Metro (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Metro di Provinsi Lampung segera melakukan rapat untuk pemindahan pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Cenderawasih ke lantai II pasar tersebut.
"Untuk pemindahannya tidak akan mundur. Tapi kami akan rapat dulu, kita dengar masukan dari pihak terkait tentang pemindahan pedagang ini, termasuk juga untuk menentukan langkah selanjutnya," kata Wali Kota Metro Achmad Pairin, usai meninjau pembangunan lantai II Pasar Cenderawasih, Jumat.
Dia menyatakan, penataan pasar tersebut untuk keindahan kota, pasalnya Pasar Cenderawasih letaknya di tengah kota dan kondisinya saat ini kumuh.
"Kemudian untuk lahan parkir, sekarang tidak ada lahan parkir. Karena tidak ada lahan parkir, pengunjung parkir di badan Jalan Imam Bonjol, jadi macet," katanya lagi.
Kemudian, lanjut dia, penataan tersebut juga untuk memudahkan akses masuk pasar, sebab saat kios PKL tersebut terbakar beberapa waktu lalu, petugas Damkar kesulitan untuk masuk ke lokasi karena tidak ada akses jalan.
"Bencana yang paling mungkin terjadi di Metro ini kan kebakaran, makanya pembangunannya harus memikirkan akses jika nantinya terjadi kebakaran," ujarnya pula.
Pairin menjelaskan, nantinya di Pasar Cenderawasih akan dibuat masjid atau musala dan juga WC umum.
"Itu nanti kemungkinan akan dibuat juga. Jadi pasar itu benar-benar memenuhi kriteria sebagai pasar, ada lahan parkir, WC umum, fasiltas seperti musala," katanya pula.
Ia menambahkan, pohon di sekitar pasar tersebut juga akan dipangkas, agar nantinya aktivitas bongkar muat tidak lagi di Jalan Imam Bonjol.
"Sekarang kalau pukul 10.00 WIB di sini kan macet karena aktivitas bongkar muatnya di jalan. Nah nanti pohon di sekitar Cenderawasih kita potong supaya bisa digunakan untuk aktivitas bongkar muat," ujarnya lagi.
Ketua Himpunan Pedagang Kaki Lima (HPKLM) Pasar Cenderawasih Azwan menilai pembangunan lantai II Pasar Cenderawasih tidak layak, karena kios tidak sesuai dengan pedagang.
"Karena pedagang di bawah kan jualannya baju dan lainnya. Sedangkan itu kios terbuka. Makanya tidak layak," katanya pula.
Menurutnya, pedagang di tempat penampungan pasar tersebut tidak pernah dilibatkan oleh pemerintah terkait rencana penataan pasar tersebut.
"Saya sendiri tidak pernah diundang ketika rapat, begitu pun dengan sekretaris dan anggota saya. Harapan kami kan dilibatkan setiap rapat," katanya lagi.
"Untuk pemindahannya tidak akan mundur. Tapi kami akan rapat dulu, kita dengar masukan dari pihak terkait tentang pemindahan pedagang ini, termasuk juga untuk menentukan langkah selanjutnya," kata Wali Kota Metro Achmad Pairin, usai meninjau pembangunan lantai II Pasar Cenderawasih, Jumat.
Dia menyatakan, penataan pasar tersebut untuk keindahan kota, pasalnya Pasar Cenderawasih letaknya di tengah kota dan kondisinya saat ini kumuh.
"Kemudian untuk lahan parkir, sekarang tidak ada lahan parkir. Karena tidak ada lahan parkir, pengunjung parkir di badan Jalan Imam Bonjol, jadi macet," katanya lagi.
Kemudian, lanjut dia, penataan tersebut juga untuk memudahkan akses masuk pasar, sebab saat kios PKL tersebut terbakar beberapa waktu lalu, petugas Damkar kesulitan untuk masuk ke lokasi karena tidak ada akses jalan.
"Bencana yang paling mungkin terjadi di Metro ini kan kebakaran, makanya pembangunannya harus memikirkan akses jika nantinya terjadi kebakaran," ujarnya pula.
Pairin menjelaskan, nantinya di Pasar Cenderawasih akan dibuat masjid atau musala dan juga WC umum.
"Itu nanti kemungkinan akan dibuat juga. Jadi pasar itu benar-benar memenuhi kriteria sebagai pasar, ada lahan parkir, WC umum, fasiltas seperti musala," katanya pula.
Ia menambahkan, pohon di sekitar pasar tersebut juga akan dipangkas, agar nantinya aktivitas bongkar muat tidak lagi di Jalan Imam Bonjol.
"Sekarang kalau pukul 10.00 WIB di sini kan macet karena aktivitas bongkar muatnya di jalan. Nah nanti pohon di sekitar Cenderawasih kita potong supaya bisa digunakan untuk aktivitas bongkar muat," ujarnya lagi.
Ketua Himpunan Pedagang Kaki Lima (HPKLM) Pasar Cenderawasih Azwan menilai pembangunan lantai II Pasar Cenderawasih tidak layak, karena kios tidak sesuai dengan pedagang.
"Karena pedagang di bawah kan jualannya baju dan lainnya. Sedangkan itu kios terbuka. Makanya tidak layak," katanya pula.
Menurutnya, pedagang di tempat penampungan pasar tersebut tidak pernah dilibatkan oleh pemerintah terkait rencana penataan pasar tersebut.
"Saya sendiri tidak pernah diundang ketika rapat, begitu pun dengan sekretaris dan anggota saya. Harapan kami kan dilibatkan setiap rapat," katanya lagi.