan tinggi.
"Alhamdulilah 20 anak PKH berhasil lanjut kuliah dan mendapat beasiswa bidik misi dan lainnya,” kata Koordinator Wilayah PKH Provinsi Lampung, Slamet Riyadi, di Bandarlampung, Sabtu.
Ia menyebutkan, beasiswa bidik misi merupakan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi.
Selain itu, memiliki potensi akademik, baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu.
Slamet Riyadi mengatakan jumlah anak PKH yang berhasil lolos seleksi beasiswa bidikmisi diperkirakan akan bertambah menunggu pelaksanaan program tersebut di salah satu Universitas Negeri di Lampung.
"Data tersebut masih sementara dan terus berproses, mengingat dari 134 anak yang lulus PTN atau PTKIN jalur SNMPTN atau SPAN PTKIN sebagian besar diterima di UIN sebanyak 65 anak. Sedangkan UIN belum menyelenggarakan seleksi bidikmisi 2019,” jelas Koordinator Wilayah PKH Provinsi Lampung itu.
Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung Sumarju Saeni menyambut gembira akan kabar 20 anak KPM PKH yang lolos seleksi bidik misi.
"Saya sangat bangga dan gembira, walau cuma 20 anak KPM-PKH itu lulus Program Bidikmisi dari 134 anak, namun ini masih dalam proses. Harapannya semuanya diterima di program bidik misi," ucap Sumarju.
Kadis yang kini mendapatkan julukan "Panglima Tagana Lampung" ini membeberkan bahwa Gerakan Inovasi Ayo Kuliah bagi anak KPM-PKH satu-satunya di Indonesia.
"Target yang ingin dicapai Gerakan Ayo Kuliah ini tidak muluk-muluk yakni 'satu kecamatan, satu sarjana'. Seperti kita ketahui bersama Gerakan Inovasi Ayo Kuliah KPM-PKH hanya ada di Lampung. ini menjadi satu-satunya di Indonesia," terang Sumarju.
Diinformasikan juga bahwa pada tahun 2017 anak KPM PKH Lampung yang diterima program bidik misi sebanyak 3
28 anak, demikian juga tahun 2018 sebanyak 86 anak.
Gerakan Ayo Kuliah adalah upaya inovasi bersama segenap pelaksana PKH di Provinsi Lampung yang meliputi dinas sosial, koordinator wilayah, koordinator kabupaten/kota, pendamping sosial PKH, dan administrator pangkalan data (APD) dalam rangka membantu siswa PKH masuk ke jenjang universitas.
"Program ini diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan," harapnya.
Sebagai informasi, desain gerakan ini meliputi serangkaian kegiatan edukasi, motivasi, dan pendampingan yang telah disusun secara sistematis dan terstruktur bagi siswa PKH kelas 12 yang berpotensi melanjutkan pendidikan tinggi.