Tanggamus, Lampung (Antaranews Lampung) - Air terjun di Dusun Semarang Jaya, Desa Air Abang, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung berpotensi dikembangkan menjadi objek wisata alam baru di daerah ini.
Menurut seorang warga setempat Sobi`in, Minggu, tempat ini sering dikunjungi untuk kegiatan keagamaan dan rohani. Konon air terjun ini menjadi tempat persinggahan ulama Syekh Abdul Rahman.
Menurutnya lagi, tempat wisata ini belum dikelola oleh masyarakat atau pemerintah Desa Air Abang, bahkan belum memiliki nama yang pasti.
Dusun Semarang Jaya selain memiliki potensi wisata alam ini, juga memproduksi gula aren murni, dibuat dari cairan nira tanpa ada campuran dari bahan lainnya yang dapat dibeli langsung dari perajin untuk oleh-oleh setelah menikmati pesona alam air terjun tersebut.
Pekon (Desa) Air Abang berdiri pada tahun 2007. Pekon ini merupakan pemekaran dari Pekon Datarajan yang memiliki potensi wisata alam berupa air terjun yang menakjubkan tepatnya berada di Dusun Semarang Jaya.
Perjalanan menuju tempat wisata ini, jika ditempuh dari Kota Bandarlampung kurang lebih satu jam perjalanan. Tiba di Pekon Air Abang, pengunjung bisa menggunakan jasa ojek atau kendaraan sendiri dengan jarak tempuh dua kilometer dengan Kondisi jalan onderlah dapat dilalui kendaraan roda empat, sisanya jalan tanah sampai ke lokasi air terjun.
Tanjakan dan turunan terjal selama perjalanan kerap ditemui, sehingga sangat disarankan untuk menggunakan jasa ojek, apalagi jika musim hujan seperti saat ini.
Supriyanto, pengurus Rumah Kolaborasi (Ruko) Lampung yang berkunjung ke lokasi air terjun itu, bersama tim dari Rain Forest sempat kebingungan karena air terjun ini belum memiliki nama.
Namun menurutnya yang menarik dari air terjun setinggi 90 meter ini, selain wisata alam, lokasi ini juga menjadi tempat wisata religi bagi masyarakat luar desa.
Sebelumnya, di Kecamatan Ulubelu, Tanggamus telah dikenal adanya objek wisata Air Terjun Lembah Pelangi di Desa Sukamaju yang telah dikelola oleh warga setempat. Air Terjun Lembah Pelangi bahkan menjadi salah satu objek wisata unggulan yang dikembangkan Pemkab Tanggamus bersama para pihak lainnya.
Menurut seorang warga setempat Sobi`in, Minggu, tempat ini sering dikunjungi untuk kegiatan keagamaan dan rohani. Konon air terjun ini menjadi tempat persinggahan ulama Syekh Abdul Rahman.
Menurutnya lagi, tempat wisata ini belum dikelola oleh masyarakat atau pemerintah Desa Air Abang, bahkan belum memiliki nama yang pasti.
Dusun Semarang Jaya selain memiliki potensi wisata alam ini, juga memproduksi gula aren murni, dibuat dari cairan nira tanpa ada campuran dari bahan lainnya yang dapat dibeli langsung dari perajin untuk oleh-oleh setelah menikmati pesona alam air terjun tersebut.
Pekon (Desa) Air Abang berdiri pada tahun 2007. Pekon ini merupakan pemekaran dari Pekon Datarajan yang memiliki potensi wisata alam berupa air terjun yang menakjubkan tepatnya berada di Dusun Semarang Jaya.
Perjalanan menuju tempat wisata ini, jika ditempuh dari Kota Bandarlampung kurang lebih satu jam perjalanan. Tiba di Pekon Air Abang, pengunjung bisa menggunakan jasa ojek atau kendaraan sendiri dengan jarak tempuh dua kilometer dengan Kondisi jalan onderlah dapat dilalui kendaraan roda empat, sisanya jalan tanah sampai ke lokasi air terjun.
Tanjakan dan turunan terjal selama perjalanan kerap ditemui, sehingga sangat disarankan untuk menggunakan jasa ojek, apalagi jika musim hujan seperti saat ini.
Supriyanto, pengurus Rumah Kolaborasi (Ruko) Lampung yang berkunjung ke lokasi air terjun itu, bersama tim dari Rain Forest sempat kebingungan karena air terjun ini belum memiliki nama.
Namun menurutnya yang menarik dari air terjun setinggi 90 meter ini, selain wisata alam, lokasi ini juga menjadi tempat wisata religi bagi masyarakat luar desa.
Sebelumnya, di Kecamatan Ulubelu, Tanggamus telah dikenal adanya objek wisata Air Terjun Lembah Pelangi di Desa Sukamaju yang telah dikelola oleh warga setempat. Air Terjun Lembah Pelangi bahkan menjadi salah satu objek wisata unggulan yang dikembangkan Pemkab Tanggamus bersama para pihak lainnya.