Seoul  (Antara/Reuters) - Dua hari setelah Korea Utara berjanji menunda uji nuklir dan menjelang temu puncak Utara-Selatan, truk bangunan bergerak ke pangkalan Korea Selatan, tempat pranata anti-peluru kendali Amerika Serikat, pada Senin.

Gerakan tersebut membuat marah penduduk desa, yang menentang pengerahannya.

 Ribuan polisi antihuru-hara dikerahkan untuk membubarkan pengunjuk rasa, yang berusaha menahan pasokan agar tidak mencapai tempat pranata peluru kendali THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) di kota selatan, Seongju, hanya beberapa hari sebelum temu puncak pertama Korea Utara-Selatan sejak 2007.

 "Perjanjian perdamaian sedang dibahas. Tidak ada lagi ancaman nuklir Korea Utara sebagai alasan untuk penggelaran THAAD. Kami tidak dapat memahami atau menerima rencana pembangunan untuk memakai THAAD," kata komite penduduk THAAD dalam pernyataan.

Pranata itu ditujukan sebagai pertahanan terhadap serangan Korea Utara yang telah menjalankan program nuklir dan rudal yang bertentangan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB, yang memicu ancaman perang baik dari Utara maupun AS.

Namun, ketegangan telah mereda dalam beberapa bulan terakhir, saat Korea Utara berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan, dan jelang pertemuan puncak yang direncanakan antara Utara dan Selatan minggu ini serta antara Utara dan AS pada bulan Mei atau Juni.

Penduduk menutup satu-satunya jalan ke tempat itu sejak pertengahan 2017, sehingga memaksa militer AS menggunakan helikopter untuk mengangkut bahan bakar, makanan, dan persediaan lain. Langkah pemerintah pada Senin untuk memindahkan truk memakai pertentangan sengit.

Pembangunan direncanakan di pangkalan itu bertujuan meningkatkan pasokan listrik, akomodasi untuk AS maupun pasukan Korea Selatan yang ditempatkan di sana.

Ribuan polisi anti huru-hara dikirim untuk menghalau sekitar 200 pemrotes, kata Yonhap News Agency. Puluhan terlihat bergelut dengan polisi, berteriak dan menuntut ambulans didatangkan, seperti yang terlihat dalam cuplikan siaran langsung melalui Facebook.

"Sangat penting untuk memperbaiki kondisi hidup pasukan yang berbasis di kota Seongju. Kami tidak bisa lagi menunda ini sehingga kementerian mulai mengerahkan pekerja, bahan dan peralatan yang dibutuhkan untuk pembangunan hari ini," kata pejabat Kementerian Pertahanan.

THAAD, yang dirancang untuk menembak jatuh rudal jarak pendek hingga menengah, juga telah membuat marah China yang percaya bahwa radar pranata tersebut dapat digunakan untuk menembus wilayahnya.

 Korea Utara pada hari Sabtu mengatakan akan menghentikan uji coba nuklir dan rudal, serta mengatakan akan membatalkan situs uji Punggye-ri untuk mengejar pertumbuhan ekonomi dan perdamaian.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dijadwalkan mengadakan pertemuan puncak pada Jumat.

 Penerjemah : Roy/B. Soekapdjo

 

Pewarta : Antara/Reuters
Editor : Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2024