Jakarta (ANTARA) - Demi menjaga citra dan netralitasnya sebagai artis profesional, sejumlah artis ibu kota menyatakan lebih selektif dalam menerima pekerjaan untuk mengisi panggung hiburan jelang Pemilu 2019.
Gisella Anastasia lebih memilih jam panggungnya berkurang, ketimbang menerima job yang berkaitan dengan panggung kampanye politik.
Hal itu ia lakukan guna menghindari reaksi masyarakat yang sensitif menjelang Pemilu, sekaligus agar tidak dikait-kaitkan dengan salah satu kubu politik.
Ibunda Gempita Noura Marten itu bahkan pernah menolak tawaran tampil pada sebuah video yang memuat dukungan kepada salah satu pasangan calon.
"Ada tawaran bikin video dukungan gitu, memang sih aku mau dukung. Cuma takut saja akan memancing reaksi masyarakat," kata Gisella, saat ditemui di MNC Studios Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis.
"Mau foto saja, kayak pose dua jari atau tanda jempol begitu kan bisa jadi isu yang besar untuk sekarang. Padahal cuma mau gaya biasa, pasti ada yang nyeletuk kayak, si itu 01 dan si anu 02," tambah dia.
Kendati tidak mau terlihat mendukung salah satu calon, namun Gisella siap menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 yang jatuh pada Rabu (17/4).
"Saya tidak mau kelihatan saja condong kemana. Memang sangat netral untuk urusan itu. Lebih memilih untuk tenang-tenang saja, tapi pasti hak pilih tetap aku pakai," kata Gisel.
Ditemui di tempat yang sama, runner-up Indonesian Idol 2018, Ahmad Abdul, juga menyatakan tak tertarik tampil dalam acara politik, terutama pada panggung yang mendukung kubu politik tertentu.
"Bernyanyi di panggung yang mendukung salah satu politikus mungkin agak berat ya. Dan saya sangat meminta maaf harus menolak," ujar Abdul.
Abdul menyatakan tujuan utama tampil di atas panggung adalah untuk bernyanyi menghibur masyarakat, bukan bernyanyi untuk kepentingan salah satu kubu politik.
Demi menjaga netralitas, Abdul juga menjaga pose-nya saat berfoto agar tidak dianggap mendukung salah satu pihak.
"Saya pikir untuk saat ini berfoto tidak perlu gaya macam-macam, maksudnya untuk foto boleh tapi dengan gestur tubuh seadanya saja.
Untuk persiapan single khusus pemilu saya tidak ada, balik lagi ke tujuan saya menghibur. Tidak ada niatan membuat single untuk kalangan tertentu," ujar Abdul.
Di sisi lain, penyanyi Ghea Indrawari menyatakan, pilihan politik adalah urusan individu, sehingga ia tidak mau pekerjaannya berkaitan dengan dukungan terhadap salah satu calon.
"Biar aku sendiri saja yang tahu pilihanku siapa, seperti apa. Jadi aku engga mau ada kaitan politik apapun di dalam pekerjaan," ujar Ghea.
Kendati demikian, ia mengaku tak menolak tawaran mengisi panggung hiburan terkait Pemilu 2019, asalkan acara itu netral dan bermuatan positif untuk masyarakat.
Ghea sempat mengisi acara KPU Lampung yang mengajak kaum muda untuk aktif dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu.
"Jadi itu acara kerjasama KPU dengan radio di sana, terus aku diajak berpartisipasi jadi bintang tamu utama kegiatan di situ," kata pelantun "Rinduku" yang menjadi lima besar finalis Indonesian Idol 2018.
Gisella Anastasia lebih memilih jam panggungnya berkurang, ketimbang menerima job yang berkaitan dengan panggung kampanye politik.
Hal itu ia lakukan guna menghindari reaksi masyarakat yang sensitif menjelang Pemilu, sekaligus agar tidak dikait-kaitkan dengan salah satu kubu politik.
Ibunda Gempita Noura Marten itu bahkan pernah menolak tawaran tampil pada sebuah video yang memuat dukungan kepada salah satu pasangan calon.
"Ada tawaran bikin video dukungan gitu, memang sih aku mau dukung. Cuma takut saja akan memancing reaksi masyarakat," kata Gisella, saat ditemui di MNC Studios Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis.
"Mau foto saja, kayak pose dua jari atau tanda jempol begitu kan bisa jadi isu yang besar untuk sekarang. Padahal cuma mau gaya biasa, pasti ada yang nyeletuk kayak, si itu 01 dan si anu 02," tambah dia.
Kendati tidak mau terlihat mendukung salah satu calon, namun Gisella siap menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2019 yang jatuh pada Rabu (17/4).
"Saya tidak mau kelihatan saja condong kemana. Memang sangat netral untuk urusan itu. Lebih memilih untuk tenang-tenang saja, tapi pasti hak pilih tetap aku pakai," kata Gisel.
Ditemui di tempat yang sama, runner-up Indonesian Idol 2018, Ahmad Abdul, juga menyatakan tak tertarik tampil dalam acara politik, terutama pada panggung yang mendukung kubu politik tertentu.
"Bernyanyi di panggung yang mendukung salah satu politikus mungkin agak berat ya. Dan saya sangat meminta maaf harus menolak," ujar Abdul.
Abdul menyatakan tujuan utama tampil di atas panggung adalah untuk bernyanyi menghibur masyarakat, bukan bernyanyi untuk kepentingan salah satu kubu politik.
Demi menjaga netralitas, Abdul juga menjaga pose-nya saat berfoto agar tidak dianggap mendukung salah satu pihak.
"Saya pikir untuk saat ini berfoto tidak perlu gaya macam-macam, maksudnya untuk foto boleh tapi dengan gestur tubuh seadanya saja.
Untuk persiapan single khusus pemilu saya tidak ada, balik lagi ke tujuan saya menghibur. Tidak ada niatan membuat single untuk kalangan tertentu," ujar Abdul.
Di sisi lain, penyanyi Ghea Indrawari menyatakan, pilihan politik adalah urusan individu, sehingga ia tidak mau pekerjaannya berkaitan dengan dukungan terhadap salah satu calon.
"Biar aku sendiri saja yang tahu pilihanku siapa, seperti apa. Jadi aku engga mau ada kaitan politik apapun di dalam pekerjaan," ujar Ghea.
Kendati demikian, ia mengaku tak menolak tawaran mengisi panggung hiburan terkait Pemilu 2019, asalkan acara itu netral dan bermuatan positif untuk masyarakat.
Ghea sempat mengisi acara KPU Lampung yang mengajak kaum muda untuk aktif dalam menggunakan hak pilihnya pada Pemilu.
"Jadi itu acara kerjasama KPU dengan radio di sana, terus aku diajak berpartisipasi jadi bintang tamu utama kegiatan di situ," kata pelantun "Rinduku" yang menjadi lima besar finalis Indonesian Idol 2018.